Lisa masih diRumah Jennie dan masih pembahasan tadi, kini Lisa dan Jennie masih di atas Randang Jennie, dan masih di posisi semula.
"Lisa, banyak sekali" ujar Jennie melihat pesan dari Lisa.
"Itu gak banyak kok Jennie, masih dikit" balas Lisa, Lisa masih dengan senyum yang mereka dibajahnya.
"Ah sudah ayo turun, katanya mau ke taman belakang rumah gue" Relai Jennie, ajak Jennie ke taman belakang rumahnya, taman belakang rumah Jennie memang banyak bunga, Ibu Jennie dan Jennie suka denagn bunga merawat bunga.
Jennie dan Lisa berjalan menuruni tangga lalu berjalan menuju taman belakang, Jennie memulai pekerjaan merawat bunga nya, semenjak Jennie memasangkan sarung tangan Lisa mulai dengan celotehan nya yang tak jelas.
"Jennie bunga ini mau ditanam yah" tanya Lisa menunjuk bunga untuk ketringan orang menikah, Jennie pun menoleh kearah Yang ditunjuk Lisa.
"Bukan, itu untuk diantar ketempat orang Nikahan di komplek sebelah" jawab Jennie, Jennie menjawab tangan dan pandangan nya masih sibuk untuk menanam bunga- bunga percik itu.
"Oh kirain untuk ditanam, kalau yang ini, bunga ini Lo mau nanam juga kan Jen, Ini biar aku saja nanam nya" Lisa hampir memegangnya lalu terhenti saat Jennie berteriak memperingati.
"Lisa jangan di pegang" teriak Jennie, Lisa pun berhenti dan menghadap kearah Jennie dan senyum menggemaskan.
"Kenapa?" tanya Lisa.
"Itu bunga liar kalau dipegang gak pake sarung tangan nanti tangan Lo akan gatal, emang lo mau tangan Lo gatal sekolah pagi" terang Jennie memperingati sekali lagi, Lisa hanya mengangguk.
"Gak, Jen ada gak sarum tangan satu lagi" Ucap Lisa meminta Sarum tangan.
"Gak ada" Jennie lanjut denagn acara menanam bunga nya.
"Yah sudah, eh Jen ini bunga apa!" tanya Lisa, Jennie tidak menghiraukan Lisa yang sedang menunjuk bunga sepatu.
"Kalau ini bunga apa!" tanya Lisa lagi, menunjuk bunga kertas, Jennie menghela nafas nya dalam dan membuangnya, Jennie pun menoleh kearah Lisa denagn datar.
"Itu bunga Kertas" terang Jennie kembali lagi denagn menyiram bunga bunga itu.
"Kalau ini bunga apa!" Tanya Lisa kembali, Lisa menunjuk dirinyan sediri, Jennie kembali menoleh kearah Lisa.
"Lo bukan bunga Lisa" balas Jennie, Jennie pun sudah selesai menyiram bunga dan menanam bunga percik, kini Jennie melepas Sarum tangan nya dan menghampiri Lisa.
"Jen bagaimana jawaban Lo tentang perasaan gue" ucap Lisa.
"Udah gue gak mau bahas itu, lebih baik Lo pulang sana Syuh Syuh" Usir Jennie, Tangan Jennie seperti mengusir Lisa, Jennie tersenyum dan melambaikan tangannya.
"Babai Jennie, Besok berangkat sekolahnya barengan yah, tenang saja pagi pagi aku kerumah mu" Ucap Lisa, Jennie pun menutup pintu belakang nya, dan meninggalkan Lisa di taman nya sendirian, Lisa pun kembali kerumah nya denagn perasan bahagia dan wajah denagn senyum yang merekah.
Keesokan paginya Lisa sudah siap dengan barang sekolah nya, Lisa berjalan menuju rumah Jennie, Ia memasuki gerbang Jennie dan menekan Bel rumah Jennie, Pintu pun terbuka terdampak lah wajah ibu Jennie disana.
"Sebentar yah Lis, Jennie sedang memasang sepatu" ucap Ibu Jennie, Lisa hanya menggangguk tanda mengerti, Ia duduk di kursi dekat pintu.
"Ayo" Ajak Jennie, Lisa bangkit dari duduk nya dan berjalan keluar gerbang.
Di tengah perjalanan Lisa kembali berceloteh.
"Jennie Bagaimana Lisa nepatin janji kan" ucap Lisa menunjukan Poppy Aish nya.
"Hmm" jawab Jennie.
"Sudah Lis boleh tidak sehari saja lo diam" pinta Jennie.
"Bagaimana kalau Lisa gak bisa" Ucap Lisa.
"Ya gak apa apa" ujar Jennie, kini mereka tengah memasuki Gerbang sekolah, dan berjalan lalu masuk kelas masing masing.
Saat Lisa masuk di sambut oleh Rosé dan Sulgi.
"Lisa, apa kabar" teriak Rosé dan Sulgi, Lisa sudah menutup telingah dari tadi.
"Baik, jangan teriak Rosulgi" ucap Lisa, Lisa langsung duduk di kursi pojok nya.
Tidak lama kemudian guru datang dan memulai pelajaran, Lisa yang bosen dengan terangan guru yang mengajar pelajaran Biologi, Lisa itu kalau pelajaran Biologi otak nya kayak gak bekerja jadi Ia tidur aja, Rosé disamping nya yang melihat Lisa tengah Tidur pun menggoyangkan tubuh lisa, Lisa yang terganggu oleh goyangan tubuh nya yang digoyang Rosé.
"Apaan sih, ganggu aja" ucap Lisa, untung aja bangku mereka di paling pojok, kalau paling depan bisa bisa ketauan bisa berabe nih urusan.
"Lis bangun Lis, gurunya kesini" ucap Rosé, Guru yang sudah tau kalau Lisa tidur, Lisa pun langsung bangun saat guru itu mengplak meja Lisa, denagn terkejut lisa terbangun.
Plak
"Bangsat Anjir anjing babi bangung" ucap Lisa, Guru itu mencubit kuping Lisa tampa ampun.
"Kebiasaan, jangan tidur di kelas, dan jangan ngomong kek gituan didepan ibu" ucap Guru itu semakin kencang menarik telingah Lisa sampai Lisa meringgis.
"L-lepas bu sakit bu mohon Sakit bu" ucap Lisa meminta mohon, Rosé yang melihat itu pun merasa kasihan, Ia tau karena cubitan ibu ini sakit banget karena Ia pernah merasakan nya.
"Bu lepas bu kasihan Lisa nya, bu mohon bu lepas" ucap Rosé membujuk Rosé pada guru itu.
"Kau mau dihukum juga Cheyeong, hah kalau mau sini, dan keluar kalian berdua dari pelajaran saya dan besok ibu panggil kalian berdua" ucap Ibu guru itu, Lisa dan Rosé pun keluar dari kelas dan pelajaran itu.
"Yah terlewat satu pelajaran gue" ucap Rosé, Lisa melihat arah Rosé yang mengeluh.
"Biarkan saja dari pada kita kena marah sama guru kiler itu" ucap Lisa.
"Kita, Lo aja kalik" ujar Rosé.
-TBC-
Bagaimana Ceritanya, Ini bukan cerita hidup mereka yah, Ini hanya karangan fiksi yah ingat Fiksi.
Jangan lupa Vote dan Komen biar gue lebih encer mikir nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story "JENLISA✔" ~END~
Fiksi Remaja"Lisa gak Lesbian kok, Kenapa kalian ngomong kayak gitu"