4 - Milan?

2.7K 175 4
                                    


3 bulan yang lalu...

Jungsuk berlari sekuat tenaga di lorong rumah sakit. Ia tak mempedulikan sekitarnya, yang ada di kepalanya hanya ingin segera melihat keadaan Ji Eun, istrinya. Beberapa menit yang lalu ia ditelfon oleh polisi yang mengatakan kalau wanita bernama Lee Ji Eun dengan ciri-ciri yang sangat Jungsuk kenali mengalami kecelakaan mobil.

Tanpa pikir panjang Jungsuk meninggalkan meeting penting di kantornya, dan sekarang di sinilah ia.

"Dokter, bagaimana keadaan istriku ?" tanya Jungsuk begitu seorang pria dengan pakaian hijau keluar dari ruangan yang bertuliskan "Ruang Operasi".

Dokter itu melepas maskernya sehingga kini Jungsuk dapat melihat raut putus asa di wajah sang dokter. Tatapan yang membuat jantung Kim Jungsuk seakan mencelos ke dasar jurang.

"Aku benar-benar minta maaf, Pak. Istri Anda kehilangan banyak darah, kita sudah berusaha semaksimal mungkin, tetapi Tuhan berkehendak lain, kita tidak bisa menyelamatkannya. Sekali lagi aku minta maaf."

"Maksudmu?!" Jungsuk tiba-tiba menarik kerah dokter tersebut. "Kau hendak bilang istriku sudah meninggal, huh? Bukankah kau seorang dokter? SEHARUSNYA KAU BISA MENYELAMATKANNYA!" Wajahh Jungsuk berapi-api.

"Appaa!!" Jungsuk refleks mendongak ke belakang dan melepaskan cengkramannya, dimana putrinya, Jennie, tengah berlari ke arahnya. "Eomma dimana? Jennie ingin bertemu eomma!" tangis gadis itu pecah. "Ayo masuk, appa! Eomma sudah menunggu kita!"

Jungsuk menahan tubuh Jennie yang hendak berlari masuk ke dalam ruangan. Gadis itu menangis kencang. Jungsuk berusaha menguatkan hatinya meski ia tak ikhlas. Ia memeluk Jennie.

Tak berapa lama sosok laki-laki dan perempuan dengan bayi di gendongannya datang tergopoh-gopoh, Kim Taehyung, Irene dan anak mereka, Daniel.

"Hyung..." Taehyung menatap mata Jungsuk, namun yang ia dapatkan hanya kesedihan yang begitu dalam.

"Aku lalai menjaganya, Tae. Aku kehilangan dia," akhirnya satu tetes air mata tak mampu lagi Jungsuk bendung.

Irene hanya terdiam memperhatikan kakak beradik itu. Ia memberanikan diri mengusap bahu Taehyung, mencoba memberikan ketenangan. Kendati status mereka sudah bercerai, Irene ikut bersedih melihat mantan suami dan kakak iparnya itu terluka.

Setelah keadaan cukup reda, dokter yang tadi mengoperasi Lee Ji Eun meminta Jungsuk untuk datang ke ruangan pribadinya. Jungsuk menitipkan Jennie yang tertidur lemas pada Taehyung dan Irene.

"Ada apa, dokter?" tanya Jungsuk tanpa basa-basi saat ia sudah berada di ruangan sang dokter.

"Begini. Sewaktu kritis sesaat sebelum operasi, istrimu sempat siuman meski hanya 2 menit." Kalimat itu mampu membulatkan kedua mata Jungsuk. Namun dokter itu buru-buru melanjutkan. "Mendiang istrimu meminta kertas dan pena padaku, lalu ia menuliskan sesuatu." Dokter mengambil sesuatu dari laci mejanya kemudian ia serahkan pada Jungsuk.

Jungsuk menerima kertas yang terlipat itu. Dengan gemetar ia membukanya. "Milan?" herannya. Isi kertas itu hanya satu kata "Milan".

Dokter menangkap ekspresi bingung yang Jungsuk tampilkan. "Apa kau tahu sesuatu?"

"Ah, tidak. Aku pun masih bingung. Milan itu adalah kota pertama yang mempertemukan aku dengannya." Pikiran Jungsuk menerawang. "Ah, maaf dokter. Terimakasih karena sudah memberitahuku."

Dokter itu tersenyum. "Tidak apa-apa. Aku turut berduka cita."

Jungsuk merasa bersalah karena kejadian satu jam yang lalu. "Soal yang tadi, maaf aku membentakmu. Aku kehilangan kendali karena terlalu terluka."

The Mafia Kim Taehyung (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang