altı

126 16 2
                                    

Pagi itu, tepat saat bel sekolah berdering nyaring penanda akan mulai jam pelajaran pertama, hoseok berlari meninggalkan UKS menuju ke kelas dengan gopoh. Sewaktu hendak masuk ke dalam kelas, tiba tiba taehyung yang kebetulan berdiri di depan pintu menghalangi jalan hoseok dengan seringaian lebarnya. "Ohayou, hobi-kun." Pemuda bertubuh tinggi itu menepuk kedua pipi chubby hoseok.

"Apaan sih?" Sergah hoseok yang kemudian menepis tangan taehyung geram.

"Gue ngucapin selamat pagi kok nggak di bales sih?"

"Gue lagi be-te, Tae. Jangan ganggu."

"Gue nggak ganggu, hobi. Gue kepingin Lo balas ucapan selamat pagi gue aja kok."

Hoseok memutar bola matanya malas. Mau tak mau ia pun membalas ucapan selamat pagi yang di lontarkan taehyung untuknya dengan wajah masam, "guten morgen." Mendengar itu, senyum taehyung melebar, menampakan deretan gigi putih yang tersusun rapi.

"Udah, gue mau masuk. Minggir, minggir!" Hoseok mendorong tubuh taehyung sekuat tenaga agar tak lagi menghalangi jalannya. Taehyung terkekeh ketika hoseok berhasil mendorong tumbuhnya menjauh dan masuk ke dalam kelas. "Dasar cowo moody," ejek taehyung.

"Kim taehyung, sampai kapan kamu akan berdiri di sini? Bel sudah berbunyi dari tadi kan?"  Sergah seorang guru muda yang berpenampilan ala mahasiswa baru.

"Eh, guru baru ya?" Tanya taehyung ramah, lebih tempat nya untuk menutupi rasa malu akibat di tegur oleh guru muda yang tak pernah ia lihat sebelumnya.

"Saya guru pengganti pak junwoo, guru bahasa Inggris kalian."

"Katanya guru pengganti, tapi kok bisa tau nama saya sih? Saya jadi curiga sama ibu. Jangan jangan sebelum masuk sini, ibu sering stalks saya di Instagram....

Bruk!

"Aw!!''  taehyung meringis kesakitan ketika sebuah sepatu berwarna merah menyala mengenai kepala agungnya.

"Bawel amat sih jadi cowo!'' Jimin melototi taehyung dengan wajah garang nya.

Dapat taehyung pastikan, Jimin lah pemilik sepatu berwarna merah menyala sialan yang mengenai kepala nya tadi. Belum sempat taehyung melayangkan protes, guru pengganti itu langsung memerintahkan taehyung masuk ke dalam kelas dan duduk. Taehyung pun menuruti perintah guru tersebut.

sun over the ocean


"Salah! Harusnya Mein dong! Kan georry menceritakan tentang ayahnya, "hoseok menentang jawaban yang di utarakan taehyung saat Frau jinna meminta nya untuk menjawab pertanyaan yang tersedia di papan tulis.

"Tapi yang ngomong itu georry. Jadinya meine, bukan Mein, hobi," tungkas taehyung keras kepala.

"Yang jago Jerman kan gue. Kenapa jadi Lo yang ngeyel sih?" Dengus hoseok bersidekap.

"Jelas jelas otak gue lebih jenius daripada Lo. Kenapa Lo yang rewel sih?" Balas taehyung tak mau kalah.

Hoseok berdecak sebal. Berbicara dengan taehyung memang butuh tenaga ekstra. Sebab, taehyung Tek pernah mau kalah bicara, apalagi dengan dirinya, Frau jinna hanya bisa menggelengkan kepala frustasi. Jangankan ketua kelas , guru sekali pun tak pernah bisa melerai perdebatan yang terjadi antara hoseok dan taehyung. Hanya Jimin la yang mampu untuk meleraikan pertikaian dua cowo tersebut.

"Mending tanya sama Frau deh, usul Jimin yang kemudian menggeleng geleng pasrah.

"Gimana Frau?" Tanya taehyung cepat.

"Hoseok benar, taehyung. Harusnya Mein bukan meine. Karena georry sedang  menceritakan tentang ayahnya. Kalau yang di sebut itu lelaki, yang di gunakan adalah Mein. Genus promina mengikuti genus promina," terang Frau jinna dengan sabar.

Sun Over The Ocean [ Vhope ] / [ Yoonseok ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang