Hallo all, kembali lagi dengan ceritaku. Selamat membaca, jangan lupa vote dan komen ya, karena itu sangat berarti bagi saya.
..
Leana dan Jessica sudah berada di kantai dari tadi bahkan makanan Jessica sudah habis tak tersisa namun berbeda dengan Leana, dia tidak menyentuh sedikitpun makanan yang berada di depannya.
"Lea?" panggil Jessica sambil melambaikan tangannya di depan muka Leana, namun Leana tidak kunjung sadar dari lamunannya.
"Lea? Leana! Leana woi! Budek." pekik Jessica dengan suaranya yang nyaring membuat siswa siswi lain memandangin mereka berdua.
"Hah?" Leana tersadar dari lamunannya, dia langsung menatap Jessica seperti bertanya kenapa.
"Kamu mikirin apa sih? Dari tadi aku panggil juga tapi gak nyaut nyaut" ucap Jessica, sungguh dia sedikit kesal karena Leana tidak mendengarkannya dari tadi.
"Ah itu, maaf yaa. Aku lagi gak fokus," ucap Leana masih setia mengaduk aduk makanannya tanpa ada niatan untuk memakannya.
Jessica tiba tiba tersenyum aneh seperti dia tau apa yang dipikirkan Leana saat ini hingga membuatnya tidak fokus, "Lea, kamu pasti mikirin Varel sama cewe cewe tadi kan?" tanya Jessica sambil menaikan satu alisnya.
"E-enggak kok, siapa bilang?" elak Leana membuatnya gugup. Jessica yang mendenger nada bicara Leana yang seperti orang berbohong pun hanya terkekeh pelan.
"Gitu ya? Yaudah abisin itu makanan, masa mau kamu liatin sampe lumutan." ujar Jessica dengan senyuman anehnya.
Tanpa banyak bicara lagi Leana langsung saja melahap makanannya yang dari tadi dia aduk aduk saja, Leana sedikit gelisah karena Jessica bisa tau apa yang dia pikirkan.
"Aduh kok Jessica tau sih isi pikiran ku? Plis, jangan sampe dia bilang sama Varel kalau aku cemburu" batin Leana.
***
"Aduh!"
"Kenapa lo mukul kepala gue bangsat?" tanya Galvin sambil mengelus kepalanya yang di pukul oleh Keivin, Keivin memandang Galvin dengan tatapan ini memutilasinya.
"Lo pikir gara gara apa? Hah? Bego lo Gal," ucap Keivin santai, namun tangannya sudah siap siap untuk memukul kembali, sebelum Keivin dapat memukul Galvin kembali dia sudah lebih dulu pergi menuju Varel.
Varel duduk di salah satu kursi yang ada di pinggir lapangan, Varel melamun dan entah apa yang dia pikirkan hingga tidak menyadari kehadiran Galvin yang memandangnya dengan tatapan bertanya.
"Ini si Varel kenapa sih? Kayak orang bodoh bengong gini, kalau di liat liat gantengan gue dari pada Varel. Ketampanan gue gak ada yang bisa kalahin sih" batin Galvin yang ikut melamun.
"WOI!" teriak Keivin yang membuat dua orang di depannya sadar dari lamunannya.
"ANJING!
"BANGSAT!"
Teriak Galvin dan Varel yang terkejut karena Keivin yang tiba tiba memanggil mereka, Mereka berdua memandang Keivin dengan tatapan siap menyerangnya. Keivin terdiam melihat ekspresi Varel dan Galvin yang kesel karena dirinya.
"Mampus gue, mana tatapan mereka tajam banget lagi. Mending kabur deh ini, yaudah deh kabur aja gue, takut di pukulin masal." batin Keivin yang takut akan di serang oleh dua singa di depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tristan🚩 (TERBIT)
General FictionCinta seharusnya ada dua orang bukan? Namun di sini hanya satu orang yang tak ingin kehilangan, hanya satu orang yang berusaha mempertahankan hubungan mereka, juga hanya satu orang yang mempunyai rasa suka atau cinta. "TRISTAN!" "Selama ini kamu ang...