╰┈➤ ❝ [Chapter 6]

169 16 0
                                    

Pagi itu langit masih tampak gelap, matahari belum menampakkan cahayanya. Udara dingin begitu menusuk kulit, dan jam masih menunjukkan pukul lima pagi.

(M/n) bangun lebih dulu dari Rin yang masih tertidur pulas. Niatnya hari ini sebelum berangkat (m/n) ingin berolahraga terlebih dahulu, mengingat jika ia sudah lama tidak berolahraga.

Beranjak dari ranjangnya dengan perlahan agar tidak membangunkan kekasihnya, (m/n) segera berganti pakaian untuk bersiap lari pagi.

Hanya dengan menggunakan singlet dan kolor, (m/n) menuju ke area perkarangan apartemen nya. Udara pagi yang segar membuat (m/n) sedikit menggigil karena dingin.

(M/n) memulai olahraga nya dengan lari mengitari apartemen tiga kali. Lalu lanjut melatih ototnya dengan push up sebanyak dua seri, di lanjut lagi dengan sit up untuk menguatkan dan mengencangkan otot perut sebanyak empat puluh kali.

Terus dan terus (m/n) mengulanginya hingga tidak terasa jam sudah menunjukkan pukul setengah tujuh. (M/n) berhenti untuk beristirahat sebentar sebelum pergi mandi. Sembari menikmati pemandangan matahari terbit, (m/n) meneguk air mineralnya hingga habis.

"(M/n)?"

Terlihat Rin muncul dari balik dinding membuat (m/n) tersedak ketika sedang minum.

"Astaga sayang ngagetin aja."

"Kamu habis olahraga?"

"Iya, kamu ga lanjut bobo aja? Kita berangkat siang hari ini." Ucap (m/n) mendekat ke arah Rin dan mengusap rambutnya pelan.

Rin menggeleng lalu mengucek matanya membuat (m/n) yang melihatnya hanya menahan gemas.

"Kamu kenapa ga ngajak aku kalau mau olahraga?"

Rin menatap (m/n) sembari mengerucutkan bibirnya lucu, (m/n) hanya terkekeh gemas melihat kekasihnya tersebut.

"Loh aku ga tau kalau kamu mau ikut. Yasudah kapan kapan aja ya."

Rin mengangguk lucu, lalu menatap (m/n) dari atas hingga bawah. Selama ini Rin baru sadar jika tubuh (m/n) sebagus itu, lihatlah otot tangannya pantas saja tangan (m/n) berurat. Apalagi perutnya, pakaian yang (m/n) pakai sekarang membuat otot perutnya menjiplak sangat jelas.

"Tinggi badan kamu berapa?" Tanya Rin.

"190 cm, kalau yang bawah 20 cm." Jawaban (m/n) sukses membuat pipi Rin merona, (m/n) yang sadar akan hal tersebut hanya tersenyum jahil.

"Apaan si, aku ga nanya itu! Ah udah ayo masuk."

Rin meninggalkan (m/n) dengan pipi yang memerah. Sangat menggemaskan.

"Sayang, tunggu dong."

__________________

Hari ini adalah hari bebas di sekolah karena hari ini ada acara pameran. Jadi semua siswa dan siswi sibuk mengurus kegiatan untuk acara hari ini.

Salah satunya pemuda satu ini. (M/n) sehabis buang air kecil lalu mencuci tangannya, tidak lama dari itu ponsel (m/n) berbunyi tanda ada telpon masuk dari Zhenyu.

"Halo?"

"Lo dimana? Katanya mau gladi bersih buat nanti, udah pada ngumpul nih."

"Wuih udah ready kah manis? Otw otw."

"Cepet, ga pake lama."

Zhenyu mematikan panggilannya sepihak, segera (m/n) menuju ke ruang musik. Hari ini club musik akan tampil, jadi sebelum itu mereka memutuskan untuk gladi bersih terlebih dahulu.

Itoshi Rin X S!MRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang