13 - Obsesi

2.6K 200 29
                                    


Jennie merasa ada yang tidak beres ketika laki-laki dewasa bernama Kai itu menuntunnya ke arah yang berbeda. "Paman Kai tunggu sebentar," ujarnya sambil melepaskan tangan Kai dari pundaknya. "Paman Seokjin dan Jungkook ada di depan, paman Kai mau bawa aku kemana?"

"Tidak ada waktu, Jennie. Lukamu harus segera diobati. Lihat darahnya semakin banyak keluar!"

Benar saja, darah dari luka di betis Jennie lumayan banyak bahkan kini mengalir mengenai kaus kaki putihnya. Tetapi Jennie tidak bisa mempercayai laki-laki ini. "Tidak mauu! Lepaskan aku, paman!" Jennie berontak saat Kai kembali menarik tangannya.

"Lepaskan dia, Kai Anderson!" Suara berat nan dalam menginterupsi sehingga keduanya menoleh ke belakang.

"Paman Taehyuung!!" Mata kucing Jennie berbinar. Ia segera melepaskan cengkraman tangan Kai kemudian tanpa mempedulikan rasa sakitnya Jennie sedikit berlari kendati dengan langkah pincang ke arah Taehyung yang juga tengah berjalan menuju ke arahnya.

Taehyung melotot begitu melihat luka di telapak tangan dan kaki Jennie. "Siapa yang melakukan ini padamu, Jennie?!" tanyanya sedikit membentak. Kedua tangan kekar Taehyung menangkup wajah Jennie. "Cepat katakan!"

"Ya Tuhan, Jennie!" Seokjin datang dengan tergopoh-gopoh disusul Jungkook. Ia sama terkejutnya ketika menyaksikan kondisi Jennie.

Sementara Kai, laki-laki itu tanpa merasa berdosa melipat kedua tangannya di depan dada. "Aigoo. Gadis kecil yang sangat beruntung. Padahal sebentar lagi aku bisa membawanya."

Iris pekat Taehyung tertuju pada Kai. Jika tatapan bisa membunuh, mungkin sekarang Kai sudah terkapar di atas tanah. "Hyung, aku minta tolong bawa Jennie ke rumah sakit sekarang. Aku harus mengurus sesuatu dulu," ucap Taehyung pada Seokjin.

Jennie mengernyitkan alisnya mendengar ucapan Taehyung. "Paman Taehyung mau kemana? Mengapa tidak ikut mengantarku?" rengek Jennie.

"Aku akan menyusul. Pergilah!"

"Tapi-"

Ucapan Jennie menggantung begitu tubuhnya terasa tak menapak tanah. Ia segera melingkarkan kedua lengannya pada leher Seokjin yang kini mengangkatnya secara bridal style.

Seokjin menutup pintu mobil setelah mendudukan Jennie di kursi samping kemudi, kini ia menatap Jungkook yang sejak tadi hanya diam mengikutinya. "Dan kau pulanglah."

Mata Jungkook terlihat sendu ketika membalas tatapan Seokjin. "Aku akan ikut ke rumah sakit, paman. Jennie tidak akan seperti ini jika tadi aku tak membiarkannya sendiri. Aku mohon izinkan aku ikut," pintanya dengan wajah memelas.

"Kubilang pulang!" Seokjin terlihat murka. "Jennie tidak akan mengalami ini seandainya kau tidak memaksa untuk mengantarnya pulang."

Jennie melongokan kepalanya dari balik jendela mobil. "Paman berhenti memarahi Jungkook! Dia tidak salah," ujarnya. Ia beralih menatap ke arah Jungkook. "Jung, aku tidak apa-apa. Kau pulang saja."

"Tapi, Jen-"

"Apa kau tuli? Dia bilang lebih baik kau pulang saja!" bentak Seokjin.

Jungkook melihat Jennie menganggukan kepala, kemudian melambaikan tangan. Ia hanya pasrah ketika mobil Seokjin mulai melaju meninggalkannya.

Sedangkan Taehyung dan Kai masih berada di tempat semula.

"Apa kabar, Taehyung? Sudah lama kita tidak bertemu." Kai berjalan mendekati Taehyung dengan sok berani. "Kau tidak bilang memiliki keponakan yang sangat cantik," ia menjeda kalimatnya. "Dan juga seksi."

BUG!

Taehyung berhasil mendaratkan tinju di wajah Kai. "Jika kata-kata itu keluar dari mulutmu sekali lagi. Kupastikan lidahmu akan hilang, Kai." Taehyung berkata dingin.

The Mafia Kim Taehyung (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang