pertengkaran

157 11 2
                                    

Sudah 2 hari Ken dan Mac perang dingin karena masa lalu Mac kembali.

"Mau sampai kapan kaya gini." Ucap Mac yang sudah jengah karena tidak saling menyapa sejak 2 hari yang lalu.

"Jadi kamu mau aku beraksi sebahagia mungkin karena kamu bertemu mantan mu itu." Tanya Ken dan berhenti memakan makanan nya.

"Bukanya kau tau aku sama sekali tidak punya perasaan padanya bahkan dulu begitu pun sekarang." Ucap Mac.

"Tidak punya perasaan tapi memeluknya dengan erat aku jadi tidak yakin dengan perkataan kak Azriel."

"Harus se-rumit ini kah hanya karena masalah mantan." Ucap Mac sedikit meninggi kan suaranya.

"Terserah kamu mau menganggap dia sebagai teman kek sebagai sodaraan kek terserah." Ucap Ken melempar sendoknya kasar.

.
.
.
.
"Shelly sayang ayo udah telat....." Teriak Ken dari bawah Shelly yang memang sudah siap dengan seragamnya.

"Apa hari ini Daddy akan mengantarkan kita?." Tanya Shelly dengan tas di punggung nya.

"Tidak Daddy sibuk." Jawab Ken ketus.

"Kenapa? Bukannya papa sudah berjanji hari ini kita akan di antar Daddy."

"Daddy sibuk!, Kamu mengerti." Ucap Ken sedikit membentaknya.

"Maaf....." Ucap Ken karena meninggi kan suaranya pada shelly.

.
.
.
.
.

"Shelly papa akan pergi sebentar, apa tidak apa papa tinggal sebentar?." Tanya Ken pada Shelly dan dianggukki shelly.

"Jika kau ingin jajan ini." Ken memberikan uang lembar sebanyak 200 RB pada shelly.

"Tapi ingat jangan jajan sembarangan oke, kamu bisa mentraktir Nino jika mau." Ucap Ken mengelus kepala Shelly.

Shelly hanya mengguki perkataan Ken dan mengambil uangnya.






Hari ini Ken memutuskan untuk pergi ke pemakaman Shelly sahabat nya dulu.

"Shelly Lo pasti tau kan kenapa gue Dateng ke sini."

"Gue mau curhat sama Lo." Monolog Ken sendirian.

"Masa mantan Abang Lo Dateng sih mana dia peluk Abang Lo lagi dan yang bikin gue kesel Abang Lo gak nolak, apa gak sekalian aja ciuman gedek banget kalo inget itu." Kesal Ken memukul tanah di samping Shelly.

"Gimana kabar Lo pasti udh bahagia ya, kak Azriel Lo sama Lo kan apa dia juga lagi digodain sama Bidari di sana, oh itu si bocil sekarang udah masuk sekolah tau coba kalo Lo masih ada." Monolog Ken lagi kali ini air matanya lolos.

Tiba-tiba angin terasa Ken merasa elusan di kepala.
Dan masih banyak hal yang Ken ceritakan pada sahabat nya itu terlebih tentang Shelly junior.
.
.
.

"Nanti malem Lo datang ya ke mimpi Abang Lo bilang sama dia minta maaf sama gue yang tulus gitu." Monolog Ken.

"Udah dulu ya gue mau balik ke sekolah ponakan lo dulu, takut nangis kalo kelamaan di tinggal." Monolog Ken lagi.

Setelah itu Ken segera pergi dari sana.
Tentunya dengan mengunakan taksi yang tadi membawanya ke makam sahabatnya itu.







Sesampainya di sekokah.....

Ken dikagetkan oleh kabar kalo Shelly junior berada di uks sekolah wali kelasnya bilang badan Shelly demam setelah jam istirahat.

Yang membuat Ken tidak habis pikir kenapa tiba-tiba padahal tadi pagi dia baik-baik saja bahkan terlihat sangat sehat.

Ken cepat² pergi ke uks yang di maksud oleh wali kelas Shelly.

Dan benar saja saat Ken memasuki ruangan putri kecilnya sedang menangis merengek karena demam.

"Papa.....papa....hiks..... Sakit....." Rengeknya Ken yang mendengar itu langsung mengendong Shelly untuk membawanya ke rumah sakit atau klinik terdekat di sini.

Ken berlari ke luar gerbang sekolah dengan membawa Shelly digendongnya.

Tapi sialnya tidak ada tadi yang lewat sedari tadi membuat Ken frustasi apa lagi Shelly yang terus merengek karena suhu badan nya yang meninggi.

Tapi tiba-tiba sebuah mobil berhenti di depan mereka dan saat membuka kaca mobilnya Shelly melihat Rafael di sana.

"Rafael... Apa kau bisa membantu ku?" Ucap Ken tanpa basa basi.

"Bisa tuan ada apa?." Ken langsung membuka pintu belakang dan masuk kedalam.

"Maaf tapi ini mendesak badan Shelly demam dari tadi aku menunggu taxi tidak ada yang lewat." Ucap Ken menjelaskan

Rafael hanya mengaguk dan segera membawa mobilnya sedikit cepat karena mendengar bahwa Shelly demam.






Sesampai nya di klinik terdekat Ken langsung berlari dan membawa Shelly masuk ke dalam.

"Tuan anda harus melakukan pendaftaran terlebih dulu." Ucap perawat menahan Ken yang akan memasuki ruang dokter.

"Sus anak saya demam tinggi lagian tidak ada pasien lain selain saya." Ucap Ken yang memang klinik ini terlihat tidak terlalu ramai.

"Tapi tuan harus mengikuti sop klinik-"

"Biar saya yang mengurus pendaftarannya jadi biarkan tuan saya masuk lebih dulu ini mendesak tolong." ucap Rafael yang tiba-tiba muncul dan membantu Ken.

"Terimakasih rafael." Ucap Ken dan segera masuk ke dalam.





Setelah 30 menit dokter memeriksa Shelly akhirnya dia duduk di hadapan Ken.

"Apa anda orang tuanya." Ucap sang dokter.

"Iya dok.....saya orang tua nya Bagaimana keadaan anak saya." Ucap Ken dan langsung menanyakan keadaan shelly.

"Di usia yang masih dini memang anak seumuran putri anda ini sering sekali terkena demam tiba-tiba jadi anda tidak perlu khawatir, tapi tolong perhatikan tentang alergi nya sepertinya anak anda alergi dengan ikan air asin terlihat dari ruam yang ada di sekitar lehernya. Saya akan memberikan resep kedua obat tersebut." Ucap sang dokter dan menuliskan resep untuk putrinya.







Sekarang Ken sedang menunggu obat yang di resepkan dokter di apotek dan shelly ia titipkan pada Rafael karena tidak mungkin membawanya untuk mengantri.

Setelah mendapatkan obat tersebut Ken langsung pergi menemui Shelly.

"Tuan apa perlu saya antar pulang." Tawar Rafael dan menunggu jawaban Ken

"Seperti nya tidak udah kasian Nino sampe ketiduran gitu, saya akan menelpon Mac untuk menjemput saya." Ucap Ken karena tidak enak pada rafael.

"Kalo begitu saya permisi tuan maaf tidak bisa mengantarkan tuan ke rumah." Ucap nya dan pergi sambil mengendong keponakanya.

.
.
.
.
.
.

Ending chap 06........

•OUR BABY S2•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang