doqquz

128 22 4
                                    

JANGAN LUPA TEKAN BINTANG NYA YA
TYPO BANYAK BERTEBARAN DI MANA MANA
HAPPY READING



Taehyung, sepatu gue!" Hoseok menjerit kesal saat taehyung membawa lari sepatu sebelah kanannya yang tadi terlepas saat akan melakukan tendangan pengambilan nilai dengan materi bola besar.

"Sini, ambil sini," taehyung menyeringai jahil sambil menggoyangkan sepatu yang berada dalam genggaman nya.

Rambut yang berwarna hitam itu bergerak kesana kemari saat hoseok harus berlari untuk mengejar taehyung yang membawa sepatu nya. Hoseok membuang semua rasa malunya saat ia harus berlari mengejar taehyung hanya dengan sebelah sepatu di kakinya. "Taehyung!!"

Jung hoseok menarik nafas nya, meraung ganas mengigit bagian kulit yang terpapar sinar. Sesekali hoseok mendesah kasar seraya punggung tangannya sibuk mengelap keringat di dahi.

"Balikin sepatu gue, buruan! Lo kurang kerjaan banget ngambil ngambil sepatu gue," kata hoseok dengan nafas mulai ngos-ngosan.

Jimin yang tadi ikut membantu angkat tangan. Dia tak kuat mengejar taehyung yang sejak kelas sepuluh memang terkenal jago dalam urusan lari larian. Taehyung adalah pemegang rekor lari tercepat tiap diadakan pengambilan nilai lari di SMA  kyunggi high school. "Gue nyerah, seok!" Keluh Jimin sambil berjalan menjauhi hoseok dan taehyung.

"Ya, Jim. Sepatu gue," sungut hoseok sedih.
Melihat bibir hoseok yang sudah mengerucut dan maju beberapa senti, taehyung pun mendekati pemuda yang sedang menatapnya dengan tatapan kesal. "Mukanya biasa aja bisa kan?" Taehyung menarik ujung rambut hoseok dengan lembut, membuat pemuda itu semakin kesal.

"Rambut gue!!"
"Tadi sepatu, sekarang rambut, nanti apa? Hati Lo?" Kekeh taehyung sambil terus menarik ujung rambut hoseok.

"Balikin sepatu gue, lepasin rambut gue!" Hoseok mendelik sambil berusaha menepis satu tangan taehyung yang terus terusan menarik rambutnya.

Matahari yang menyengat, taehyung yang menyebalkan. Entah kenapa hoseok berniat untuk melempar taehyung ke panas gas matahari. Dia sangat ingin membakar taehyung yang menyebalkan tingkat dewa itu hidup hidup. Dan dia ingin melihat taehyung tersiksa di hadapannya. Eh, tunggu, kalau ia ingin menyaksikan taehyung terbakar hidup hidup di matahari, itu berarti dia harus ikut ke sana untuk menyaksikannya secara langsung. Dan itu sama saja dengan bunuh diri. Dia akan ikut terbakar. "Ugh, you're annoying!" Desis hati hoseok.

Taehyung menyungging senyum sinis kepada hoseok, membuat hoseok merasa muak. Pemuda itu kemudian menunduk dan mendekatkan wajahnya ke arah hoseok. "Ada syaratnya," bisik taehyung enteng.

Dengan tatapan tak suka, hoseok langsung menyambar, "syarat syarat ndasmu!"

Taehyung mengangkat bahu acuh tak acuh, "ya sudah kalau nggak mau nurutin syarat nya. Siap siap aja gue gangguin sampai pulang. Sepatu Lo juga nggak bakal gue balikin," kata kata itu terdengar penuh ancaman. Hal itu tentu membuat hoseok menghela nafas frustasi. Taehyung benar benar merusak indahnya putih abu abu seorang Jung hoseok.

"Ya udah, syaratnya apa?" Lagi lagi, hoseok memilih untuk mengalah. Lagi pula, mengalah tak selamanya berarti kalah.

"Temanin gue makan, pulang bareng gue," ujar taehyung separuh berbisik.

Hoseok mendelik kaget mendengar hal itu, "gila Lo ya? Nggak wa..." Hoseok tak sempat menyelesaikan kalimatnya karena mulutnya langsung dibekap taehyung.

Sun Over The Ocean [ Vhope ] / [ Yoonseok ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang