[11]

661 123 104
                                    

Sorry, for hurting you and made you feel that way. It's my fault. I'm so sorry..

-Bastian

"Don't apologize if you are just going to keep doing this shit. I'm tired of having my hopes crushed everytime"
Ucap Bintang lalu membuang kertas memo yang di tempelkan Bastian di pintu kulkas. Perempuan itu lelah dengan siklus hubungan mereka yang akan berakhir sama. He apologise, and she forgive and then he repeat.

Tapi kali ini Bintang memilih untuk tidak melakukan hal yang sama. Yang Bintang butuhkan jawaban bukan permintaan maaf dari Bastian. Perempuan itu juga sama sekali tak menyentuh sarapan yang di buatkan Bastian untuknya dan memilih berangkat pergi bekerja dengan perut kosong.

________

"Muka Lu mendung amat. Ada masalah apalagi?"tegur Dika. Lelaki itu meletakkan nampan berisi menu makan siangnya di meja Bintang.

"Keliatan banget yaa?"

"Iyalah, makanya Gue nanya. Soal masalah ranjang lagi nih?"ujar Dika blak-blakan yang membuat Bintang langsung mencubit lengannya.

"Ssst! Dika!"seru Bintang galak. Dika mengusap lengannya yang terasa perih akibat cubitan Bintang.

"Iya iya sorry. Cubitan Lu pedes banget anjirrr"ringisnya lalu mengusap bekas cubitan Bintang yang langsung memerah. 

"Lagian sembarangan banget kalau ngomong.."

"Ya kalau Lo marah berarti bener apa yang Gue bilang. Sini deh Gue kasih pencerahan buat Lo Bii. Kalau dia ngaku normal tapi selama ini gak pernah nyentuh Lo sama sekali itu artinya dia lampiasinnya ke orang lain. Percaya sama kata-kata Gue Bii!"kata Dika dengan ekspresi serius mencoba menakut-nakuti Bintang.

"Dika sialan. Lo jangan bikin Gue tambah banyak pikiran dong!"
Bintang berdesis sebal.

"Gue cuman ngomong berdasarkan fakta Bii. Soalnya suami Lo nih gak wajar banget tingkahnya. Lagian nih ya, laki-laki normal mana yang tahan buat gak nyentuh bininya sendiri. Kalau dia gay sih Gue bisa relate tapi ini kan enggak. Dia ngakunya  straight berarti dia punya simpenan!"

"Setan"ucap Bintang dan mendelikkan mata kesal. Perkataan Dika berhasil menghasut pikirannya.

"Yaudah kalau Lo gak percaya..."

Bintang bukannya tidak percaya, tapi memang sedang mencoba denial saja. Dia hanya takut dengan apa yang di katakan Dika jika itu betulan terjadi. Bintang tidak bisa membayangkan sehancur apa perasaannya.

"Jujur deh, Lo lebih milih dia selingkuh apa dia jadi gay Bii?"

celetuk Dika. Kali ini niatnya memang sengaja ingin cari gara-gara.

"Brengsek. Gak dua-duanya lah!"ujar Bintang yang langsung jadi badmood dan meninggalkan Dika. Lelaki itu malah tertawa melihat kepergian Bintang.

******

"Gila! Yang bener aja Lo Ron!?"

Riona baru saja membuat sebuah pengakuan pada Mita, sahabatnya.

"Beneran.. Gue gak boong Mitt"ucap Riona meyakinkan.

"Trus Lo udah kasih tau Bastian? Dia bilang apa?"

"Udah. Dia bilang mau tanggung jawab"

"Trus Lo percaya gitu? Lo masih ingat kan kenapa dulu kalian bisa sampe putus? Keluarganya gak setuju sama hubungan kalian Riona. Kenapa masih maksa sih sampai bisa sejauh ini? Lo gak inget Vano Ronn? Lo udah nyakitin diaa. Sadarrrr Rionaa.. Lo juga udah nyakitin perasaan perempuan lain"

[GS]Je te Veux••Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang