Tandai typo
Happy reading!
Mereka sampai di sebuah rumah kecil di dekat hutan, pemuda itu turun dari kuda di ikuti yang lainnya. Ia langsung menggendong Gaurel.
"Apa disini tempatnya?" tanya Oriel memastikan, ia sedikit ragu karena rumah itu di dekat hutan dan hanya satu, yang artinya tidak ada orang lain disini kecuali mereka dan pengisi rumah.
"Iya," jawab pemuda itu.
Tiba-tiba pintu rumah itu terbuka menampakkan seorang remaja yang sangat familiar di mata Oriel.
"Kau ... Kak Edrick?" tanya orang itu, dia Deigor.
"Kakak!" teriak Dendrick langsung menghampiri pemuda yang ia panggil kakak. Pemuda yang ternyata bernama Edrick itu terkekeh pelan melihat kelakuan adiknya.
"Kau tak berubah," kekehnya.
"Kau apa kabar?" tanya Dendrick.
"Tidak buruk, seperti yang kau lihat," jawabnya.
"Oriel!" kali ini Alexa yang berteriak dan langsung memeluk tubuh Oriel.
"Alexa, kau tak apa?" tanya Oriel, gadis itu langsung memeriksa seluruh tubuh Alexa setelah melepaskan pelukannya.
"Aku tak apa, seharusnya aku yang bertanya seperti itu padamu, kau tak apa? Apa yang terjadi selama dua minggu ini?"
"Nanti akan ku ceritakan."
"Ed, kapan kau sampai dan kenapa dengan Gaurel?" tanya Gentara yang baru saja keluar.
"Gentara, tolong selamatkan Gaurel!" Oriel menyela.
"Ada apa dengan dia?" tanya Gentara lagi.
"Dia terkena serangan Minotaur,"
"Sebaiknya kita masuk terlebih dahulu, tidak aman berbicara di sini, Medusa telah menyebarkan mata-mata di seluruh negeri Mythology," ucap Deigor dengan tatapan waspada.
Mereka akhirnya masuk ke dalam rumah itu. Edrick membaringkan tubuh Gaurel di tempat tidur yang sederhana.
"Deigor, sepertinya hanya kamu yang bisa menyembuhkan Gaurel," ucap Gentara sesaat setelah memeriksa Gaurel.
Deigor itu keturunan Pegasus, lebih tepatnya dia anak dari raja Nevrios dari kerajaan Timur. Ras yang terkenal akan pengobatannya yang mujarab.
"Akan ku coba," ucap Deigor.
Deigor mendekati Gaurel, menempelkan telapak tangannya ke kening Gaurel lalu memejamkan mata dengan mulutnya yang membaca sebuah mantra.
"Dia akan segera sembuh, Oriel merawatnya dengan baik." Ucap Deigor setelahnya.
*****
Setelah beberapa saat Gaurel akhirnya membuka matanya, gadis itu langsung memeluk kedua sahabatnya, rindu. Dan kni, semuanya berkumpul untuk membahas tentang negeri Mythology.
Edrick, pemuda penunggang kuda dan Evelyn teman perempuannya, mereka berdua tak menyangka kalau orang yang telah mereka selamatkan adalah anak ramalan dan Gaurel, sahabat Dendrick dan Deigor.
Pasalnya, Edrick sudah bertahun-tahun berkelana, hingga ia tak begitu mengenali sahabat-sahabat adiknya.
"Jadi, apa yang akan kita lakukan selanjutnya?" tanya Evelyn.
"Menurut ramalan, setelah Medusa dan anak itu datang, perang besar akan terjadi," ucap Gentara.
"Jadi bagaimana kita bisa mengalahkan Medusa?" tanya Deigor.
"Medusa itu tidak bisa di kalahkan, apalagi ia sudah meminum ramuan dari kelompok bunga keabadian dan darah anak ramalan," ucap Gentara memberitahu.
Oriel menunduk, ini salahnya.
"Ini bukan salahmu Oriel, semua memang sudah di takdirkan begini," ucap Gentara saat menyadari penyesalan Oriel.
"Terimakasih Gentara, aku akan ikut melawan Medusa semampuku, biar bagaimanapun ini juga tetap salahku," Oriel tersenyum singkat.
"Lalu, apa yang akan kita lakukan sekarang, Ayah?" tanya Dendrick.
"Tunggu, ayah?" Oriel menatap bingung Dendrick.
Gentara tertawa kecil. "Dendrick dan Edrick adalah anak saya. Edrick lebih tua empat tahun dari pada Dendrick," Gentara menjelaskan.
"Tapi, aku tak pernah melihat kak Edrick," Alexa bingung.
"Saat usiaku 16 tahun, aku memutuskan untuk berkelana menjelajahi negeri ini," Edrick ikut menjelaskan.
"Dia bosan belajar sihir," tambah Dendrick.
"Baiklah-baiklah, kita kembali ke pembahasan awal," Gentara menyela.
"---Medusa memang tidak bisa di kalahkan oleh kekuatan biasa, baik senjata maupun sihir. Tapi, dia bisa di kalahkan oleh satu hal," lanjutnya.
"Apa?" tanya Edrick mulai penasaran.
"Pusaka batu biru, hanya itu yang bisa mengalahkannya," jawab Gentara.
"Dimana kita bisa mendapatkannya? Aku akan mencarinya," ucap Edrick lagi.
"Tak ada yang tahu di mana letak pusaka itu, tapi raja Marveous dan ratu Fryndell sepertinya tahu,"
"Bukankah mereka sudah di bunuh?" Evelyn menyela.
"Tidak, tidak ada yang membunuh raja dan ratu Ertlands, Medusa telah berbohong soal kematian itu, mereka telah di kurung di neraka kebencian," Gentara menjelaskan.
"Neraka kebencian? Aku kira itu hanya dongeng anak-anak sebelum tidur," kata Deigor.
"Neraka kebencian itu ada. Namun, tidak sembarang orang bisa memasukinya, ia memiliki sebuah kunci dan kunci itu ada di tangan Medusa." Jelas Gentara.
"Bagaimana kita bisa mengambil kunci itu dari tangan Medusa?" tanya Dendrick.
"Medusa telah membagi kunci itu menjadi sepuluh bagian karena takut kunci itu di rebut oleh anak pilihan," beritahu Gentara.
"Sepuluh bagian? Bagaimana bisa kita mencarinya di negeri yang seluas ini?" Alexa ikut bertanya.
"Buku itu," Gentara menunjuk sebuah buku yang sedang di pegang Alexa.
"Kau membawanya?" tanya Oriel yang di anggukki oleh Alexa.
"Buku itu bisa memberikan petunjuk," kata Gentara.
"Baiklah, kapan kita akan mulai mencarinya? Aku tak sabar ingin berpetualang kembali," kata Edrick.
"Tidak, kau tidak akan mencari bagian kunci itu," ucap Gentara.
"Apa? Ayah, kenapa aku tidak---"
"Kau akan ikut ke medan perang bersama ku, kau ingat? Perang besar akan terjadi," potong Gentara, mengingatkan.
"Lalu, siapa yang akan mencari bagian kunci itu?" tanya Deigor.
"Aku yang akan mencarinya," ucap Oriel.
"Kau tidak akan sendiri Oriel," kata Gentara lagi.
"Tapi, ini adalah tugasku, tanggung jawabku," ucap Oriel.
"Jangan serakah Oriel, aku juga ingin menjadi penyelamat negeri ini," kata Dendrick dengan nada bercanda.
"Aku ikut Dendrick," sahut Deigor.
"Oriel, kali ini kita tidak akan berpisah lagi," ucap Alexa.
"Sepertinya kau sudah memiliki team Oriel, persis seperti yang telah di ramalkan. Baiklah, Oriel, Alexa, Dendrick, Deigor, dan Gaurel, kalian akan mencari sepuluh bagian kunci sementara Edrick dan Evelyn akan ikut denganku ke Medan perang, saya rasa itu cukup adil."
"Kapan kita akan berangkat?" tanya Gaurel membuka suara.
"3 hari lagi."
BERSAMBUNG....
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lord of Mythology : Ten Key Passages
FantasiSalve Grata TLOM legentibus! The lord of Mythology, sebuah kisah yang terinspirasi dari suatu hal, dengan mengambil unsur kerajaan, sihir, mitologis, petualangan, laga, penghianatan, pertemanan dan percintaan. Kisah yang akan membaw...