17 - Jonggun's love

1.3K 134 5
                                    

Hallo readers siders
Happy Reading

Didalam ruangan VIP disalah satu restoran Jepang didalam mall, terdapat 2 pasangan yang sedang tertawa bersama kala keduanya saling melempar percakapan dan candaan kecil.

Pria berambut hitam rapi itu tak melepas pandangannya sedetikpun pada wanita yang beberapa kali tertawa, mata yang biasanya menampakan sinar belian biru itu kini menyipit dengan senyuman lebar. Disertai dengan tawa yang menyeruak seakan membuat ruangan yang hanya terdengar oleh dentingan sumpit yang beradu dengan piring menjadi lebih hidup.

"Kau tau disana sangat indah. Aku dulu pernah membayangkan aku bisa menikah dijepang..."

Jonggun tersenyum melihat sang wanita yang kini duduk diatas pangkuannya, wanita itu berbicara sembari menikmati sushi didalam mulutnya. Jonggun terkekeh sesekali merapikan helaian rambut wanitanya yang sedikit berantakan hingga mengangu wanita itu untuk menikmati makanannya.

Tangan Jonggun terangkat mengusap pipi [name] yang menggembung kecil.

"Jadi kau berencana menikah di Jepang? Hmm?"

[Name] menoleh, tangannya terangkat menyuapkan sushi pada Jonggun. Lelaki itu dengan senang hati membuka mulutnya membuat senyum [name] perlahan terbit.

"Ya dulu si begitu. Aku menonton salah satu anime Jepang dan mereka menikah dibawah pohon sakura, itu cantik sekali!!"

"Kau ma.." baru mau menjawab, Jong-gun terdiam kala mendengarkan suara lain yang memotong bicaraanya.

"Hoi...hoi. lihat siapa yang ada disini..." Suara cempreng milik seseorang yang sangat dikenali Jong-gun membuat lelaki itu menolehkan kepalanya sembari menahan tubuh [name] agar tidak menoleh.

"Brengsek Jungoo, apa yang kau lakukan disini?"

Pria berambut kuning itu tertawa, dengan kaki melangkah masuk lebih dalam dan berdiri tepat dihadapan Jong-gun yang masih berdiam diri memeluk tubuh [name] yang kini memilih menenggelamkan wajahnya didalam dada bidang Jonggun.

"Woi santai dong... kau membawa perempuan lagi? Bagi bagi dong.."

Jungoo dengan santai mendudukkan dirinya kursi dihadapan Jonggun, tangannya mengambil sebuah sumpit yang masih bersih diatas meja lalu memakan sushinya dengan santai.

"Ngapain disini, pergi sana!!"

"Sialan kau mengusirku? Kau tampak seperti bukan temanku... Hei nona, jangan palingkan wajahmu begitu dong, aku juga ingin melihat wajahmu."

"Jungoo brengsek! Jangan menggodanya."

"Kau pelit sekali sih, ayolah biarkan aku melihatnya. Siapa tau habis denganmu aku akan mengencaninya." Jungoo menjulurkan tangan untuk menyentuh bahu [name] tapi lebih dulu ditahan Jonggun.

"Jangan menyentuhnya."

Jungoo terkekeh melihat wajah penuh amarah milik Jonggun. Walaupun menjadi partner, keduanya tetap memihak pada pihak dan cara mencapai tujuan yang berbeda.
Wajah Jong-gun yang biasanya memang terlihat marah kini terlihat lebih mengerikan. Jungoo bisa merasakan cengkraman kuat milik Jonggun pada tangannya yang pasti akan membekas ketika lelaki itu membuka cengkeramannya, senyum mengerikan dikeluarkan Jungoo. Ketika menyadari, Jonggun tak ingin ia menyentuh gadis yang tak tau siapa. Biasanya, Jonggun tidak pelit ataupun marah jika barang barang yang dimiliki pria itu dibagi bersamanya tapi kali ini lelaki itu bahkan merasakan emosi yang kuat dari partnernya itu.

"Jonggun ada apa denganmu? Biasanya kita juga berbagi wanita-kan? Ayolah berikan dia padaku..."

"Diam, sebelum aku memukulmu!" Tepis Jonggun pada tangan Jungoo.

