rumah sakit

199 12 2
                                    

Sesampainya mereka berdua di depan pintu Ken langsung menekan bel dan asal kalian tau Ken menekan bel dengan tidak kalem.

"Ken santai, bisa aja Mac gak ada di sini." Ucap lion menahan tangan Ken.

"Taruhan sama gue kalo sampe si bajingan ini ada di dalem Lo ikut abis ya sama gue." Ucap Ken mengepal tangannya didepan lion.

"Sempet-sempetnya taruhanan nih bocah." Gumam lion dan masih bisa di dengar Ken.

.
.
.
Setelah hampir enam kali Ken menekan bel akhirnya pemiliknya membukakan pintu.

Ken maupun lion kaget melihat seseorang yang ada di depannya.

"Ziva!." Ucap lion dan Ken berbarengan.

"Kalian berdua nga-ngapain kesini?." Ken tidak menjawab pertanyaan Ziva dan langsung mendorongnya untuk masuk.

"Kan gue bilang apa?, Ada kan manusia nya disini." Ucap Ken saat membuka pintu kamar utama dan menemukan Mac yang sedang tertidur dengan bertelanjang dada.

Tanpa berbasa-basi Ken menarik tangan Mac agar terbangun dan langsung memukul nya.

"Bangsat!, Gue percaya sama Lo ya anjing Lo gak bakal nyakitin gue! Salah gue percaya sama Lo ter-termasuk Shelly!." Teriaknya tepat di depan wajah Mac dan tanpa ia sadari air matanya benar-benar jatuh, hatinya sakit benar² sakit.

"Gue kecewa sama Lo." Ucap lion dan menarik Ken untuk berdiri dan pergi dari sana.

"Kita pisah, makasih buat kenangan yang Lo buat bareng gue dan Shelly." Ucap Ken berbalik dan melempar cincin tunangan mereka tepat di dada Mac.

"Enggak!." Dengan cepat Mac mengambil cincin itu dan menarik tangan Ken.

"Aku minta maaf aku bisa jelasin semuanya aku.... Aku mohon...." Ucap Mac memohon pada ken.

"Mac maksud kamu apa kamu bilang kamu bakal tanggung jawab!, Kamu udah-udah ambil hal paling berharga di dalam diri aku Mac!." Teriak Ziva tak terima.

"Gue gak ngelakuin apa yang Lo maksud Ziva Lo pasti jebak gue kan?!." Ucap Mac menujuk Ziva.

"Kamu kok jadi-"

"BERISIK!!." Teriak Ken.

"Tanggung jawab sama apa yang Lo buat bangsat!!" Ucap Ken dan mendorong mac menjauh.

"Lo bodoh Mac lo udah nyakitin Ken, anak Lo bahkan adik Lo sendiri, Shelly sakit dia demam dari kemarin harusnya Lo pulang bukan malah sama ni cewe murahan." Ucap lion dan pergi begitu saja.

Keadaan Ken benar-benar kacau rasa marah, sedih, takut, kecewa semua menjadi satu.

Lion mengerti apa yang Ken rasakan lion  akhirnya memutuskan untuk berhenti dan menenangkan Ken.

"Gue ngerti perasaan Lo kalo emang mau nangis nangis aja sekeras yang Lo mau." Ucap lion pada Ken.

Sektika emosi Ken memuncak rasa sedihnya sudah berada di atas kepalanya sejak tadi.

"BANGSAT KENAPA GUE HARUS KENAL SAMA TUH ORANG ANJING!!!!." Teriak Ken dan memukul-mukul jok motor lion.

Emosi Ken yang sudah meluap dan meledak membuat lion kewalahan untuk menenangkan Ken.

"Kenapa!.... Kenapa harus gue!!" Teriak Ken menarik kerah lion.

Lion hanya bisa diam dia bingung harus menjawab apa.

Tak lama ponsel Ken berdering.
.
.
.
.

"Halo kenapa jev..." Ucap Ken masih dengan suara lirih nya.

"Kita sekarang lagi ada di rumah sakit she- Shelly kejang badannya juga panas Lo kesini langsung ya gue Sherlock ke Lo." Mendengar hal itu Ken shook dan segera meminta lion untuk menghidupkan motornya.






Sesampai nya di rumah sakit Ken langsung berlari ke UGD karena jevo bilang Shelly ada di sana.

"Gimana keadaan Shelly?" Tanya Ken langsung menghampiri jevo.

"Dokter belum keluar dari tadi lo tenang dulu ya."

"Gimana bisa  gue tenang anak gue masuk UGD!." Marah Ken.

Tanpa semua orang tau Riko menghubungi Mac dan memintanya untuk datang ke rumah sakit.


Ken teringat masa lalu di mana Shelly sahabatnya juga berada di ruangan yang sama bertaruh Antara hidup dan mati sampai pada akhirnya dia tak sanggup dan memilih untuk menyerah.

Begitu juga azriel dia memilih untuk pergi dan menemui Shelly cinta sejatinya.

Ingatan itu membuat kepala Ken berdenyut sakit.

"Akh..." Ken memegang kepalanya sakit.

"Lo kenapa Ken?." Tanya lion

"Kepala....kepala gue sakit..." Ucap Ken dan lion segera menuntun Ken untuk duduk di kursi tunggu.

.

.

.

"Gimana keadaan Shelly?." Ucap Mac yang baru saja sampai di depan UGD.

"Ngapain Lo disini?."

"Gue tanya keadaan anak gue gimana!?." Bentak Mac pada lion.

"Udah jangan ribut, Shelly masih ditangani dokter di dalem Lo tenang." Ucap jevo walaupun sebenarnya dia tidak tau apa masalahnya.

Mac mendekati Ken tapi dengan cepat Ken menjauh.

"Gue gak mau ribut, Lo jauh-jauh dari gue." Ucap Ken yang masih memegangi kepalanya.

Kali ini Mac menurut dan menunggu dokter yang sedang menangani putrinya.
.
.
.

1 jam berlalu.....
Dokter yang mereka tunggu keluar.

"Gimana keadaan anak saya dok?" Tanya Ken yang langsung berdiri dari duduknya.

"Pasien telah melewati masa kritisnya walupun sempat mengalami henti jantung, tapi syukurlah putri anda kuat dan bisa melewati itu semua."

"Anak saya sebenernya sakit apa dok?." Tanya Ken.

"Anak anda terkena DBD dan alergi yang pesien alami membuat kondisinya tadi sempat memburuk." Ucap dokter dan membuat semua yang ada di sana terkejut.

"Apa saya sudah bisa menjenguk anak saya dok?"

"Pasien akan dipindahkan ke ruang rawat anda bisa mengunjunginya setelah pasien di pindahkan." Ucap dokter dan di angguki Ken.

"Dok tolong pindah kan putri saya ke ruang VVIP." Ucap Mac dan langsung di angguki dokter.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.




Ending chap 08.........

•OUR BABY S2•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang