cafe or bar

117 9 10
                                    

Sudah satu Minggu lebih Mac mencari keberadaan Ken tapi masih belum ada titik terang sedikit pun sekolah Shelly juga sudah pindah.

Dan sekarang dia berada di tempat yang sudah menjadi rumahnya mungkin.

"Mati aja kek Lo dari pada Lo mabuk-mabukan gak jelas kaya gini bi."

"Lo manggil gue baby?."

"Najis bangsat...."

"Gimana Lo udah nemuin bukti belum kalo gue gak bersalah."

"Gak ada, semua bukti ngarah ke Lo." Ucap jevo.

"Yang lain mana?." Tanya Mac mengalihkan pertanyaan.

"Tuh mereka." Tunjuk jevo pada meja yang cukup luas terlihat tujuh anggota nya berdasarkan di sana.

"Riko sama lion mana?"

"Riko nemenin lion lah, dia bilang kalo lion gak ikut dia juga gak bakal ikut." Ucap jevo.

"Gak berubah banget sifatnya dari dulu.." ucap Mac dan meminum alkohol yang ada di tangan nya.

"Sejauh apa Lo nyari Ken?" Ucap jevo sedikit kecewa pada sahabat nya itu.

"Gue udh cari Ken kemana-mana tapi masih gak ada hasil." Ucap Mac.

"Ditambah lagi cewe sialan itu sekarang tinggal di rumah gue." Lanjutnya kembali meminum alkohol nya.

"Orang tua Lo berdua udh tau kalo Ken hilang?." Dan di angguki Mac.

"Mereka juga tau soal kehamilan Ziva, dan yang jelas orang tua Ken kecewa sama gue termasuk orang tua gue."

.
.
.
.
.
.
.

Dilain sisi ada seseorang yang sejak tadi memperhatikan mereka dari jauh.

"Sorry gue lakuin ini demi Ken." Setelah itu dia pergi meninggalkan bar tersebut.

.
.
.
.
.
.

"Dari mana Lo, baru pulang jam segini?." Tanya Ken.

"Lembur gue...." Jawab Rafael.

"Bohong Lo ya." Tanya Ken curiga.

"Yaudah kalo gak percaya, ini juga gara-gara Lo."

"Lah kenapa jadi gara-gara gue deh."

"Ya iyalah hampir semua karyawan di kantor lembur satu Minggu ini gara-gara tuan Mac gak masuk kantor dan Lo tau yang paling stres dari semua karyawan." Tanya Rafael dan Ken menjawab dengan gelengan.

"Sekertaris nya tuan Mac, kasian gue sama sekertaris nya." Jelas Rafael dan ken hanya ber'oh" ria.

"Sorry deh...... Gak maksud gue." Ucap Ken

"Eh gue denger Ziva si anak baru itu hamil anak tuan Mac ya bener gak sih?."

"Harus banget ya Lo tanyain, gue gak bakal ninggalin Mac kali kalo kesalahannya kecil." Ucap Ken bad mood.

"Oh iya lupa gue, anak-anak mana?."

"Ya tidurlah gila, Lo bisa liat jam kan?."

"Basa-basi aja sih gue, Shelly kan tidur sini Lo juga tidur sini ajalah biar rame."

"Rame biji mata Lo, gue balik ya." Ucap Ken dan segera pergi ke kamar Nino untuk membawa Shelly.

.
.
.
.
.

"Sayang kok kamu baru pulang sih pagi ini, dari tadi malem aku kedinginan tau nunggu kamu."

"Emang gue nyuruh Lo nunggu gue?, Sekali lagi gue peringatin minggat dari rumah ini secepatnya atau gue seret Lo keluar." Ucapan Mac membuat Ziva menunduk so imut.

"Jangan sok imut deh Lo jijik gue liatnya, gue bukan costumer Lo yang sange ngeliat muka so imut Lo."
Ucap Mac langsung pergi ke kamarnya Dan mengunci pintunya.

Niat awalnya ia pulang hanya ingin mandi dan pergi lagi.

Tapi dia malah melamun duduk di kursi kamarnya.

"Ken kamu dimana udah makan belum, Shelly gak kangen Daddy kah Daddy kangen tau." Tanpa sadar air mata Mac jatuh tangan Mac semakin erat mengepal dia marah dengan dirinya sendiri.

"Gue yakin Ken masih di kota ini." Monolog nya sendiri.

.
.
.
.
.
.

"Gimana udah nemu kerjaan yang sesuai sama Lo?." Tanya Rafael yang akan pergi kerja dan menitipkan Nino pada Ken yang juga akan pergi ke sekolah fyi sekolah Nino juga dipindahkan agar bisa berbarengan dengan Shelly.

"Belum dan pilihan cuma ada dua kerja di cafe atau bar." Ucap Ken

"Ya udahlah cafe aja biar aman." Saran Rafael.

"Kalo gue kerja di cafe mereka gimana siapa yang bakal jagain di sekolah." Ucap Ken kesal.

"Yaudah kalo gitu Lo duduk manis aja di sini biar gue yang kerja beres kan."

"Ogah terlalu banyak gue ngerepotin Lo kayanya gue lebih milih di bar sih."

"Lah kenapa mau nyari sugar Daddy Lo di sana?."

"Pantat Lo sugar Daddy, kalo gue kerja di bar kan malemnya Lo bisa jagain Nino sekaligus Shelly yang bakal gue titip ke Lo jadi pagi Lo yang kerja malemnya gue yang kerja." Ucap Ken

"Gue takut Lo dibungkus anjir....."

"Ya gue tau sih gue cakep tapi tenang gue bisa bela diri kok." Ucap Ken PD.

"Yaudah ya gue mau berangkat kerja dulu Lo hati-hati di jalan." Ucap rafael dan pergi mengunakan mobilnya.

Tadinya Rafael akan mengantar Ken terlebih dulu tapi kantor membutuhankan nya.

Alhasil Ken pergi menggunakan taksi.....

.
.
.
.
.
.
.

"Halo... Hem rencana gue udh berjalan sesuai rencana."

"Bagus...."

"Ken dan Mac gue pastiin mereka hancur."

"Inget waktu Lo tinggal 1 minggu lagi."

"Hem..."
....................................

"Siapa Lo bisa ngatur gue." Setelah itu dia tersenyum menatap ponselnya.

Ending chapter 12.......

•OUR BABY S2•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang