18

101 5 0
                                    

TYPO BERDEBARAN
Happy Reading
-------------------------------------------------

SELAMAT MEMBACA
---------------------------------

Sesampainya ia di kamar, ia membersihkan badannya. Ia merebahkan badannya di kasur kesayangannya sambil memainkan ponselnya.

Saat ia membuka ponselnya ia mendapatkan notif dari nomer yang ia tidak kenal.

087*********

"Hai baby gril How are you ?, Tunggu aku di sana  baby gril."

" Jangan kaget saat kamu  bertemu dengan aku karena saat itu juga kan ku bawa pulang ke rumah sebenarnya ! "

" Maaf ini siapa ya ? "

" Kamu tidak perlu tau baby gril, aku tidak sabar untuk memelukmu sayang "

" Good night "
( Read )

Ia heran degang nomer asing itu, dari mana dia mendapatkannya ? , lalu kenapa isi chatnya begitu ?

Dari pada ia memikirkan itu lebih baik ia tidur dan besok ia akan pergi jalan - jalan lagi.

  SKIPPP >>>>>

Kringgg......kringg......
05 : 00

Ia terbangun karena mendengar suara alarm " nih alarm kagak ada
sopan - sopannya, kalo mau bunyi tuh
aba - aba dulu kek, jadi kagetkan aku " ia terus mendumel sambil berjalan menuju ke kamar mandi untuk mengambil wudhu.

Setelah ia melaksanakan kewajiban umat muslim ia langsung mandi karena sudah jam 05 : 30.

Setelah berlama - lama ia di kamar mandi ia turun kebawah untuk sarapan.

" Good morning " sapa tata kepada keluarganya.

" Good morning sayang/ dek / ontiy  " jawab serempak mereka.

Mereka memulai sarapannya dengan keadaan hening, cuman ada  suara sendok.

Setelah selesai sarapan mereka semua kumpul di ruang keluarga karena itu sudah dari lama mereka  lakukan sebelum papahnya tiada.

Saat di ruang keluarga ia, kak Nia dan sang Abang
berbincang - bincang tentang perkerjaan, sedangkan duo bocil menonton kartun yang sedang di tayangkan.

" Gimana perusahaan papah dek ? " Mahendra membuka pembicaraan.

" Masih berdiri tegak di sana, belum runtuh" ia menjawab dengan sedikit candaan.

" Iya tau tapi, gimana keadaan perusahaanya? Menurunkan ? Atau semakin meningkat ? " Tanyanya sekali lagi.

" Apapun itu saat saya yang mengolahnya akan meningkat derastis  di tanganku " ucapnya dengan angkuhnya.

Sang Abang yang mendengar nada angkuh dari Adek tersayangnya pun ia menungingkan senyum sekilas.

Karena keangkuhannya itu mereka dapatkan dari sang papah.

Sedangkan Nia yang mendengar nada angkuh dari Adek iparnya pun menasehatinya." Dek jangan gitu lah, kamu boleh memuji kemampuan mu tapi jangan berlebihan gak baik." Nia menasehati dengan suara  lembutnya.

QUEEN CALISTA V Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang