╰┈➤ ❝ [Chapter 7]

131 14 0
                                    

Seperti apa yang (m/n) bilang. Hari ini (m/n) dan Rin memutuskan untuk ke Jerman menemui ibunda (m/n). Mereka berdua izin cuti sekolah selama 1 bulan. Tidak masalah tentu saja, karena sekolah tersebut adalah milik ayah (m/n).

Pagi itu (m/n) dan Rin sudah bersiap dengan 2 koper, tinggal berangkat menuju bandara. Masih ada dua puluh menit untuk perjalanan menuju bandara. Untungnya jalanan tidak macet, jadi bisa cepat sampai.

Sampai di bandara mereka berdua mendudukkan dirinya di kursi tunggu sembari menunggu keberangkatan pesawat. Setelah siap dan tidak ada yang tertinggal (m/n) dan Rin berjalan menuju ke pesawat tujuan mereka.

Rin memilih duduk di sebelah jendela supaya bisa melihat pemandangan awan. Selama di perjalanan (m/n) dan Rin berbincang dan bercanda hingga makan siang mereka datang.

"(M/n), ada wasabinya ga suka." Ucap Rin menyerahkan sushi kepada (m/n).

"Makan aja sayang, wasabinya disingkirin."

Rin menggeleng, (m/n) menerima sushi yang diberikan Rin dan memakannya. Rin tersenyum senang.

"Kamu kenapa ga suka wasabi? Padahal enak."

Rin menggeleng keras, membuat (m/n) terkekeh.

"Ga enak!"

"Orang yang ga suka wasabi itu aneh." Ucap (m/n) membuat Rin melotot tidak terima.

"Justru orang yang suka wasabi itu aneh, kamu contohnya aneh."

(M/n) mencubit gemas pipi Rin.

"Aneh aneh gini kamu masih suka kan?"

Rin tersenyum dan mengangguk. "Suka, pacar aku." Ucapnya.

Setelah perjalanan beberapa jam yang melelahkan, tibalah mereka di Jerman. (M/n) dan Rin di jemput oleh supir pribadi keluarga (m/n).

(M/n) memasukkan semua barang barang ke bagasi di bantu oleh supir. Sedangkan (m/n) menyuruh Rin untuk masuk ke mobil dan beristirahat, Rin tentu menurutinya.

Selesai dengan itu, (m/n) segera masuk ke dalam mobil dan duduk di sebelah Rin yang sepertinya sudah tertidur pulas.

Tangan (m/n) bergerak untuk merangkul kekasihnya. Menempatkan kepalanya di pundak agar merasa nyaman, sambil sesekali menepuk nepuk lengan Rin agar tidur lebih nyenyak.

Setelah beberapa menit, akhirnya sampailah mereka di sebuah mansion besar. Gerbang tersebut terbuka, mobil memasuki halaman mansion yang luas dengan kanan kiri yang terlihat banyak tanaman.

Sudah lama (m/n) tidak pulang ke Jerman, terlihat jika mansion tersebut tidak ada yang berubah. Sepertinya hanya ada perubahan di halaman rumahnya yang sekarang terdapat tempat santai untuk minum teh dan membaca buku, serta ada ayunan di sana.

Perlahan Rin terbangun dari tidurnya saat merasakan jika mobil berhenti. Rin mengusap matanya, menatap ke arah (m/n). Wajahnya masih terlihat lesu dan mengantuk, (m/n) terkekeh gemas melihatnya.

"Udah sampe sayang, ayo turun." (M/n) turun lebih dulu, lalu mengulurkan tangan nya untuk membantu Rin turun. Rin menggenggam tangan (m/n) dan turun dari mobil. Mata Rin sudah tidak mengantuk lagi saat melihat sebuah mansion besar dan mewah di hadapannya. Ini baru pertama kalinya Rin berkunjung ke rumah (m/n) yang berada di Jerman.

Pintu besar mansion terbuka, menampilkan seorang wanita cantik dengan pakaian anggun nya. Wanita tersebut tersenyum melihat kedatangan Rin dan (m/n) lalu berlari kecil menghampiri keduanya.

"Ya ampun sayang ku..." Wanita tersebut, ibunda (m/n) segera menghampiri Rin lalu memeluknya erat. Mencium nya dan melepaskan rasa rindunya selama ini, Rin membalas pelukan ibunda (m/n) dengan senang hati.

Itoshi Rin X S!MRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang