Bab 20 : Pengendalian Diri

195 36 2
                                    

Halo semua...

Jangan lupa vote sebelum baca

banyak-banyak komentar, ya

Happy reading



***


***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***




"Apa yang Pak Adi lakukan di sini?"

Pak Adi yang sejak tadi berdiri sambil bersandar di salah satu tiang bangunan gedung B yang menghadap langsung di lapangan basket tengah, menegakkan posisinya. Guru berkacamata itu tadi terlihat asyik memperhatikan keramaian di lapangan sembari menghisap lolipop. Bibirnya pun menyunggingkan senyum tipis.

Pak Adi mencabut lolipop yang dihisapnya, lantas mengeluarkan satu lagi lolipop yang masih terbungkus dari kantung kemejanya. "Bu Fanny mau?"

Bu Fanny meringis mendengar tawaran Pak Adi. Kepalanya menggeleng karena tidak mengerti lagi sikap random yang terkadang rekan sejawatnya itu lakukan.

"Ngapain Pak Adi di sini?" Bu Fanny mengulang lagi pertanyaannya.

Dengan pedenya, Pak Adi menunjuk keramaian di lapangan basket. "Sedang ada tontonan seru."

Bu Fanny mengikuti arah pandang Pak Adi. Lapangan basket memang lebih ramai dari biasanya. Di jam-jam istirahat seperti ini, lapangan basket tengah memang sering dijadikan tempat anak-anak bermain. Namun, hari ini memang sedikit lain.

"Kenapa Pak Sur ada di sana?" gumam Bu Fanny. Dahinya mengerut dan matanya menyipit, berusaha melihat lebih jelas.

Pak Adi menganggukkan kepala. "Vano yang kamu nilai temperamen dan mudah meledak, justru menunjukkan kelasnya di sana," ujar Pak Adi.

Bu Fanny mengalihkan pandangannya. Matanya kini menatap Pak Adi penuh tanya dengan dahi berkerut. "Maksudnya?"

Pak Adi balas menatap Bu Fanny. "Lihat saja. Dan kamu akan mengerti."

Bu Fanny akhirnya kembali memfokuskan pandangan ke arah lapangan dan mencoba memahami apa yang tengah terjadi.

Kris. Bu Fanny mengenali siswa jangkung dengan hand band biru tua di pergelangan tangan kirinya. Meski tidak mengajar di jurusan TKR, Bu Fanny sangat paham anak-anak yang aktif mengikuti lomba mewakili sekolah. Yang Bu Fanny tahu, Kris memang kategori anak yang sangat vokal. Meski berprestasi di bidang non akademik, Kris termasuk anak yang sering bermasalah. Hanya saja, sekolah seolah menutup mata dengan ulah yang Kris lakukan.

SMK (Suka saMa Kamu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang