Sayu angin di perjalanan membuat takemichi kecil mengantuk, pada akhir nya ia tersadar ia masih di perjalanan bersama wakasa, sedangkan wakasa sendiri tampak bersenandung menik mati perjalanan di mana mereka akan menuju ke rumah takemichi berada.
"Jangan tidur takemichi...kau sendiri tahu kalau nanti sore kau dan aku akan ke festival malam ini..." wakasa.
"Iya...kakak wakasa bawel..." takemichi kesal.
Wakasa hanya tersenyum, sejujurnya momen ini sangatlah membuatnya sa ngat berdebar, tangan malaikat kecil yang selama ini ia impikan kini tengah memeluknya dengan kencang.
"Duh sabar wakasa...masih bocah...ga boleh...ga boleh..." ucap wakasa di dalam hatinya.
"Kakak..." takemichi tengah menggem bungkan pipinya.
"Ya...ada apa takemichi.. " wakasa se dikit terkejut mendengar takemichi.
"Kakak kenapa sih ? Michi saja takut Kakak sering senyum-senyum sendiri.." takemichi kesal.
"O...tadi Kakak membayangkan...um...so
al festival nanti..." wakasa dengan wa jah sedikit memerah.Takemichi menatap curiga wakasa. Se dangkan wakasa sendiri tampak salah tingkah di saat dirinya di tatap takemi chi curiga. Namun, hal yang membuat takemichi heran adalah kenapa dirinya sering sekali berdebar dan sakit di kala wakasa terus bersamanya. Entah bebe rapa kali terjadi, takemichi tampaknya bisa mendengar degup kencang ketika ia memandang wakasa tampak serius.
"Aneh...kenapa dada ini sakit...setiap aku melihat Kakak wakasa...kenapa ra
sanya tidak karuan.." ucap takemichi dalam hati tampak berwajah memerah sambil meraba dadanya.Suasana pada akhirnya berubah menja di hening hingga tanpa disadari mere ka akan tiba di rumah takemichi.
Setibanya di rumah takemichi, waka sa masih berdiam tanpa berkata apa pun, dengan perlahan ia menurunkan take michi yang sedari tadi masih juga diam.
"Ano...terimakasih kakak..." takemichi masih berwajah memerah.
Wakasa masih tidak menjawab, ia tam pak memalingkan wajahnya di hadap an takemichi.
"Kakak wakasa....kakak kenapa ?" Take michi cemas melihat wakasa dan beru saha menyentuhnya.
Sayang, di saat takemichi tampak kha watir wakasa lansung saja menepisnya kasar. Sontak saja takemichi tampak di am tidak berkata apapun. Takemichi ke sal pun pada akhirnya langsung mema rahi wakasa.
"KAKAK WAKASA ADA APA..." takemi chi terhenti melihat pemandangan ya ng membuatnya diam.
"Apa kau lihat-lihat..." wakasa berwajah memerah.
"Kakak...kakak sakit..." takemichi polos tanpa wajah berdosa mendekati waka sa.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY STUPID RIVAL, MY LOVER
Fiksi Remaja"Kakak wakasa jelek michi benci kakak wakasa," takemichi. "he...kau saja kalau begitu nambah menjengkelkan lho...makanya jangan cengeng kalau jadi laki-laki," takemichi lelah di bully oleh wakasa imaushi, sejak kecil wakasa sangat menyebalkan bagi t...