Pria itu dengan cekatan memberikan masker dan kacamata hitam yang dikenakan [name] sebelumnya. Wanita itu bangkit sembari tetap menggenggam tangan Jonggun. Tangan besar pria itu seakan menggenggamnya dengan erat tak membiarkan sedikitpun wanitanya untuk menjauh darinya.
[Name] menggenggam tangan Jonggun dalam diam, membiarkan tubuh besar pria itu menutupi tubuhnya yang jauh lebih kecil, dari balik kacamata hitam yang ia kenakan ia bisa melihat Jungoo. [Name] mengenali Jungoo Karena pria itu pernah meminta nomornya saat di lift waktu pertama kali ia mengunjungi Ptj entertainment.

"Aku tidak ada waktu untuk meladeni mu." Ujar Jonggun sembari menarik tangan [name] untuk melangkah keluar dari ruangan.

Jungoo masih berada ditempatnya, memperhatikan gerak Jonggun yang tampak panik dari biasanya. Pria itu selalu tampil tenang dan tidak takut akan apa yang akan terjadi jika sesuatu mengancamnya, tapi sekarang?

Hanya karena seorang wanita.

Pria itu tampak sedikit panik, tubuh itu bahkan terlihat menggenggam erat tangan wanitanya erat. Padahal Jungoo tak melakukan lebih, ia hanya ingin melihat siapa yang bersama Jonggun. Tapi Jonggun? Pria itu langsung melangkah keluar dengan terburu-buru.

Senyum Jungoo mengembang benar benar menakutkan. Apakah ada hal yang ditutupi partnernya itu?

Mata Jungoo mengamati tubuh wanita yang dibawa Jonggun dari belakang, melihat bagaimana lekuk tubuh yang terlihat dari balik summer dress yang membuat tubuh wanita itu terlihat indah.

Tapi....

Jungoo merasakan sesuatu yang jangal....

Tubuh dengan tinggi sekitaran 173cm dengan rambut hitam panjang?

Itu seperti seseorang yang dikenalinya...


++++++++



"Gun kau tidak apa apa?" Tanya [name] kala keduanya sudah keluar dari ruangan.

"[Name] kita pergi ketempat lain saja ya..."

[Name] mengusap tangan Jonggun. Tangannya berusaha mengusap tangan yang berurat dengan tujuan membuat sang Adam tenang.

"Kalo kamu ngerasa gak enak kita pulang aja..." Ujar [name] membuat Jonggun menghentikan langkahnya.

Jong-gun menatap wanitanya, ia bisa merasakan usapan halus dari [name] yang membuat perasaannya sedikit terkendali. Merasa tenang, ia mengangkat kedua tangannya mengusap rambut [name] dengan pelan sembari menundukkan wajahnya agar bisa bertatapan langsung walaupun keduanya tertutupi oleh kacamata hitam keduanya.

"Kamu gak apa-apa?"

Jong-gun tak menjawab, tangan besar itu dengan cepat menarik tubuh sang hawa kedalam dekapannya yang hangat. Menarik seluruh invasi yang awalnya terlepas hingga mengundang setiap mata untuk fokus kearah mereka.

"I just afraid to lose you..." Bisik Jonggun.

[Name] yang mendengar itu mengusap pelan punggung tegap Jonggun, ia bahkan bisa merasakan deru nafas tak teratur dari pria yang memeluknya saat ini. Melihat kearah depan tak sedikit banyak orang yang melirik kearah mereka berdua, bahkan tak sedikit beberapa wajah wanita terlihat memerah.

"It's okay, I'm here.." bisik [name] sembari mengusap lembut punggung Jonggun.

Jong-gun menarik kepalanya, melihat [name] sembari mengusapkan tangannya lembut rambut gadis itu. Menyimpulkan senyuman dengan sehangat memungkin sembari mengumpulkan afeksi kearah wanitanya sehingga semua perasaan muncul kepermukaan.

Memilih menggenggam tangan sang hawa erat, membiarkan afeksi semakin berlanjut dalam larutan sebuah tautan yang terdiri oleh benang merah yang terikat erat.

Menjadikan, keduanya menjadi pusat pandangan banyak orang, tak sedikit dari mereka yang memerah akibat merasakan bagaimana melihat romantisme mereka.

Termasuk seseorang yang sedang melihat keduanya dari lantai atas, menjadikan afeksinya dengan senyuman tipis terkesan sinis tertampak.

Melihat seorang pria dingin yang lebih dingin dari air hujan seperti Jonggun kini seakan menghangat didepan wanita yang berdiri dihadapannya. Wanita yang tidak diketahui segala identitas dan lainnya tapi cukup membuat sisi gelap Jonggun kini mulai menampakan mataharinya.

"Menarik."

Haii, jangan lupa vote okayy (⁠≧⁠▽⁠≦⁠)

Salam manis
TR
3 mei 2023

PARENTHESIZE [T A M A T]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang