wakasa tampak tersenyum puas dan remeh di sana, melihat banyak musuh di hadapan mereka semua di sana, dengan berani dan nekad mereka semua tampak sedikit bergetar di sana.
"1 lawan 50... tak masalah... tanpa black dragon yang lain datang masih bisa ku tangani kalian.. cih.. dasar pengecut.." wakasa tengah mengepalkan tangannya bersiap di sana.
"Dasar black dragon sialan...SERANG..." musuh memberikan komando langsung.
"MAJU KALIAN..." wakasa bersemangat dan terjadilah perang besar di sana.
"He...hebat..." takemichi tengah bersembunyi kini menonton diam-diam dari sana.
Pertarungan sengit itu terjadi, wakasa yang tertawa gila dan puas kini menendang mereka babak belur dan tanpa ampunan di sana. Sungguh baru kali ini takemichi biasanya melihat wajah wakasa jutek dan nyebelin kini bisa tersenyum sumerigah tanpa beban. Ia bertarung brutal di sana menendang semua orang tanpa ampunan, wajahnya biasanya dingin tampak bercampur darah di sana. Bau anyir dan getir tercium semerbak dari jarak takemichi ada di sana.
"senyebelin kakak wakasa, baru kali ini aku lihat dia bisa bertarung keren.." takemichi kagum.
"Hei.." Sapa seseorang di sana memanggil takemichi yang tengah bersembunyi.
Takemichi bergetar takut, ia berbalik memandang pria besar di sana. Dengan senyum seram ia terus menatap takemichi kecil.
"ikut dengan kami ya... kami tak jahat kok.." sahutnya menggenggam paksa tangan mungil takemichi di sana.
Takemichi masih bergetar, mulutnya tak bisa ia gerakan begitu juga matanya sudah berkaca-kaca menatap pria besar itu.
"Kakak wakasa..tolong aku.." gumam takemichi di dalam hati.
🐆🐆🐆
" Cih... ga habis-habisnya.. sialan.." wakasa tengah melempar salah satu anak buah di sana, ia berdecih sembari mengusap bibirnya yang berlumuran darah.
Ia kembali mengamati mereka semua, alhasil ia juga menggertak marah dan kembali menendang mereka semua dengan brutal dan tanpa henti saat mereka menyerang kembali.
"...KAK WAKASA TOLONG..." suara seseorang melamunkan fokus wakasa tengah bertarung di sana.
"TAKEMICHI..." wakasa terbelalak di saat mereka hendak membawa kabur takemichi di sana.
"SIALAN KALIAN...BUAGH..." matanya terbelalak di saat ada orang menghajar perutnya di sana.
"Hahaha.. jadi dia kelemahanmu rupanya.. " ia tertawa di saat wakasa tersungkur.
"Ugh...BERANINYA KALIAN.." wakasa berusaha bangkit di sana.
"Ck..ck...lemah sekali..TAHAN DIA..." sekarang mereka menahan wakasa yang babak belur, alhasil wakasa kini di hajar brutal oleh mereka semua.
"HAHA.. INI YANG KAMI TUNGGU SELAMA INI....MATI KAU...MATI KAU.." ia terus menghajar brutal wakasa tanpa henti.
Wakasa tak bisa melawan, ia benar- benar di hajar habis-habisan oleh mereka semua.
"Lemah...MATI KAU..." ia melayangkan pukulannya yang terakhir setelah puas.
Dan...
"BUAGH.." sebuah drum itu terlempar di sana, membuat pria di sana terpental.
"Oi.. bilang kalau kau butuh bantuan.. jangan sok kuat sendiri.." sosok itu menepuk telapak tangannya yang kotor.
Tatapan mereka semua menuju pelaku pelempar di sana, benkei.. dia tepat waktu bersama rombongan black dragon lain di sana..
KAMU SEDANG MEMBACA
MY STUPID RIVAL, MY LOVER
Teen Fiction"Kakak wakasa jelek michi benci kakak wakasa," takemichi. "he...kau saja kalau begitu nambah menjengkelkan lho...makanya jangan cengeng kalau jadi laki-laki," takemichi lelah di bully oleh wakasa imaushi, sejak kecil wakasa sangat menyebalkan bagi t...