[1]

2.1K 151 91
                                    

"Ron, Aku ada berita bagus!"pulang dari bekerja Devano langsung bersemangat menghampiri Riona yang tengah menonton televisi di ruang tengah.

"Apa?"

"Kasus yang Aku pegang menang di persidangan!! Dannn.. Aku dapet bonus banyak banget dari clientku"serunya bahagia.

"Congrats"ucap Riona memberikan ucapan selamat. Devano mengangguk lalu mengambil duduk di sebelah Riona.

"Ronn.. Tutup mata dulu bentar yaa. Aku mau ngasih Kamu kejutan"

"Ngapain sih pake acara tutup mata segala. Kamu mau ngasih apa? Langsung aja sini"Riona malas saja harus tutup mata lagi.

"Sekali kali aja gitu Ronn, ikutin mauku"ujar Devano memasang ekspresi cemberut untuk perempuan itu. Riona yang melihatnya menggulirkan mata malas dan akhirnya mengikuti keingan Devano untuk menutup mata.

"Nah gitu dong.. Aku hitung sampe tiga yaa baru Kamu buka mata. Satuuu..."Devano mengambil barang yang dia sembunyikan di depan pintu.

"Duaa..."

Lelaki itu kembali duduk di sofa dan mengambil tangan Riona. Meletakkan barang tadi di tangan perempuan itu.

"Tiga. Surprise!!"

Riona membuka matanya dan melihat paperbag dengan merek brand ternama berada di depannya.

"Thanks"ucap Riona. Devano menghela nafas dengan ekspresi datar yang di berikan Riona unuknya. Ekspektasi Devano terlalu tinggi mengharapkan Riona akan memekik senang dengan hadiah pemberiannya.

"Gitu doang nih?"

"Makasih banyak Vano"ucap Riona menambah sedikit kalimatnya.

"Gak senyum. Keliatan gak senengnya"

"Hh. Makasih banyak😊"ujar Riona kembali mengulang ucapannya kali ini beserta senyuman yang Ia paksakan.

"Cium dulu sinii.."Devano menunjuk ke arah bibirnya. Riona berdecak kemudian memberikan ciuman di pipi untuk laki-laki itu.

"Yaelah Ronn.. Mintanya di bibir malah ngasihnya di pipi"

"Banyak mau"

"Elah. Btw Kamu suka gak sama tasnya??"

Riona menatap tas pemberian Devano dan mengangguk.

"Suka"

"Hehe seneng deh kalau Kamu suka. Aku rencananya mau beli tas yang Kamu pengenin banget itu Ron. Tapi pas Aku ke tokonya malah barangnya lagi kosong. Harus ikutan PO dulu terus nunggunya hampir sebulan penuh. Ah malesin. Jadi Aku beli yang itu aja. Seneng kalau Kamu juga suka"jelas Devano.

"Gapapa.. Ini juga udah bagus kok"

"Ahh makasih Ronnn~"Devano memeluk Riona senang.

"Malam ini Kita makan malam di luar yukkk"ajak Devano.

"Enggak ah. Males"Riona langsung menolak ajakan Devano.

"Ayolahh Ronn.. Udah lama banget Kita gak makan diluar. Mauuu, yaa??"
Bujuknya. Devano masih belum menyerah.

"Kita mesen makanan aja dari luar trus makan disini"

"Kita makan di luar sekalian nyari udara seger. Emang Kamu gak sumpek apa di rumah terus? Aku kepengen banget dinner date berdua bareng sama Kamu Ronnn.."

"Yaudah iyaa"balas Riona meskipun diakhiri dengan helaan nafas. Sejujurnya dia lebih nyaman berada di dalam rumah daripada harus pergi-pergi keluar.

"Nah gitu dongggg~Aku mau mandi duluu. Ron, mau ikutan gak??"ujar Devano sambil menaik turunkan alisnya.

[GS]Je te Veux••Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang