Anya dan Reyhan pun pulang ke rumah...
"Untuk sementara pake rumah gue dulu, berhubung kita belum terlalu kenal, lo tidur di kamar atas gue tidur di kamar bawah." jelas Rey.
"duhhh gue parnoan kenapa di kasih kamar atas sihhh, mau nawar tapi ini rumah dia, bisa-bisa gue di marahin kalo banyak nawar." batin Anya.
"emm.. okeyy, gue ke atas sekarang ya." Anya pun pergi ke atas membawa barang-barang nya.
Saat Anya hendak tidur, terdengar suara-suara aneh dari luar kamar.
krekkk krekk
"ihhh suara apa ituuu... gabisaa gue takuttt parahh... mending gue tidur di bawah aja." Anya pun lari ke lantai bawah dengan perasaan paniknya.
Anya mengintip kamar Rey....
ternyata sunyi, sepertinya Rey sudah tidur. Anya pun duduk di sofa dan menyalakan televisi dengan volume kecil agar tidak terdengar oleh Rey.
Setelah menenangkan diri dengan menonton televisi, Anya pun tidur.
keesokan harinya.....
Seperti biasa Anya selalu bangun pagi di mana pun ia berada. Selesai mandi, ia pergi ke dapur untuk masak dan menyiapkan sarapan untuk Rey.
tiba-tiba Rey keluar dari kamar nya. Terlihat sudah rapi dan siap untuk berangkat kerja.
"Rey udah bangun?mau berangkat kah?." tanya Anya.
"iya...gue di panggil manager buat nyiapin perilisan album baru." jawab Rey.
"yaudah nih sarapan dulu." tawar Anya sambil menyiapkan alat makan di meja.
"gausah.. ntar disana juga di kasih sarapan, lo makan sendiri aja atau kasih ke satpam. Gue gabisa lama-lama harus berangkat sekarang takut nya telat. Gue pergi dulu bye."
Rey mengambil kunci mobil dan tas nya lalu pergi ke garasi untuk membawa mobilnya.
Anya pun makan sendirian dengan perasaan sedih.
selesai makan ia berencana keluar rumah untuk menenangkan pikirannya bersama teman dekat nya yaitu Sandra.
"gue harus ijin rey buat keluar rumah, apa gue telfon aja?." ucap Anya.
Anya pun menelfon Rey untuk meminta ijin keluar rumah.....
_____________________________________________
"haloo reyy."
"ya ada apa?" jawab Rey.
"gue ijin mau keluar rumah, temen gue ngajak nongkrong." jelas Anya.
"yaudah tinggal pergi aja, ngapain bilang ke gue?... gue kira lu nelfon gue ada hal penting... Ganggu gue aja lo."
Rey memutuskan sambungan telepon nya.
_____________________________________________
"yaelah langsung di matiin aja, dia kan suami gue ya gue harus ijin dulu lah gimana sih.." ketus anya.
Anya pun pergi nogkrong bersama Sandra...
Selesai nongkrong, Anya pun bergegas pulang ke rumah dia takut suami nya pulang namun dia tak ada di rumah.
Saat sampai di rumah dia pun merasa tenang karena Rey belum ada di rumah. Sambil menunggu Rey pulang, Anya menonton acara televisi.
toktoktok! (suara pintu)
"bentarrrr..." Anya bergegas menghampiri pintu lalu membuka nya.
"reyy udah pulang??." sambut Anya dengan ekspresi sumringah.
Rey masuk dengan ekspresi datar dan berbaring di sofa sepertinya ia kelelahan.
"Anya gue besok konser di jepang bantu beresin barang-barang gue." ucap Rey tiba-tiba.
"oke... mau apa aja yang di bawa?." tanya Anya.
"setelan 5 pasang, baju tidur 5 pasang, trus baju formal kayak jas, dasi, kameja bawa 3 pasang, sisanya lo tau kali apa aja yang harus di bawa. Sama jangan lupa mic gue di laci deket kasur." jelas Rey.
"okee.. gue ijin masuk kamar lo ya."
Anya pun mengemas semua barang barang yang Rey minta.
keesokan harinya.....
"gue pergi dulu.. jagain rumah ya." ucap Rey
"iya pasti dong... lo hati-hati, istirahat yang cukup jangan sampe kecapean ntar sakit." ucap Anya.
"yaudah gue pamit dulu, bye." ucap Rey sambil menghampiri mobil nya.
Rey pun pergi meninggalkan Anya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marry Idol [On Going]
Romance[JANGAN LUPA GUYS,FOLLOW SEBELUM BACA] "Anya kamu harus nurut sama ibu, kamu harus nikah sama Reyhan. Dia mapan ibu yakin dia bisa biayin kamu, kamu pasti bahagia." Isak tangis ibu Anya yang mengharapkan putrinya menerima wasiat perjodohan ayah Reyh...