002

1K 132 23
                                    

Content Warning : mentioning sexual intercouse, inappropriate language, harsh words.





.

.

.

Stuck With U

━━━ 002 : Dangerous.

.

.

.



Unedited.



...





































Stuck With U.









































...

KONDISI Arianna sudah kembali seperti semua.

Tak lagi ketakutan, gemetar, apalagi sampai merasa kalau mereka berdua akan terancam seperti tadi saat pertama kali dihadapkan dengan bayangan hitam.

Bimala tengah memilah berkas.

Ia sengaja tak meninggalkan Arianna sendirian dikamar utama; satu, karna si nyonya itu tengah manja dan yang kedua, kemungkinan dirinya akan kembali menemukan sosok si penghisap darah ketakutan lagi jika dirinya barang sedikit saja pergi dari hadapannya.

Kalau ditanya apa yang tengah dikerjakan olehnya, Bimala tengah menyiapkan berkas pernikahan secara legal.

Besok pagi nanti dirinya akan menyerahkan data tersebut ke kantor sipil dari Irlandia, yang tak begitu jauh dari tempat tinggal mereka berdua.

Oh, tentu.

Dirinya tak mungkin meminta Arianna untuk melangkahkan kaki ke Gereja dan melakukan pemberkatan.

Penghisap darah dan kalung salib itu..

"Aku hanya benci bawang putih dan peluru dari logam mulia, manusia," keluh Arianna dengan suara parau khas bangun tidur itu, "Dan, berhentilah menganggap seluruh vampire itu takut dengan pendeta,"

Bimala?

Oh, dominant satu itu hanya tertawa pelan sebelum menaruh berkasnya.

"Kenapa selalu banㅡ"

"Isi kepalamu itu berisik, aku tak bisa tidur nyenyak dan perutku sekarang membengkak," protes Arianna dengan menyibakan selimutnya, "Semuanya salahmu,"

Yang diprotesi bagaimana? Apa marah? Atau sebal?

Jawabannya tidak.

Sang mantan detektif kebanggaan Manhattan itu tampak malah geli dengan ekspresi yang ditunjukan oleh Arianna.

Benar saja.

Perut Arianna ini menonjol, baru dua minggu padahal.

Tapi Bimala harus ingat kalau wanita yang ditiduri berkali-kali itu bukanlah manusia biasa, "Seperti 6 minggu?"

Arianna mengangguk dan menarik kaus milik Bimala yang dikenakan olehnya itu keatas untuk menatap perutnya sendiri dengan heran, hal tersebut membuat sang mantan detektif ini melangkah mendekati si penghisap darah.

"Heem, padahal baru beberapa hari,"

"6 hari?"

Mereka berdua pun bersitatap sebelum Bimala duduk dihadapan si penghisap darah cantik ini, "Kamu.. Menghitungnya?"

Stuck With UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang