[4]ABANGKU CANDUKU⚠️

83.4K 312 6
                                    


Jakarta, pukul 21.30

Sebuah Mobil sport berhenti disebuah Bioskop yang cukup besar, dan ramai pengunjung, Dion keluar dari mobil tersebut terlebih dahulu, lalu membuka kan pintu untuk Maura.

"Mari Tuan Putriku" ucap Dion sambil merangkul pinggang Maura.

"Ion lepasin malu diliat orang"

"Kenapa malu hmm?, Nggak usah malu dong sayang"

'BLUSHH' Pipi Maura memerah seperti kepiting rebus.

"Untuk menikmati malam yang indah ini kita akan menonton film 'To All the Boys: P.S. I Still Love You' Bagaimana?"

"Sure Daddy!!" Mendengar itu Dion terkekeh gemas serta mencubit hidung Maura, lalu membawa Maura masuk.

FYI

To All the Boys: P.S. I Still Love You merupakan film ketiga dalam serial film To All the Boys I've Loved Before. Dalam film barat romantis terbaru ini, Lara Jean Covey bersama saudaranya, Kitty dan Margot, ayahnya, dan tetangganya, Trina Rothschild, mengunjungi Seoul untuk liburan musim semi.

Film telah usai Maura dan Dion pergi meninggalkan Bioskop itu "mau liat kembang api nggak?"

"Emang ada?"

"Ada"

"Boleh deh"

Pukul 21.00 WIB

Mobil Dion berhenti dipinggiran sebuah sungai yang cukup sepi. "Kenapa kesini?"

"Kalo disini lebih tenang liat kembang api nya"

Dion melirik jam tangannya lalu bergumam

"Harus nya kan udah mulai"

'Duarr, duarr duarr'

Pertunjukan kembang api dimulai, Maura yang melihat itu menganga sempurna. Ia begituu kagum dengan langit malam yang indah dengan dihiasi letusan kembang api.

....

Disisi lain Celvan sedang duduk di ruang tamu bersama kedua tuanya.

"Ada apa pah?"

"Van... Kamu sudah besar, Maura juga sebentar lagi lulus, pah juga sudah mulai tua nak... Meskipun papa dan mama mu baru menikah tapi itu tidak menutupi usia kami yang sudah tua, jadi... Kamu mau punya adek lagi nggak?"

'PLAKK'

"MASS!!! Yang bener aja dong"

"Aduh sayang sakit loh... Kan mas cuma becanda tadi, tapi emang kamu ngk mau punya anak lagi apa kan Maura sama Celvan udah gede mereka butuh adek yang sedarah"

"Udah Evan ngk usah dengerin papa kamu, rada gila dia"

Celvan yang melihat pertengkaran kecil itu terkekeh sambil menggelengkan kepalanya.

"Pfftt ingat umur pah.. mah.."

"Haha iya nak.. balik ketopik aja, sebenarnya papa ingin memberi kan perusahaan papa yang ada di Korea untuk kamu, tapi tunggu Maura lulus dulu biar sekalian dia kuliah disana, Gimana kamu mau?"

"Celvan ikut keputusan papa aja"

"Ya sudah bagus kalo begitu jadi... Bagaimana pertanyaan papa yang awal tadi? Mau punya adek nggak?"

ABANG KU CANDU KUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang