7 - Dicegat

2.3K 180 12
                                    

Wajah gadis berusia 16 tahun itu tampak berubah drastis setelah mereka sampai di mall. Pada dasarnya masih remaja dengan emosi yang labil, segala kekesalan dan marah pada pamannya itu seakan menguap dalam hitungan detik hanya karena diajak ke mall yang mana itu merupakan tempat favoritnya. Kebetulan sudah dua minggu Jennie tidak menginjakkan kaki di tempat ini. Dikarenakan pamannya sibuk dan ia tidak pernah diizinkan keluar rumah sendirian.

"Paman Taehyung, aku sudah selesai makan. Ayo belanja! Aku ingin beli pakaian dalam!"

Taehyung yang sedari tadi duduk di depannya melotot sebab gadis itu berbicara tanpa mengatur volume suaranya. Dari awal mereka datang ke restoran ini saja sudah menjadi pusat perhatian, ditambah sekarang omongan gadis itu yang pasti membuat orang berpikiran macam-macam. Lagipula, dari sekian banyak barang mengapa sang gadis harus menyebut pakaian dalam sih?!

Sepertinya Jennie memang sengaja karena buktinya gadis itu terkekeh setelah melihat reaksi Taehyung. Dan sayangnya, pipi Jennie yang semakin membulat saat tersenyum mampu mengurungkan niat Taehyung untuk marah. Ia malas mengakui, tetapi gadis itu terlihat sangat lucu.

"Tunggu di sini. Aku akan membayar," singkat Taehyung pada akhirnya. Ia memutuskan beranjak ke meja kasir. Jennie mengangguk saja seperti anak kecil.

"Jennie?" Tiba-tiba sebuah suara panggilan membuat sang empunya nama yang tengah menunggu pamannya itu menoleh.

Mata Jennie membulat ketika di hadapannya, berdiri seorang pemuda yang sangat dikenalnya. "Jungkook?"

"Aku melihatmu sejak tadi, Jen," sapa pemuda yang bernama Jungkook tersebut. Namun yang disapa justru langsung menampakkan raut kesal.

Jungkook tersentak sebelum ia teringat sesuatu. "Hei, kau masih marah pada temanmu ini ternyata," simpulnya.

"Cih, teman macam apa yang tidak membantu temannya yang sedang kesusahan?" sindir Jennie, membuat Jungkook terkekeh pelan sehingga menampilkan gigi kelinci yang justru membuatnya terlihat tampan dan lucu sekaligus. "Kau hanya mengamati saja saat aku harus membersihkan gudang di sekolah tadi. Menyebalkan." Jennie melipat kedua tangan di dada seakan memang masih marah pada teman masa kecilnya itu.

"Kau kan tahu aku ketua kelas. Aku hanya ditugaskan mengawasimu. Sebenarnya aku ingin membantu sih, cuma senang saja melihatmu kesusahan," ungkap Jungkook dengan tawa kecil di akhir kalimat. Hal itu sukses membuat Jennie melotot dan berdiri hendak memukulnya. Namun buru-buru Jungkook menambahkan. "Bercanda, aish kau ini tidak berubah sejak dulu, galak sekali."

"Kau sendiri sedang apa, Jung?"

"Aku habis makan bersama teman-teman."

Jennie menganggukan kepala sambil ber"oh" ria.

Jungkook kemudian menjatuhkan pandangannya pada penampilan gadis itu sekarang. Ia berdecak melihat kondisi Jennie yang masih mengenakan seragam sekolah, tentu dengan roknya yang hanya menutupi setengah paha mulusnya. Dan jangan lupakan pusar Jennie yang sedikit terlihat membuat pemuda berjaket denim itu mendesis sebal. Ia segera melepaskan jaket yang dipakainya itu dan memberikannya pada Jennie. "Pakai ini, gadis manja. Pusarmu kemana-mana. Bagaimana jika masuk angin?"

Jennie tertegun saat pemuda pemilik gigi kelinci itu menyodorkan jaket. "Tidak perlu, Jung. Aku tidak apa-apa."

Jungkook tidak menerima penolakan. Ia akhirnya inisiatif memasangkan jaket tersebut ke tubuh Jennie, lalu mengancingkannya. Jennie sempat protes namun pemuda itu menghiraukannya. Meskipun jaket itu tetap tidak menutupi roknya, setidaknya jaket itu menutupi tubuh atas Jennie. "Mengapa pamanmu lama sekali?" tanya Jungkook lagi.

"Sedang menuju kemari." Dagu Jennie mengarah pada sosok laki-laki yang kini menghampiri mereka. Gadis itu sontak memasang wajah sumringah.

"Paman, kenalkan dia temanku dari kecil, namanya Jeon Jungkook." Jennie tersenyum ke arah Taehyung setelah memperkenalkan temannya tersebut. "Jungkook, ini pamanku, paman Taehyung. Tampan bukan?"

The Mafia Kim Taehyung (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang