TLOM 24

23 4 0
                                    

Tandai typo!

•Happy Reading•
.
.
.

Oriel terbangun ketika mendengar seorang memanggil namanya.

"Edrick?" gumamnya.

"Oriel,"

"Itu suara Edrick, aku ingat itu. Apa dia baru saja melakukan telepati padaku?" monolognya.

Oriel mencoba membalas telepati Edrick, tapi ia tak langsung berhasil hingga di percobaan ketiga gadis itu berhasil melakukan telepati.

"Edrick, kau memanggilku?"

"Kau belum tidur?"

"Kau membangunkan ku,"

"Maaf, kalau begitu silahkan lanjutkan tidurmu,"

Edrick memutuskan telepatinya pada Oriel. Akan tetapi, Oriel kembali menyambungkan telepatinya.

"Aku tidak bisa lagi tidur, dan telepati padamu bagus untuk sihirku, aku merasa sihirku meningkat karena bisa melakukan telepati."

"Kalau begitu, kau harus berterimakasih padaku,"

Oriel mendengus mendengar itu.

"Sepertinya kau tidak membutuhkan ucapan itu,"

"Baiklah terserah padamu, lalu bagaimana dengan perjalanan mu? Apa semua baik-baik saja?"

"Tadi kami sempat di hadang oleh Ghoul-Ghoul itu, untung saja mereka hanya sedikit, dan sekarang Dendrick dan yang lainnya sudah tertidur."

Oriel mengedarkan pandangannya. Keningnya berkerut ketika tak melihat Gaurel.

"Edrick, aku akan berbicara lagi padamu nanti."

Oriel bangkit.

"Gaurel," panggilnya pelan.

Gadis itu berjalan sedikit menjauh untuk mencari Gaurel.

"Gaurel kau dimana?"

"Kemana anak itu?" monolognya.

Tak jauh dari tempatnya berdiri, Oriel melihat Gaurel yang sedang membelakanginya. Segera ia menghampiri Gaurel.

"Gaurel sedang apa kau disini?"

Gaurel menoleh, gadis itu terlihat terkejut akan kehadiran Oriel.

"Oriel, apa kau sudah lama?"

Oriel mengerutkan keningnya ketika melihat gelagat aneh Gaurel.

"Kenapa kau panik begitu?" tanya Oriel curiga.

"Tidak, sebaiknya kita harus kembali," Gaurel menarik tangan Oriel untuk mengikutinya.

"Oriel, cepat kau tidur! Besok kita akan berangkat pagi-pagi sekali."

Oriel merasa ada aneh pada Gaurel, tapi ia tak ingin bertanya pada gadis itu, ia lebih memilih untuk memejamkan matanya dan beristirahat.

🧙‍♀️🧙‍♀️🧙‍♀️

Pagi telah tiba, Edrick mematikan api yang semalaman menyala, pemuda itu ternyata tidak tidur semalaman.

"Edrick, apa kau tidak tidur semalaman?" tanya Evelyn.

"Aku tidak bisa tidur," jawab Edrick tanpa mengalihkan pandangannya.

Edrick berdiri dan menaiki kudanya. Tanpa sadar, permata yang ia simpan di kantong bajunya terjatuh dan Evelyn melihat itu.

Putri mermaid itu mengambil permata yang terlihat begitu indah.

The Lord of Mythology : Ten Key PassagesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang