marah!.

668 17 0
                                    

Seperti biasa Ken harus sudah menyiapkan sarapan untuk Mac yang akan berangkat kerja dia juga harus membangunkan gadis kecilnya untuk segera mandi dan sarapan.

Ken yang mondar mandir kesana kemari mempersiapkan segalanya sendiri membuat Mac menawarkan bantuan untuk membangunkan putri mereka.

"Biar aku yang bangunin Shelly oke." Ucap Mac dan segera pergi ke kamar gadis kecilnya itu.

"Dari tadi kek kalo bisa sekalian mandiin ya." Ucap Ken yang masih sibuk dengan masakannya yang hampir gosong.

.
.
.
.
.
.
.

"Nih bocilnya udah aku mandiin" ucap Mac Ken yang memang sudah selsai menata makanannya di meja makan.

Terkejut karena anak gadisnya terlihat penuh dengan bedak.

"Astaga kamu apain shelly, udah kaya kue salju aja putih semua." Omel Ken.

"Kata daddy biar sama kaya papa putih." Ucap Shelly dengan polosnya.

"Daddy kamu itu gila jangan dengerin dia ya, yuk kita ke kamar lagi papa dandannin yang cantik." Ucap Ken mengendong Shelly dan melotot ke arah Mac.

Reaksi Mac hanya tersenyum kikuk ah Tidak lebih tepatnya tersenyum tak tau malu.

.
.
.
.
.

"Yang aku berangkat ya aku juga udah bawa bekal aku sendiri." Ucap Mac mengecup kening Ken sebentar dan pergi begitu saja.

Dia melupakan putri kecilnya yang tiba-tiba menangis.

"Huwaaa 😭😭 papa Daddy jahat......" Ucap nya menatap ken.

"Daddy......Daddy." shelly berusaha memanggil Mac sambil menangis dan turun dari kasurnya dan berlari keluar mengejar Mac tapi sayang langkah kecil nya itu tidak dapat mengimbangi jalan daddy nya yang cepet dan berakhir dirinya yang tertinggal dan tak sempat mendapatkan kecupan dari sang daddy.


Hampir setengah hari Ken terus membujuk shelly untuk mau makan tapi yang terjadi Shelly selalu menghindar dan berlari kesana-kemari.

Membuat kepala Ken pusing dan memutuskan untuk membiarkannya bermain karena menurutnya ketika dia lapar dia akan memintanya.

.
.
.
.
.
.

Waktu sudah menunjukan jam 7 malam dan Mac belum juga pulang saat dihubungi dia mengatakan sedang membeli sesuatu untuk putrinya.

Yang sebenarnya itu sebagai sogokan untuk Shelly karena perihal pagi tadi.
...

"Daddy pulang!." Ucap Mac tapi tidak mendapatkan sambutan apapun dari sang gadis yang hanya fokus bermain sendiri.

"Sayang gak mau peluk daddy?." Dan hanya di lirik sekilas oleh Shelly.

Yang justru membuat Mac maupun Ken gemas dengan tingkah lakunya itu.

Mac langsung memeluk Shelly dan meminta maaf beberapa kali padanya.

"Maaf ya cantik janji deh Daddy gak gitu lagi." Ucap Mac sambil beberapa kali mencium pipi Shelly.

Yang membuat Shelly kegelian dan beberapa kali tertawa geli.

"Nih Daddy bawain ini buat putri cantik Daddy." Ucapan Mac membuat Shelly menoleh dan tersenyum senang saat dirinya melihat sebuah boneka beruang berukuran sedang yang langsung membuatnya mengambil boneka itu dan memeluknya sayang.

"Bilang apa sama Daddy?." Tanya Ken pada shelly.

"Terima kasih Daddy." Ucap nya sambil terus memeluk boneka itu.

"Sun nya mana?." Tanya Mac pada gadis kecilnya.

"Gak mau, kan tadi pagi Daddy gak sun aku sekarang gantian Daddy gak dapet sun dari aku." Ucap nya polos dan pergi menghampiri Ken.

Mac hanya bisa mengehela nafas terkadang dia berpikir kalo Shelly junior adalah rekarnasi dari sang adik karena memiliki sifat yang sama.

"Papa shelly laper mau emam." Ucap nya dan langsung dianggukki Ken.

"Ayok kita ke dapur tapi bonekanya di simpen dulu ya." Ucap Ken menarik boneka itu dari tangan Shelly tapi shelly menolaknya dan malah menarik boneka nya kembali.

"Dia juga mau Emam papa." Ucap Shelly sambil cemberut.

"Kalo kamu bawa dia ke dapur terus rusak gimana? Emang adek gak sedih?." Tanya Mac pada putrinya.

"Tapi Shelly Mau main sama beruangnya." Ucap nya sedih.

"Iya boleh, tapi setelah makan ya." Kali ini Mac yang menarik boneka beruangnya dan untungnya kali ini di lepaskan oleh Shelly.

.
.
.
.
.
.
.

Ken pun menghangatkan sup yang tadi siang ia masak dan segera menyajikannya di meja makan tidak hanya sup Ken juga memasak ayam goreng kesukaan Shelly.

"Makan sayur yang banyak ya, biar gak gampang sakit." Ucap Ken dan memberikan banyak sayuran di mangkuk Shelly dan Shelly hanya mengaguk.

"Kamu mau tambah gak?." Tanya Ken kali ini pada Mac.

"Pa Shelly mau tambah ayam." Ucap Shelly yang berusaha mengambil ayam lagi.

Ken pun mengambilkan ayam untuk Shelly karena tak tega melihat tangan Shelly tak sampai untuk mencapai ayamnya.
Ken juga menawarkan pada Mac dan Mac mengeleng.

"Baru aja aku ngambil udah di suruh nambah." Ucap Mac tersenyum kecil.

"Ya kirain kan aku cuma nawarin." Mereka pun melanjutkan makan mereka dengan tenang.
.
.
.
.
.
.
Tapi tak bertahan lama karena perusuh datang kerumah.

"Hello guys wih makan nih." Ucap lion yang langsung duduk di kursi sebelah Shelly.

"Hai cil dah lama gak ketemu kita." Ucap lion dan mencubit pipi Shelly yang sedang makan.

"Om lion jangan nakal Shelly lagi makan." Ucap Shelly yang masih mengunyah makanannya tapi tangan satunya memegangi pipi uang di cubit lion.

"Kak lion, bentar aku ambil piring dulu ya." Ucap Ken dan berdiri berniat mengambilkan piring, tapi di tahan oleh Mac.

"Gak usah yang, Lo mau ngapain kesini?." Ucap Mac kesal

"Yaelah bos makan dulu kali." ucap lion dan berjalan sendiri ke dapur dan mengambil piring begitu juga dengan sendok nya.

Ken yang melihat itu hanya tersenyum dan Shelly hanya tetap fokus dengan makanan nya.

"Lo bangkrut ya, pacar Lo gak mampu nafkahin Lo lagi." Ucap Mac berhenti makan.

"Pacar gue pelit, tapi soal jatah cepet dan gue gak bangkrut selagi ada yang gratis ngapain beli." Ucap nya dan langsung mengambil nasi serta lauk pauk yang ada di depannya.

"Kalo bukan temen udah gue seret keluar Lo." Ucap Mac dan melempar tulang yang ada di piringnya.

"Ih jijik jigong!." Ucap lion kembali melempar tulang itu ke mac.

Setelah adiknya dan Azriel pergi partner ribut Mac sekarang ya lion kalo bukan lion Riko dan setiap kali ada kesempatan mereka akan meributkan hal yang benar-benar sepele atau bisa di bilang tidak penting sama sekali.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Ending chapter 01.......………

Dikit dulu ya chap awalnya
Lope u guys❤️.

•OUR BABY S2•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang