07

19 8 0
                                    

SELAMAT MEMBACA^^
_______________________________

"Itukan...Cio?!" Leonard berlari ke arah Alexa yang tengah membopong Lucio, ia menerobos jalanan tidak peduli dengan kendaraan yang sudah bersautan membunyikan bel.

"Lo apa-in adik gue?!" sentak Leonard yang membuat Alexa kaget.

"Panjang ceritanya, gue mau bawa adik lo ke rumah sakit."

"Biar Cio sama gue."

"Nggak bisa, lo udah basah kuyup gitu."

"Kasih dia ke gue, biar gue yang bawa!" Leonard mengambil ancang-ancang untuk merebut Lucio dari gendongan Alexa.

"LO NGGAK BISA LIHAT CIO MAKIN KESAKITAN KARENA DINGIN?!" emosi Alexa memuncak saat Leonard berhasil mengambil Lucio untuk dibawa pergi.

Leonard menghentikan langkahnya lalu berbalik menuju taksi yang telah dipesan Adel.

Taksi meluncur meninggalkan kemacetan yang terjadi di sekitar cafe. Hujan masih saja mengguyur dengan derasnya.

Begitu taksi menepi tepat di halaman rumah sakit kota, Leonard buru-buru membopong tubuh Lucio, wajahnya itu terlihat begitu pucat dengan napas yang berat.

"Cio, kuat ya." risau Leonard. Ia terus mondar-mondir khawatir menunggu hasil pemeriksaan Lucio.

~

Setelah memastikan Lucio aman bersama kakaknya, Alexa pulang bersama Adel. Saat ini ia tengah duduk termenung di atas kasur empuknya.

Ia masih saja memikirkan Lucio, laki-laki kecil itu terlihat familiar di matanya. Matanya, suaranya terasa akrab oleh Alexa.

Lamunan Alexa buyar ketika mendengar ketukan pintu. Segera ia beranjak dan membukakan pintu, menampakkan bundanya yang sudah terlihat berpakaian rapi.

"Kok belum siap-siap, nggak lupa kan hari ini ada jadwal kontrol di rumah sakit?" tanya beliau.

"Aduh iya, maaf Alexa lupa bun."

"Yaudah sana siap-siap. Bunda tunggu di ruang tamu."

Setelahnya, Alexa buru-buru ganti pakaian dan mencuci muka.

Entahlah apa yang saat ini Alexa derita yang membuatnya harus kontrol setiap seminggu sekali dan sudah berulang selama tiga tahun ini.

Setiap kali ia bertanya apa penyakit yang ia derita, bundanya, papanya bahkan kakaknya hanya menjawab hanya penyakit ringan.

Dirasa sudah siap, Alexa menuju ruang tamu di mana bundanya tengah menunggunya.

"Bun, sampai kapan Lexa harus kontrol kayak gini?" Ia membuka suara. Saat ini Alexa bersama bundanya dalam perjalanan menuju rumah sakit.

"Sampai keadaan Lexa benar-benar stabil. Tetap sabar ya buat lewati tiap kontrol yang ada."

~

Kini, Alexa tengah menunggu antrean kontrol. Ia mendapat nomor lima, masih tergolong nomor awal. Karena dirasa masih lumayan lama, ia memutuskan untuk menjenguk Lucio yang kebetulan dirawat di sana.

"Bun, Alexa pamit mau jenguk adik temen Lexa sebentar ya. Minta tolong nanti bunda telepon Alexa."

"Iya, jangan lama-lama lho."

Setelahnya, ia bangkit dari bangku tersebut dan menuju kamar di mana Lucio dirawat.

Dari kaca kamar, ia bisa melihat Leonard yang masih setia menemani Lucio. Ia pun mengetuk pintu, dan untungnya disambut dengan senyuman Lucio.

ALEO《ON GOING》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang