Chapter 3

836 35 2
                                    

Karena kesempatan tidak datang dua kali, Anya berencana untuk membeli barang2 lucu yang ia inginkan menggunakan kartu atm yang Rey berikan.

"serah lo... isinya banyak ko, gausah takut kehabisan.. orang kayak gue mah banyak duit." jawab Rey dengan ekpresi sombong nya.

"idihh sombong amat lo, yaudah gue keatas dulu byee...."

Anya pun berlari ke kamar nya untuk bersiap-siap pergi ke Mall.

Rey pun menikmati acara televisi dan secangkir teh nya. Di tengah-tengah kenikmatannya itu tiba-tiba ia teringat dengan kata-kata Gerand soal postingan Anya waktu di acara party temanya.

Rey pun menelfon Gerand....

_____________________________________________

"halo Rey ada apa nelfon gue?"

"Ger.. gue kepikiran omongan lo soal postingan Anya yg viral di twitter waktu itu.

"oh iya emang kenapa?"

"gue kepo tentang Anya waktu jaman SMA, lo ada kenal ga sama temen nya Anya? kalo ada gue minta kontak nya."

"ohh kebetulan gue kenal namanya Sandra, dia temen ngampus adek gue, gue tau dia temennya Anya dari ade gue."

"yaudah cepet mana kontak nya."

"oke gue kirim.."

Rey memutuskan sambungan telfon nya.
____________________________________________

Gerand pun memberikan kontak Sandra kepada Rey.

Karena benar-benar penasaran Rey langsung menghubungi kontak yang di berikan Gerand dan meminta Sandra menemuinya di cafe yang sudah ia kirim kan lokasinya.

"selamat siang atas nama Reyhan?" 

"iya selamat siang, betul saya Reyhan.." jawab Rey sambil menyilangkan kaki nya.

"saya Sandra."

"oh Sandra, duduk disini." Reyhan menyiapkan bangku di sebelah nya.

"terimakasih, sebelumnya boleh saya bicara santai?" ucap Sandra.

"tentu." jawab Rey

"gue boleh pesen minum?" tanya sandra

"boleh-bolehh.." jawab Rey.

Rey membuka maskernya....

"WHATTT???? lo itu Rey member the golden boy????.... gasalah liat gueee??." Sandra terkejut.

"syutttt... ntar orang lain denger bisa di grebek gue." Reyhan menutup mulut Sandra.

"ehh iyaa iyaa siappp... hehee... ada apa minta ketemuan?" Sandra mengecilkan suara nya.

"gue mau nanya soal Anya."

"hahh Anya temen gue? ada urusan apa?" Sandra mengerutkan dahi nya.

"gue suami nya Anya."

"WHATTTT REYY SEORANG IDOL JADI SUAMI NYA ANYA???? GA SALAH DENGER GUE..." Sandra reflek mengebrak meja.

"syuttttt.... udah gue bilang jangan berisikkk liatt orang-orang pada ngeliatin kita." ucap Rey.

"eh iya maap maap..."

"Anya ga cerita ke lo?"

"dia cerita udah nikah tapi ga cerita nikah nya ama lo.."

"yaudah... berhubung gue belum kenal Anya sepenuh nya sekarang cepet ceritain gimana Anya waktu SMA?"

Pesanan Sandra pun datang. Bukan nya menjawab Sandra malah menyeruput minuman nya lalu diam.

"malah diem... cepet dong jawab." gretak Rey.

"napa nanya ke gue? kenapa kaga ke Anya langsung?" tanya Sandra.

"gue belum lama nikah masih canggung..." ucap Rey dengan nada meyakini.

"ohhh... tapi ada syarat nya." Sandra menyilangkan kedua tangan nya.

"apaa??" tanya Rey kesal karena ucapan Sandra yang bertele-tele.

"gue minta foto bareng sama tanda lo." Sandra cekikikan.

"yaelah.. kirain syarat nya berat. Gampang itu mah.. lo ntar maen kerumah gue aja ntar foto sama tanda tangan disana asal jangan nyebarin alamat gue." jawab Rey

"seriuszzz nih??? pasti lah gaakan di sebarin... aman gue mah." ucap Sandra.

"seriusss...." ucap sandra dengan nada meyakinkan.

"oke jadii....."

Marry Idol [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang