Chapter 9

178 12 1
                                    

Mendengar kabar tersebut membuat Rey cemas dan stress.

Rey pun pergi ke club untuk meredakan stress nya sambil memesan minuman. Ia memesan 2 botol whisky minuman favorit nya.

Beberapa jam kemudian, baru saja menghabiskan 1 botol ia sudah tergeletak tak sadar di kursi nya. Nasib baik di club tersebut ada Gerand sahabat karib Rey.

Melihat Rey tergeletak dikursi Gerand langsung menghampiri Rey.

"woii... Reyy... lu udah mabok gini balik kerumah ya, kasian Anya.. " Suruh Gerand.

Rey membuka kedua matanya....

"Hahh?? Anyaa.." Ucap Rey sambil memejamkan matanya kembali.

Tanpa basa basi Gerand langsung membawa Rey pulang...

Gerand takut sesuatu yang tak di inginkan terjadi jika ia membiarkan Rey di tempat club sendirian dengan keadaan nya yang sudah tak sadar.

Setelah sampai di rumah Rey. Gerand mengetuk pintu.

TOK TOK TOK... (suara ketukan pintu)

"sebentar....." Suara Anya terdengar dari dalam rumah.

Tak lama dari itu Anya membuka pintu nya..

Terlihat Gerand sedang menggendong Rey, membuat Anya terkejut.

"Rand... ini Rey kenapaa???" Tanya Anya dengan panik.

"santai.. santai.. Rey cuman mabok ko.. " jawab Gerand.

"ya ampunn.. gue kira sakit atau kecelakaan.. gue panik banget Rand." Ucap Anya sambil mengelus-elus dadanya untuk menenangkan diri.

"Rey gue taro di kursi gapapa? soalnya gue sibuk banget ada urusan penting. " Ucap Gerand.

"yauda gapapa... ntar biar gue yang pindahin ke kamar." Jawab Anya.

Gerand pun membaring kan Rey di sofa depan televisi. Dan tanpa basa basi ia langsung pamit pergi ke Anya.

Setelah Gerand pergi, Anya pun membawa Rey ke kamar....

"Rey kenapa lo mabuk-mabukan gini sih, sumpah.. baru pertama kali gue liat lu ga sadar gini... "Ucap Anya, sambil mengganti pakaian Rey dan membersihkan wajah Rey.

Selesai membersihkan tubuh Rey, Anya pun berencana pergi ke kamar nya.

Saat Anya berdiri dari duduk nya, Tiba-tiba Rey menggenggam tangan Anya lalu menarik Anya hingga jatuh ke pelukan Rey.

"waduhh... apa apaan nih si reyy..." Batin Anya.

Rey pun mendekat kan bibir nya ke telinga Anya..

"Anya... hari ini... lo tidur dis ss sini yaa.. janji.. " Bisik Rey.

"aduhh.. gimana ini... pelukan Rey kuat bangett.. gabisa di lepas. Apa ga masalah gue tidur disini semalem? yaudah lah orang kemauan Rey gue tidur disini." Batin Anya.

Keesokan harinya....

Anya bangun terlebih dahulu. Ia mandi lalu membersihkan rumah. Rey pun bangun dari tidur nya. Ia tak ingat kejadian semalam, yang ia ingat hanya pergi ke club dan pesan minuman.

Rey keluar dari kamar nya...

Terlihat Anya sedang memasak dengan keadaan nya yang sudah fresh.

"Anya.. lo dah bangun?" Tanya Rey.

"Udah lah... tiap hari gue bangun pagi.. " Jawab Anya.

Rey tak berani menanyakan kejadian yang terjadi malam kemarin. ia merasa malu, terakhir ia mabuk waktu umur nya masi menginjak 25 tahun.

"Ada acara apa lo hari ini?" Tanya Rey

"emm kuliah lah... mau apa lagi?" Jawab Anya.

"Emmm.. " Rey hanya menganggukkan kepalanya.

"lo mau sarapan Rey?" Tanya Anya.

"gausah.. gue beli di luar aja ntar." Jawab Rey.

"yaudah.. pas banget gue juga masak nya sedikit hehe.. " ucap Anya sambil tertawa.

Anya pun mengemas makanan nya ke dalam wadah yang sudah ia siapkan. Setelah itu ia mengambil tas di atas meja makan dan merapikan barang bawaan.

Selesai memesan ojek online, Anya pun pamit pergi ke Rey...

"Rey gue pergi kuliah dulu ya... bye... " Ucap Anya.

"yaa... hati-hati..." Jawab Rey.

Rey pun siap-siap untuk pergi menemui manager nya sambil membeli makanan di jalan. 

Sesampainya di tujuan..

Rey rapat membahas project baru dengan manager nya. Setelah itu Rey mendatangi Genta yang berada di kampus sama percis dengan Anya. 

Sebelum pergi, Rey mengabari Anya dahulu. Rey mengambil ponsel nya di saku, lalu menelfon Anya. 








Marry Idol [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang