Spesial Chap

95 14 1
                                    

Aroma harum makanan tercium dari arah dapur. Sejak pagi tadi, pemuda surai dark green tersebut sibuk di dapur untuk menyiapkan sarapan. Hari ini weekend, suami dan anaknya ada di rumah, jika biasanya selalu delivery, hari ini ia memutuskan untuk memasak sendiri, selain hemat pengeluaran juga makanannya lebih sehat.

Selesai menyiapkan makanan di meja, segera Rin beranjak menuju kamar untuk membangunkan sang suami dan sang anak. Kenop pintu ia buka perlahan, terkekeh kecil ketika melihat putrinya terlelap diatas tubuh sang suami yang nampaknya tidak terganggu dengan anaknya.

"Papa, bangun yuk.. sarapannya udah siap." Rin menepuk pipi mu pelan, hingga membuat tidur mu sedikit terganggu.

Kamu mengeliat tidak nyaman, merasa sangat silau ketika Rin membuka gorden jendela kamar. Membuat cahaya matahari langsung masuk menyinari kamar yang tadinya gelap tersebut. Perlahan kamu membuka mata, dada mu terasa sesak dan berat, baru menyadari jika terdapat si kecil yang tidur diatas tubuhmu.

"Si adek kenapa bisa bobo disini deh?"

Pertanyaan mu sukses membuat Rin tertawa kecil, segera pemuda bersurai dark green tersebut mengangkat tubuh si kecil dengan hati hati, dan memindahkannya ke tengah ranjang agar kamu bisa bangun.

"Cuci muka gih, aku bangunin adek dulu."

"Morning kiss?" Rin mengecup bibirmu sebentar, setelah mendapat kecupan ringan kamu segera beranjak menuju kamar mandi untuk mencuci muka.

Rin mendudukkan diri di pinggir ranjang, tangannya bergerak mengusap surai si kecil, membisikkan kata kata agar putrinya bangun dari tidurnya. Cukup lama untuk Rin membangunkan si kecil, hingga kamu selesai mencuci muka dan membantu Rin membangunkan si kecil.

"Adek, bangun yuk udah pagi sayang." Hanya dengan sekali ucap, si kecil membuka matanya perlahan, sedikit menguap lalu menatap ke arah mu dan Rin dengan senyum manisnya.

"Good molning, papa mama."

"Morning sayang."

Kamu dan Rin mendekatkan wajah kepada si kecil, mengecup kedua pipi sang anak secara bersamaan. Hal tersebut sudah menjadi rutinitas pagi, namun si kecil tetap merasa senang dan antusias, tau jika dirinya mendapat banyak kasih sayang dari orang tuanya.

"Ayo cuci muka dulu, habis itu sarapan."

Rin mengulurkan tangan, namun si kecil menggeleng menolak untuk di gendong oleh sang mama. Justru si kecil malah mendekat kearah mu dan merentangkan tangan minta di gendong, kamu terkekeh lalu menggendong si kecil menuju ke kamar mandi dengan pose pesawat terbang membuat si kecil terkikik girang.

Rin menggeleng melihat kelakuan suami dan anaknya, sembari menunggu keduanya selesai, Rin membereskan tempat tidur dan membuka semua gorden yang terdapat di kamar tersebut. Beberapa saat kemudian kamu keluar dari kamar mandi masih menggendong si kecil yang sudah mencuci mukanya.

"Mama, shenna sudah cuci muka." Rin tersenyum menanggapinya.

"Pinternya, ayo sarapan."

Ketiganya segera turun ke bawah menuju ruang makan untuk sarapan bersama. Kamu mendudukkan Shenna di kursi dan duduk di sebelah si kecil, dengan cekatan Rin mengambil piring dan mengambilkan makanan untuk ketiganya.

Setelah acara sarapan bersama, ketiganya segera mandi dan bersiap. Agenda hari ini adalah jalan jalan ke taman, hal ini adalah permintaan dari Shenna yang ingin melihat lihat bunga. Selesai mencuci piring, Rin memandikan Shenna dan mengambilkannya pakaian.

"Mama, Shenna mau baju plinces."

"Iya sayang, sebentar ya."

Rin mengambilkan pakaian yang Shenna inginkan, lalu mengikat rambut si kecil menjadi kuncir dua, mengamplikasikan bedak ke wajah Shenna, dan terakhir menyemprotkan parfum agar wangi.

Setelah selesai, Rin menyuruh Shenna untuk menemui mu di ruang tengah selagi dirinya mandi dan bersiap. Shenna mengambil boneka kesayangannya dan keluar kamar, perlahan menuruni tangga dan berjalan ke arah mu yang sedang duduk sembari bermain ponsel.

"Papa! Shenna sudah mandi."
Mendengar suara si kecil kamu segera mematikan ponsel dan meletakkannya di saku.

"Cantiknya anak papa."

Shenna tersenyum senang mendengar pujian darimu, hal itu membuat mu terkekeh gemas melihat tingkahnya. Sembari menunggu Rin bersiap, kamu dan Shenna berbincang dan bermain bersama. Hingga Rin datang menggunakan pakaian kasualnya.

"Wih, mama cantik banget ya dek." Shenna mengangguk dan tersenyum, lalu mengacungkan jempol kepada Rin.

"Cantik banget!" Pemuda surai dark green tersebut terkekeh melihat kelakuan suami dan anaknya yang suka sekali membuat dirinya senang akan tingkahnya.

Pilihan Rin dulu sangat tepat, pilihan jika dirinya ingin selalu bersama dan menemani mu selamanya hingga maut memisahkan. Tidak pernah sekalipun Rin kecewa akan pilihannya dulu, sekarang ia tahu apa itu kasih sayang dan keluarga. Sangat bersyukur dirinya mendapat suami yang selalu mengutamakan dirinya, mencintainya apa adanya. Mempunyai putri yang pintar dan aktif, yang selalu memuji masakannya dengan senyuman, jempol, dan ucapan manisnya.

Can we always be together?




BONUS

BONUS

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 12 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Itoshi Rin X S!MRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang