Takemichi saat ini tengah menangis kuat. Di kala senju yang khawatir ia
Tengah menangis kuat, wakasa dengan wajah BT tampak di ceramahi benkei, Shinnichiro, takeomi dengan emosi tinggi."Kau ini keterlaluan wakasa, harusnya kau berkenalan dengan cara baik-baik. Kenapa kau cari masalah membuat seorang anak kecil menangis ?" Shinnichiro tampak jengkel.
"Benar kata Shinnichiro, kau harusnya berkenalan dengan baik-baik bodoh," takeomi kini tengah memijat keningnya.
"Apa-apaan kau ini ? Malah mem buatnya menangis wakasa ?" Benkei hanya menepuk jidanya.
"Ck....aku malas membahas ini, kalian tidak lihat dia menempel terus dengan senju ?" Wakasa.
"Apa salahnya ? Mentang-mentang kau guru karatenya pribadi, sampai kau tidak suka dengannya selalu dekat dengan senju ?" Benkei.
"Memang...aku tidak suka dengannya.... merepotkan bodoh..." wakasa yang langsung pergi begitu saja.
Shinnichiro, takeomi,benkei hanya bisa menghela nafas melihat kesan buruk wakasa pertama kali bertemu dengan takemichi.
"Perasaan ku saja atau wakasa itu se dang naksir takemichi ?" Benkei sambil membereska peralatan motor di bengkel Shinnichiro
.
"Hm....mungkin, soalnya kalau kesan wakasa bertemu seseorang kesannya pasti cuek," takeomi sambil meminum es."Eh...aku baru tahu kalau dia sangat dingin dengan orang baru," shinnichiro ikut nimbrung sambil membantu benkei.
Benkei dan takeomi tampak terbengong mendengarnya.
Wakasa ini dingin kalau sama sese orang ? Lha Shinnichiro baru tahu ? Kemana dia selama ini baru sadar ?"Hei, kau serius baru tahu kalau wakasa itu dingin ke siapapun yang baru di kenal ?" Takeomi tampak memegang jidatnya.
"Memangnya dulu bagaimana wakasa bisa dekat dengan senju, kalau ia sedingin itu pada orang lain ?" Shinnichiro.
"Begini, waktu itu wakasa sempat main kerumahku, saat itu juga kebetulan senju ada di sana, senju sangat tertarik dengan wakasa pada saat itu. kalau wakasa sering main, senju sering sekali membututinya. Sebenarnya wakasa sangat risih dan jengkel melihat senju begitu, namun lambat laun wakasa mulai menerimanya dan selalu jahil dengan senju dan menjadi pelatih pribadi karate sampai sekarang," takeomi.
"Pantas saja senju selalu dekat dengan wakasa, tapi kenapa ia sangat jahil pada takemichi ? Padahal kan baru ketemu, sampai membuatnya menangis begitu ?" Shinnichiro tengah merokok.
"Aku tidak tahu tapi mungkin dia menyukai takemichi sepertinya. Ku harap mereka tidak saling membenci karena wakasa sudah memberikan kesan buruk padanya," benkei hanya menghela nafas, dan takeomi serta Shinnichiro tampak mengangguk paham.
🐆🐆🐆
"Takemichi sudahlah, kakak wakasa tidak bermaksud bilang begitu kok. Mungkin dia hanya bercanda," senju sedaritadi mengelap pipi mungil takemichi.
"Hiks, senju....tapi itu kelewatan namanya, masa kakak wakasa mau kenalan sama takemichi sampai sebegitunya hiks....." takemichi sambil mengelap pipi lainnya.
"Kakak wakasa memang begitu orangnya, dulu saja aku kenal dengan kakak wakasa saja dia sangat dingin kepadaku kau tahu," senju.
"Memang saat kau pertama kali ketemu bagaimana ya ?" Takemichi.
"Hmmm.....bagaimana menjelaskannya, dulu saat aku ketemu kakak wakasa dia sangat dingin, tapi aku penasaran dengan teman kakak takeomi.
Semenjak itu aku sering menyapanya dan mengikutinya, sampai hari itu dia baru mulai menerimaku dan selalu jahil," senju mulai berfikir.
"Kakak wakasa sering jahil ke dirimu bagaimana ya ?" Takemichi.
"Paling mengacak-acak rambut, dan yang terakhir ini sama sepertimu hanya saja bedanya omongannya masih lembut," senju.
Takemichi terdiam, apakah wakasa ini saingan berat takemichi untuk menda patkan senju ? Pastinya takemichi mungkin harus berusaha keras mendapatkan perhatian senju dan juga restu wakasa dan takeomi untuk menjadi pasangan senju.
"Sudahlah, daripada melamun. Kita kenalan sama kakakku yang lain di dalam bagaimana ?" Senju sangat antusias mendekatkan wajahnya ke takemichi.
"Um, ya....takemichi mau," takemichi dengan wajah memerah.
"Yosha....ikuzo..." senju sambil menarik tangan takemichi.
Takemichi sendiri ? Tengah berbunga hatinya.
🐆🐆🐆
"Lho pada kemana ya ? Apa sudah jam istirahat ya ?" Senju sedari tadi celingak-celinguk melihat tempat pelatihan karate.
Saat ini takemichi sendiri tengah di bawa senju untuk menemui kakaknya dan temannya,sayangnya karena telat mereka tidak menemui orang yang latihan di sana sehingga membuat senju agak sedih.
"Senju, kalau tidak ada orang lain, kita kembali ke tempat kakak takeomi saja," takemichi tampak cemas.
"Bukan biasanya mereka selalu latihan di jam segini, apa lagi pada istirahat ya ?" Senju tampak berfikir.
Di saat mereka tengah berdiskusi kecil, ada anak perempuan berambut kuning menghampiri mereka.
"Senju.....kau lama sekali ?" Seseorang.
"Eh emma, kau di mana dengan kakak ku dan temannya yang lain ? Apa hari ini tidak latihan ?" Senju.
"Ini jam istirahat, kakakku tengah dapat latihan tambahan dari kakek karena tertidur saat latihan....eh siapa di belakangmu itu ?" Emma tampak penasaran.
"Eh....iya lupa, takemichi ayo keluar, kenalkan dirimu," senju tampak menengok kebelakang.
Melihat respon senju, takemichi hanya bisa mengangguk dan keluar dari punggung senju."Perkenalkan...aku hanagaki takemichi, teman baik senju, salam kenal untuk anda emma," takemichi sambil tersenyum.
Emma terbengong, lalu iapun langsung mendekati takemichi sambil memegang pipi chubby takemichi di sana.
"Astaga.....kawaiiiiii.....kau tidak bilang kau punya teman semanis ini senju?" Emma tampak semangat.
"Hehe.....aku rahasiakan dari kalian dulu, soalnya untuk kejutan kalian," senju tampak cengegesan.
Takemichi hanya bisa tersenyum simpul, di saat ia tengah memper hatikan senju, emma justru melihat tanda bahwa takemichi menyukai senju, teman masa kecil emma.
Setelah melihat kebucinan para temannya, emma langsung menarik tangan senju dan juga takemichi agar mengikutinya.
"Nah....kan kita saling kenal sekarang, jadi ayo ku ajak kalian ketemu abangku dan teman-temanya gimana senju ?" Emma bersemangat.
Senju dan takemichi hanya saling berpandangan, lalu mereka menyetujui dan mengikuti emma setelah mereka sempat berdebat.
🐆🐆🐆
"Huh....membosankan," wakasa tengah mengigit ilalang rumput yang baru ia ambil.
Setelah pernyataan perang wakasa dan takemichi, wakasa sendiri juga berniat ingin sekali bertemu kembali dan menjahili wajah takemichi karena ia yakin setelah pertemuan keduanya malah takemichi mungkin akan sulit dan lama membuatnya tenang, dengan terkekeh kecil, wakasa sepertinya jatuh hati pada takemichi di pertemuan pertama kali, malah memberikan kesan buruk terhadap takemichi, ya ampun.
Di kala ia tengah memandang langit, ia melihat ada seorang anak sedang menarik lengan baju takemichi dan senju, melihat hal itu wakasa tampak memandangi momen itu.
"Hm mau kemana mereka ?" Batin wakasa. Di saat wakasa tengah melihat emma menarik lengan takemichi, ia tampak tertegun melihat takemichi tersenyum manis.
Sontak saja itu membuat wakasa berdebar dan berwajah merah, sambil bergumam kembali dan tersenyum dia berkata.
"Kau milikku hanagaki takemichi, aku
tidak akan melepasmu",
~wakasa imaushi~Bersambung.....

KAMU SEDANG MEMBACA
MY STUPID RIVAL, MY LOVER
Teen Fiction"Kakak wakasa jelek michi benci kakak wakasa," takemichi. "he...kau saja kalau begitu nambah menjengkelkan lho...makanya jangan cengeng kalau jadi laki-laki," takemichi lelah di bully oleh wakasa imaushi, sejak kecil wakasa sangat menyebalkan bagi t...