gempa?

210 13 5
                                    

Masih di hari yang sama Ken membawa Shelly untuk tidur bersama Ken dan Mac.

"Papa Shelly gak mau main lagi sama om lion sama om Riko!." Ucapnya tegas.

"Iya nanti kalo mereka sampe ketemu papa pukul kepala mereka." Ucap Ken karena tadi sore belum puas menghajar dua curut itu.

"Udah ya sayangnya Daddy sekarang tidur udah malam besok kita beli es krim oke." Ucap Mac dan di angguki Shelly.

Sudah hampir jam 1 pagi tapi tidak ada tanda² Mac dan Ken ngantuk.

"Yang udah bobo belum?." Tanya Mac.

"Menurut pangeran kampus gimana mata saya keliatan merem gak?." Ucap Ken yang masih marah perihal mbak-mbak di supermarket.

"Ayang mah kalo marah lama udah dong jangan marah Mulu." Ucap Mac dengan nada yang sedikit si imut-imut kan.

"Berisik kalo sampe Shelly bangun gak ada kamu tidur di sini sama aku selama seminggu." Ucap Ken mendelek pada Mac.

"Udah dong ayang jangan marah nanti cepet tua." Ucap Mac dan turun dari ranjang dan berpindah ke dekat Mac.

"Ohh... Gitu jadi kalo nanti aku tua kamu gak bakal sayang lagi sama aku?, Mau cari yang lebih mudah iya?" Ucap Ken langsung duduk dan menunjuk Mac yang ada di pinggir kasur.

"Engga gitu maksud aku tuh-"

"Apa! Maksud maksud apa hah!"

"Engga jadi.... Kata kamu jangan berisik tapi kamu yang berisik." Ucap Mac menunduk.

"Oh udah mulai nyari kesalahan aku sekarang, kamu mau cari yang baru karena aku berisik ap-." Ken yang belum sempat menyelesaikan ucapannya terdiam kaku setelah mac mencium bibirnya bahkan bukan hanya sekedar mengecup seperti biasanya kali ini Mac benar benar melumatnya.

Ken yang terbawa suasana membalas perlakuan Mac dan Mac semakin leluasa melakukan nya.

"Kita lanjut?." Tanya Mac dan Ken mengaguk kan kelapa.

"Tapi jangan sampai membangunkan Shelly." Ucap Ken dan di angguki Mac.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
POV Ken.

Paginya aku terbangun lebih dulu dan segara mandi dan menyiapkan sarapan pagi ini.
Tapi aku harus segera membangunkan suami ku ini ya memang kita belum menikah tapi ya begitulah.....

"Yang bangun yang.... Kesingan kamu tuh cepet bangun!."  Mac yang tidak bangun - Bagun membuat ku jengah dan terpaksa aku harus menjambak rambut nya

"Ih sakit yang kamu main Jambak² aja." Ucap suamiku dengan suara khas bangun tidur.

"Makanya kalo dibangunin tuh bangun." Ucapku dan segera pergi ke dapur.

"Bangunin Shelly sekalian jangan mandiin dia lagi itu buat urusan aku." Ucap ku karena tidak ingin kejadian beberapa waktu lalu terjadi lagi.

"Hem.." ucapnya entah kesal atau apa aku tidak peduli.

.
.
.
.
.

Sesampainya di dapur aku langsung memasak masakan yang simple² saja pertama aku bingung harus memasak apa yang kedua jujur saja aku sedang malas memasak lebih tepatnya lelah karena permainan semalam.

.
.
.
.
.
.
.

"Papa....papa...." Teriak Shelly yang berlari ke arahku.

"Kenapa sayang." Tanyaku sambil menggendongnya.

"Semalem ada gempa ya?." Tanya nya dengan wajah polosnya aku yang mendengar itu ke bingung-an.

"Gempa? Maksud kamu apa papa gak ngerasa kok malem tadi." Ucap ken.

"Tapi aku ngerasin kasur kita goyang-goyang dan aku juga liat papa sama Daddy pelukan." Mendengar ucapan itu seketika aku terdiam tidak bisa menjawab sama sekali.

Mac yang dari tadi memang sudah ada di belakang Shelly juga langsung membeku bingung mengiyakan atau mengelak.

"Daddy ketakutan banget ya sampe minta peluk papa?." Pertanyaan yang di lontarkan Shelly kali ini juga tak bisa ku jawab tapi untungnya Mac mendekat.

"Sayang eum tadi malem kamu denger sesuatu juga gak?." Ucap Mac menanyakan sesuatu yang seharusnya jangan di tanyakan.

"Denger papa bilang 'pelan dad' itu aja Daddy pasti peluk papanya erat banget ya kasian tau Daddy, aku aja engga gitu." Ucap Shelly dan membuat ku melotot ke arah Mac.

"Iya kemarin malem emang ada gempa Daddy takut banget makanya peluk papa nya erat banget." Ucap Mac membenarkan perkataan Shelly.

"Ih Daddy gak gentle kalo kata om lion, masa sama gempa takut aku aja enggak." Ucap Shelly mengejek Mac.

"Kalo kamu mau tau Daddy kamu itu cengeng juga tau." Ucap ku berbisik tapi masih terdengar oleh Mac.

"Huu Daddy kaya bayi...." Ejek Shelly dan segera berlari ke belakang ku.

"Oh kamu ngejek Daddy ya dari tadi sini kamu!" Ucap Mac dan berpura akan menerkam Shelly dan berakhir kita tertawa sampai akhirnya aku menyuruh mereka berhenti dan pergi untuk sarapan.

POV Ken end.....
.
.
.
.
.
.
.

Hari ini seperti biasa Ken dan Shelly hanya menikmati acara televisi seperti biasanya.

Bahkan ken merasa bosan dengan aktifitasnya.

"Saat kita main ke belakang taman yuk!." Ucap Ken pada Shelly.

"Main apa papa?." Tanya Shelly dan Ken menjawab asal.

"Gimana kalo kita tanam bunga aja?." Ucap ken dan langsung mengendekat Shelly yang langsung semangat saat mendengar kata bunga.






Sudah hampir setengah hari mereka di taman belakang dan dari mulai ulat sampai kupu-kupu mereka temui bahkan shelly hampir saja memegang ulat gatal.

Kalo itu terjadi sudah di pastikan malam ini Ken akan bergadang karena rengekan sang putri.

.
.
.
.
.

"Mandi yuk liat kita udah kotor banget loh." Ucap Ken dan memutar badannya sendiri yang sudah kotor.

"Besok kita ke sini lagi buat siram bunganya." Ucap Ken dan dianggukki Shelly.

Mereka berdua masuk ke rumah sambil bergandengan tangan.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Ending Chap 03......

•OUR BABY S2•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang