Sebelum baca wajib follow!!
Halo semua...
Seperti yang sudah diumumin sebelumnya, ada cerita baru, nih
Kali ini temanya anak sekolah dengan konflik ringan khas remaja
Semoga suka dan betah, ya
Happy reading...
Jangan lupa vote dan komentar. Tinggalkan jejak kalian, ya.
***
***
“Na! Tungguin gue!”
Rina yang tengah berjalan di koridor yang menghubungkan deretan kelas XI dengan studio, menghentikan langkahnya. Dilihatnya sang sahabat yang berlari menghampiri dengan membawa sebuah amplop berwarna putih.
“Jalan lo cepet banget, sih, Na? Capek banget gue.” Gadis yang berstatus sebagai sahabat Rina itu, protes tepat setelah ia menghentikan langkah dengan napas terengah.
Rina menyentil pelan dahi gadis berkacamata itu hingga meringis. “Siapa suruh lari-lari,” ujarnya. “Ngapain buru-buru, sih? Nanti juga ketemu di kelas, kan?”
“Ini gawat, Na!”
“Apaan, sih, Ja?” Rina gemas dengan sahabatnya yang satu itu. Selain gampang panik, Eliza juga sering overthinking. Meski begitu, Eliza yang sering dipanggil Rina dengan Eja itu sangat rajin dan terampil. Gadis yang sangat mahir dalam membuat skenario itu adalah gadis berbakat yang selalu bisa Rina andalkan dalam setiap proyek yang jurusan atau klubnya kerjakan.
“Ini tuh gawat banget…! Aduh!”
Rina kembali menyentil dahi Eja. ia bukan gadis yang sabar menghadapi kegilaan sahabatnya itu. Kalau tidak dihentikan, Eja akan bilang gawat terus. Siapa yang sabar? Rina masih punya banyak pekerjaan yang jauh lebih penting daripada ikut menggila bersama sahabatnya itu.
“Ada apa, sih, Ja? Cepetan ngomong atau gue tinggal,” ujar Rina tegas.
“Jangan ngambek, dong….” Eja menahan tangan Rina, kemudian memberikan amplop putih yang sejak tadi dipegangnya. “Dari Pak Adi. Undangan rapat buat klub teater.”
Rina mengerutkan dahi. “Rapat? Nggak biasanya Pak Adi ngundang secara resmi gini.”
“Gue nggak tahu,” jawab Eja sambil menggelengkan kepala. “Pokoknya gue disuruh ngasih undangan itu. Nanti gue temenin, tapi sekarang gue cabut duluan, ya. Tugas Bu Evi belum gue kumpulin.”
Baru saja Rina mau berkomentar, tetapi Eja sudah berbalik dan lari entah ke mana. Rina hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah sahabatnya itu. Bakat Eja memang selalu bisa diandalkan dalam proyek film, tetapi gadis itu memang payah dalam pelajaran dan tugas dari guru lain. Sangat bertolak belakang dengan Rina yang selalu unggul dalam semua bidang.
KAMU SEDANG MEMBACA
SMK (Suka saMa Kamu)
Teen FictionFollow sebelum baca!! Reading list WattpadRomanceID Oktober 2023 kategori Kisah Klasik di Sekolah. Rina tidak pernah menyangka akan bekerjasama dengan Vano, wakil ketua klub basket dari jurusan Teknik Pemesinan yang paling dibencinya. Meski Vano san...