[20]

481 103 54
                                    

"Kamu lagi berantem sama suamimu?"

Gemma yang tengah menyirami tanaman bonsai dihalaman rumahnya menoleh mendengar suara ayahnya.

"Enggak.. Kita baik-baik aja"

"Kamu udah semingguan disini, biasanya tiga hari paling lama suamimu udah jemput"ujar ayahnya lagi. Gemma menyudahi pekerjaannya dan duduk disebelah ayahnya.

"Gemma mau nemenin Ayah disini. Memangnya Ayah gak seneng anaknya pulang?"

"Ayah bukan gak seneng, cuman kasian suamimu di rumah kalau kamu kelamaan disini. Gak ada yang ngurusin"

Gemma dalam hati menyangkal ucapan ayahnya. Bara tentu tidak masalah tanpa dirinya. Buktinya laki-laki itu tak menelfonnya ataupun berinisiatif datang untuk menjemputnya. Meskipun Gemma tidak memberikan alasan kenapa dia pulang ke rumah orang tuanya. Bara tidak akan merasa kehilangan, sebaliknya ia mungkin saja sedang bersenang-senang disana.

"Bara bisa ngurus dirinya sendiri.."

"Tapi Kamu istrinya, maksud Ayah bukan cuman ngelakuin pekerjaan rumah Gemma. Tapi mendampingi suami itu tugas Kamu sebagai istri"

"Iya tau. Aku pulang bentar karena kangen rumah. Ijinin aku disini dulu, yah. Kita baik-baik aja kok"kata Gemma menenangkan. Ayahnya akhirnya mengangguk walaupun Gemma sendiri sadar jika dia tidak bisa menyembunyikan luka dihatinya terlalu lama apalagi didepan Ayahnya sendiri. Cinta pertamanya itu pasti tau jika Gemma sedang tidak baik-baik saja.

---------

"Ayahmu bilang kalau Kamu ada di rumah. Jadi tante kesini. Udah dari kapan datengnya?"

"Udah mau semingguan disini, maaf belum sempet main ke rumah tante"

"Gemma lagi buat kue dari buku resep ibu, tante cobain deh. Rasanya sama gak?"Gemma memberikan kue buatannya ke tante Emi, adik dari ibunya.

"Umm! Yang ini persis rasanya dengan buatan ibumu! Beneran deh! Tante udah tiga kali buat di rumah tapi selalunya gagal.."puji tante Emi yang membuat Gemma mengulas senyum senang.

"Nih masih ada. Fresh from the oven!"ujar Gemma. Setelahnya Gemma terus berusaha mencari topik pembicaraan lain setiap kali tantenya mulai menyinggung soal rumah tangganya. Meskipun pada awalnya berhasil tapi pada akhirnya Gemma tak bisa untuk menghindar lagi.

"Kemarin tante liat Kamu lagi nangis dimakam ibumu. Ayahmu juga udah tau. Kamu dan Bastara sedang tidak baik-baik saja kan? Ada apa Gemma?"

Hancur sudah pertahanan Gemma, perempuan itu langsung memeluk tantenya dan menumpahkan tangisnya dibahu wanita itu.

"Gemma mau cerai dengan Bastara. Dia bukan laki-laki baik seperti yang Gemma pikir tante"isaknya. Punggung Gemma diusap pelan membuat isakannya terdengar semakin pilu. Sudah lama Gemma tidak merasakan pelukan sehangat ini. Seperti pelukan ibunya.

"Kesalahan apa sampai Kamu memutuskan untuk bercerai Gemma?"tanya tante Emi.

"Dia mengkhianati pernikahan Kami. Perasannya sudah hilang. Cintanya sudah selesai tante.."ucapnya disertai isakan. Gemma lalu tak sengaja melihat ayahnya yang berdiri diam di depan pintu dapur dan mendengar segala pembicaraan mereka sejak tadi. Bukan hanya Gemma yang hatinya patah tapi Ayahnya juga.

*****

Tak terhitung berapa kali Bintang mengatakan ingin resign dari tempat kerjanya tapi begitu melihat notifikasi gaji yang masuk ke rekeningnya semua keinginan resign langsung terlupakan begitu saja!

"Eh sumpah!! Ini Gue dikasih bonus!?"seru Bintang heboh lalu menunjukan ponselnya kearah dua temannya.

"Lha iyaa!! Kita kok enggak ya!?"
balas Cassandra dan Dika bersamaan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[GS]Je te Veux••Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang