alur mundur

570 72 4
                                    

Flashback

Keenam gadis itu sudah tiba di kosan dengan selamat, Christy Azizi dan Muthe duduk di sofa, Jessi dan Olla naik ke kamar mereka, Flora pamit pergi begitu mereka sampai di kosan.

Azizi masih menatap kosong layar handphonenya yang berisi room chat dia dan saudara tirinya, Christy melamun entah apa yang ia lamunkan, Muthe juga,  ia diam sedari tadi.

Tak lama kemudian, Olla turun membawa kopernya, Christy Muthe dan Azizi yang dilewatinya pun terheran.

"Heh! Olla, gak usah macem macem ya Lo" ucap Azizi menunjuk Olla, gadis yang menyeret koper itu terdiam sejenak sebelum kembali menyeret kopernya keluar dari kosan.

"Si Olla kemana?" Tanya Jessi, Muthe menunjuk Olla yang masih kesulitan di depan pintu, Jessi buru buru menghampirinya.

"Gak usah sok sok an mau pergi ah!" Bentaknya, Jessi menarik kembali koper Olla masuk, Olla mengernyit bingung.

"Kenapa sih? Keputusan gue" ucap Olla sewot, Jessi mendecih.

"Mau tinggal di mana Lo kalo gini ceritanya?" Tanya Jessi dengan nada tingginya.

"Dimana kek!" Olla balas ngotot.

"Gak usah sok, mau ke rumah keluarga Lo juga emang mereka mau ngurusin Lo! Pulang ke rumah lama, gak usah bego deh Lo! Disini aja kenapa sih!?" Ucap Jessi, Olla terkekeh sinis.

"Gue mau ke rumah lama, suka suka gue ini hidup gue" ucap Olla, Jessi menggeleng.

"Siapa yang mau ngurusin Lo! Orang tua Lo udah gak ada! kerabat orang tua Lo ga ada yang peduli! Tinggal aja disini sih kenapa!?" Jessi berteriak marah, Olla mengernyit.

"Sembarangan Lo kalo ngomong" ucap Olla, pelan tapi dalam, gadis keturunan Batak itu melengos ke kamarnya, mengunci pintunya.

Jessi terduduk menangis di lantai, Christy menghampirinya lalu mengusap usap bahu Jessi yang naik turun.

"Gak gitu caranya ngasih tau" tutur Christy pelan, Jessi mengangguk, ia mengakui ia salah. Salah besar.

Hari itu semua kacau, terlalu tiba tiba, mereka tau ini bukan untuk selamanya, tapi tetap saja siapa yang tak sedih di tinggal pergi oleh teman dekat.

2 Minggu berjalan tanpa Ashel, semua sudah terbiasa, tak ada lagi perdebatan perdebatan yang menyelipkan kata 'ingin pindah juga' mereka sudah bisa mengisi kekosongan Ashel, kamar kos Ashel? Azizi memilih untuk tak ada yang menempatinya sampai mereka lulus kuliah nanti dan berhenti ngekos di rumah ini.

2 bulan kemudian bahkan hal ini sudah menjadi lelucon yang suka digunakan Olla Azizi dan Jessi, semua hanya butuh waktu bukan untuk kembali terbiasa.

2,5 tahun kemudian Azizi dan Muthe lulus lebih dahulu karena memang mereka kakak tingkat Olla dan yang lain, Azizi mendapat gelar cumlaude, sedangkan Muthe cumlaude dan lulusan terbaik.

Azizi merintis karir di dunia musiknya sejak ia berada di semester 5 dunia kuliahnya, Muthe sudah mulai membuka butik online di semester 6.

1 tahun kemudian Olla, Jessi, Flora dan Christy lulus dari dunia perkuliahan, begitu sidang skripsinya selesai Olla langsung di minta oleh papinya Christy agar mau bekerja dan memimpin sebuah bengkel mobil.

Jessi pada awalnya memilih untuk menjadi bartender di sebuah cafe yang lumayan terkenal, tapi karena video cover dancenya ia viral dan dimintai banyak tempat les menari untuk mengajar disana.

Flora begitu lulus dengan gelar S.Psi sudah di minta menjadi guru konseling di sekolah swasta besar di indonesia.

6 bulan kemudian Ashel pulang ke Indonesia, dengan gelar Bachelor degree of psychology dan menjadi rebutan lembaga lembaga nasional.

Setelah Ashel pulang mereka kembali menjemput teman lamanya itu, setelah 4 tahun melanjutkan kuliahnya akhirnya Ashel menyelesaikannya, dan berhasil dengan gelarnya.

TBC....

Seneng banget sama respon kalian di prologue, semoga suka yaaa, mungkin book ini gak akan panjang karena bingung juga mau nyeritain apa

Tungguin terus kelanjutannya....

See you next part 🤩

Part Of MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang