5 - Seokjin Samchon

2.4K 184 7
                                    

Laki-laki pemilik mata elang itu kini tengah duduk di kursi kebesaran di ruang pribadi miliknya. Tak berapa lama, sosok lain muncul setelah mengetuk pintu dan meminta izin.

"Selamat pagi, Bos," ucapnya. Seorang perempuan berparas cantik berusia 28 tahunan dengan penampilan yang terlihat elegan itu tersenyum. "Tumben sekali berangkat pagi-pagi," lanjutnya lagi sambil mendekati meja sang bos. Pasalnya bosnya ini memang sangat anti datang pagi. Tapi hari ini tidak ada hujan tidak ada angin, laki-laki itu sudah stand by di ruangannya dengan tatanan rambut yang baru.

Laki-laki yang dipanggil bos hanya mengangkat satu alisnya sambil menilik penampilan si perempuan, membuat yang ditatap mengerutkan dahi. "Kenapa?"

"Tidak. Hanya saja penampilanmu tampak berbeda," jawab laki-laki tersebut seraya mengalihkan tatapannya pada layar monitor.

"Kau kecewa?" tanya perempuan itu lagi, mulai membereskan beberapa berkas-berkas milik sang bos di atas meja yang terlihat sedikit berantakan.

"Apa?"

"Kau kecewa aku tidak berpakaian terbuka lagi di depanmu?"

Laki-laki itu tertawa mengejek. "Tidak. Tapi kurasa akhirnya kau bosan menggodaku."

Sementara perempuan itu hanya mendecih. "Ya, Kim Taehyung! Kau memang brengsek. Padahal semua laki-laki terpukau oleh pesonaku. Aku sengaja berpakaian terbuka di depanmu, tapi kau tidak pernah menyentuhku, dasar sialan!"

Taehyung tidak peduli dan tetap menatap monitor.

"Kau memang laki-laki yang sangat jual mahal."

"Aku tidak jual mahal, Park Jisoo."

"Lalu mengapa?"

"Kau kekasihnya Seokjin hyung! Kau memang sinting." Taehyung sudah berusaha untuk tidak meninggikan suaranya, tetapi sepertinya sulit.

Tawa renyah tiba-tiba terdengar begitu saja dari mulut Jisoo. "Ah, benar juga." Tapi sedetik, Jisoo justru mendekat ke arah bosnya tersebut. "Tapi itu tidak jadi masalah selama aku dan kau bisa menjaga rahasia. Bukan begitu, bos?"

"Silakan. Kau kupecat jadi sekertaris. Dan jika kau ingin selamat, singkirkan tanganmu itu dari tubuhku, Park Jisoo," ucap Taehyung dingin dan terkesan penuh penekanan.

Jisoo memutar bola matanya malas. "Bilang saja karena tidak bisa move on dari mantan istrimu, sekarang kau belok menjadi gay kan, Kim Taehyung?"

"Kau memang ingin kubunuh ya?"

"Ya, bunuh aku dengan bibirmu. Buktikan kau memang masih lelaki normal dan bukan gay, bos."

Taehyung menatap sekertarisnya itu dengan heran.

Jisoo tersenyum penuh arti. "Cium aku."

***


Sabtu malam, Jennie dikagetkan dengan kedatangan laki-laki asing namun berwajah bak pangeran ke rumahnya. Ralat. Rumah Taehyung. Ia yang memang lemah dengan pria tampan hanya bisa terpaku selama beberapa detik, sebelum akhirnya mulutnya bersuara. "P-paman siapa?"

Sementara yang ditanya sontak tertawa karena gemas melihat gadis mungil yang terdiam---lebih tepatnya seperti tengah terpesona. "Halo, kau pasti Jennie ya? Perkenalkan, nama paman Kim Seokjin, sahabat pamanmu."

Mulut Jennie ternganga tidak percaya. "Oh sahabatnya paman Taehyung? Daebak! Orang tampan bertemannya juga dengan orang tampan ya," ucapan polos Jennie berhasil membuat Seokjin tertawa lepas.

The Mafia Kim Taehyung (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang