╰┈➤ ❝ [Chapter 3]

637 56 3
                                    

Pagi ini kilauan sang mentari menembus celah-celah kecil jendela kamar sepasang kekasih dimana yang lebih kecil terlihat sangat gusar dan tidak nyaman tat kala tubuh nya terus di jamah oleh sang kekasih.

"Nghh~"

Rin berusaha untuk memendam suara desahannya dengan menggigit bibir dalamnya. Namun sang kekasih tampannya itu semakin gencar menjamah di area sensitifnya.

"Ahh.. (m/n)!"

"Hm?"

Tangan kiri (m/n) menelusup ke dalam celana Rin dan meremas pantat sintal tersebut yang tentu membuat sang empu tersentak.

Salah satu jarinya masuk ke dalam hole milik Rin yang terasa sudah basah. Jarinya bergerak masuk dan keluar, sesekali memutarkan jarinya di dalam.

"Nghh- (m/n) berhenti.. ahhangh."

Tubuh Rin bergetar saat kedua tangan
(M/n) sudah main. Tangan kiri yang sedang bermain dengan hole nya, dan tangan kanan yang sedang memijat penis milik Rin.

Seperti sudah kehabisan tenaga, tubuh Rin tiba-tiba saja menjadi lemas. Perlawanan yang ia lakukan pun hanya sia-sia, namun Rin terus saja meminta
(M/n) untuk berhenti. Walaupun sang kekasih tampannya tersebut tidak menggubris.

Hari ini adalah hari Minggu, dan masih pagi. Namun (m/n) tiba-tiba saja ingin melakukan morning sex. Entah ia mimpi apa semalam dengan agresifnya menjamah tubuh sang kekasih cantiknya hingga membuat tidur Rin terganggu.

"Mnhh~ please stop- ahhh."

"Tell Yamete Kudasai first, then I'll stop."

"I can't. Ahh~"

"Just say that, honey."

"Nghh... Ahh."

"Enak, hm?"

Rin menggeleng ribut walaupun memang tubuhnya merespon kalau permainan
(M/n) sudah mulai enak. Nyatanya Rin tidak bisa berhenti mendesah haha, itu membuat (m/n) semakin bersemangat untuk meniduri kekasihnya.

Menambah dua jarinya ke dalam hole milik Rin, (m/n) memasukannya lebih dalam hingga menyentuh g-spot nya.

Tubuh Rin refleks berjengit dan bergetar hebat saat mendapatkan rangsangannya. Penis miliknya mulai berkedut dan memanas tanda jika Rin akan segera keluar.

Mencengkram tangan (m/n) kuat, Rin menggigit bibirnya menyalurkan rasa nikmat yang ia dapat. Respon tubuhnya benar benar baik, hingga ia sampai pada puncaknya.

"AHH!"

Pelepasan pertama membuat Rin benar benar lemas. (M/n) mengeluarkan jarinya dari hole Rin dan mengambil tisu untuk membersihkan tangannya yang tadi terkena cairan sperma.

(M/n) membiarkan kekasihnya tersebut untuk mengatur nafas dan beristirahat sebelum ia melanjutkan permainannya.

"(M/n)..."

(M/n) yang sedang mencari dimana keberadaan pelumas mengalihkan pandangannya ke arah kekasih kecilnya, yang sedang berbaring menghadap ke dirinya.

"Kenapa sayang?"

"Mau es krim."

Mendengar permintaan dari kekasihnya membuat (m/n) sedikit terkejut. Ia juga sedikit heran, kenapa tiba-tiba Rin meminta ingin es krim.

Walaupun begitu, (m/n) tetap akan menurutinya. Mau es krim sampai pabriknya juga bakal (m/n) belikan, karena apapun untuk Rin tercinta. Ea

Tidak jadi melakukan sex, (m/n) lebih mengalah untuk menuruti permintaan Rin. Karena kalau tidak di turuti kekasih cantiknya tersebut akan marah dan tentu saja mengadu kepada ibunda (m/n).

Itoshi Rin X S!MRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang