BAB 5 : FESTIVAL MUSIM PANAS BAGIAN 1

194 22 12
                                    

   Takemichi tampaknya menatap malas melihat wakasa kini berada di depan rumahnya. Ia tampak santai menatap sekeliling dan terkesan dengan wajah dingin ia melihat siapapun perempuan tampak berbisik kagum.

"Hei tampannya..." gadis SMA dan SMP lewat tampak berbisik kagum.

"Jeng...lumayan lah kita dapat cuci mata gratis di sini...tidak sia-sia ada orang ganteng..." ibu-ibu joging.

Hal itu lantas saja membuat takemichi bt dan berwajah masam. Sontak saja sang ibu yang menyusul anaknya mem bawakan bontot tentunya sedikit ter kejut.

"Ara...wakasa di sini rupanya..." ibu takemichi.

"Ah...halo tante..." wakasa tampak tersenyum.

Seolah senyuman wakasa memberikan serangan, sang ibu rupanya berbunga senang. Takemichi tampak mendengus kesal.

"Bu aku berangkat..." takemichi tidak peduli dan berjalan pergi.

"Kau mau kemana takemichi ? Kau berangkat bareng dengan kakak wakasa.." ibu takemichi menahan takemichi yang hendak berjalan.

"Lho...michi mau jalan sendiri saja... michi ga mau di anterin sama kakak wakasa..." takemichi protes.

"Ngak boleh...ini perintah sayang... kalau kau melawan ibu akan memo tong uang jajanmu mulai besok... dan mulai hari ini kau akan wajib di antar sekolah dengan kakak wakasa..." ibu takemichi telah memberikan keputusan.

Takemichi hanya tercengang dan menatap tajam wakasa, sedangkan wakasa sendiri tampak menahan tawanya.

    "Wakasa jaga takemichi ibu ya...kalau dia nakal jewer saja telinganya..." ibu takemichi tampak memberikan arahan.

"Baik tante...saya mengerti, nah michi pakai helm ini..." wakasa langsung memberikan helm tersebut.

Takemichi langsung saja menyambet helm tersebut.

"Humph makasih kakak..." takemichi mode ngambek.

"Baiklah bibik...kami permisi dulu..." wakasa tampak sopan.

"Aduh wakasa...jangan panggil bibik panggil ibu saja...hehe.." ibu takemichi tampak basa-basi.

"Baiklah ibu...aku akan pergi dengan Takemichi...Permisi.. " wakasa terse nyum dan menyuruh takemichi berpe gangan.

Takemichi masih ngambek dan mengge mbungkan pipinya, sang ibu di bela kang mereka langsung melambaikan tangan.

"Aduh michiku makin dewasa... hm ka lau begini... telepon jeng dulu ah...ku rasa sebentar lagi saat dia SMP akan ku jodohkan.." ibu takemichi berbunga dan masuk ke dalam.

                            🐆🐆🐆

    "KAKAK WAKASA PELAN-PELAN...!!" Takemichi panik.

"Pegangan yang kuat takemichi... kalau kita pelan nanti telat..."wakasa terse nyum senang di saat takemichi ketaku tan dan memeluk kencang takemichi.

Takemichi memeluk kuat wakasa sam bil menahan air mata, ia bersumpah di masa depan dirinya tidak akan memilih laki-laki bajingan ini.

"Pagi kisaki..." hinata menyapa kisaki.

"Pagi hinata..." kisaki bersemangat.

Mereka berdua tampak bercanda gurau sambil membicarakan pagi ini.

"Di mana takemichi hinata..." kisaki.

"Ah...ya aku baru sadar...tumben sekali dia belum sampai biasanya takemichi duluan dari kita.." hinata panik.

Mereka melirik kearah kanan dan kiri, di saat mereka khawatir soal takemichi motor besar datang di hadapan mereka.

"Nah takemichi... sudah sampai..." wakasa.

MY STUPID RIVAL, MY LOVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang