hamabi

231 17 1
                                    

Typo banyak bertebaran mohon di maklumi ya, jangan lupa tekan bintang nya ya
Happy reading

Berantakan. Begitulah keadaan kamar Jung hoseok. Pemuda itu baru saja membongkar lemari pakaiannya hanya untuk mencari kemeja yang cocok untuk ia kenakan ke acara ulang tahun ke tujuh belas Kim junmyeon nanti malam.

Mengingat betapa urakan nya penampilan keseharian dirinya, sebenarnya hoseok sangat anti jika harus memakai kemeja. Namun, entah kenapa ia sangat ingin junmyeon akhirnya menyesal. Ia ingin junmyeon menarik kembali kata kata putus yang sudah terlontar beberapa hari atau mungkin Minggu yang lalu itu.

Menarik kembali? Mustahil. Kata kata itu bukanlah suatu hal yang bisa di tarik kembali saat penyesalan datang.

Terlanjak kapal boleh di undur, terlanjak kata binasa sendiri.

Yang bisa di tarik kembali dan di undur itu sesuatu yang berwujud konkret, seperti tali yang biasa di gunakan untuk tarik tambang, perahu yang di dayung, kesalahan ketika komputer masih bisa di undo, redo, dan sejenis bangsanya.

Hoseok berhenti sewaktu tangan nya memegang kemeja hitam celana dasar berwarna coklat, ia mengernyit, haruskah dia menggunakan baju ini di malam sedingin ini?

Tok! Tok! Tok!

"Masuk!"

Perlahan pintu kamar hoseok yang memang tak terkunci itu langsung terbuka. Beberapa detik kemudian kepala seokjin pun menyembul dari balik pintu. "Mau kondangan, pak?"

"Mau ke sekolah!" Sahut hoseok asal.

"Emang sekarang udah ada sekolah malam?" Tanya seokjin wajah paling polos yang ia bisa, membuat hoseok gregetan sendiri melihatnya. Kontan hoseok mendengus seraya melempar kemeja hitam yang ia pegang sejak tadi itu hingga mendarat tepat di wajah seokjin. "Is, hobi!"

"Habis nya Abang rese banget. Udah jelas jelas orang mau ke acara ulang tahun, Masih aja nanya nanya!"

"Kok kamu sensian sih, hobi?" Tanya seokjin seraya kembali melempar kemeja hitam itu kembali kepada hoseok yang di tangkap dengan sigap olehnya.

"Abang bawel. Astaga!" Hoseok mengerang frustasi saat seokjin, sang Abang, tak kunjung menutup mulutnya.

Seokjin menata langkah mendekati hoseok. Setelah rasa jarak nya cukup dekat, ia mengusap lembut kepala sang adik penuh kasih. "Lagi pms ya?"

"Ish, Abang hobi ini cowo ya!"

"Apa, sayang?"

"Abang jangan banyak omong deh. Toh Abang juga gak bisa bantuin aku milih baju yang bagus buat acara nanti malam. Mending Abang keluar aja sana! Jangan gangguin aku," sungut hoseok seraya menghentakkan kedua kakinya tak ubah seperti anak kecil yang keinginan nya tak di turuti.

"Mau Abang bantuin? Bilang dong dari tadi," seloroh seokjin sambil membusungkan dada dengan riak sombong.

"Emang bisa?" Tanya hoseok dengan tatapan yang bisa tergolong meremehkan.

"Jelas bisalah! Pacar Abang yang sebelum sebelumnya kan fashionista semua. Nggak kayak kamu, cowo urakan, moody pula."

Setelah mendengar itu, hoseok punya pikiran untuk memutilasi Abang nya itu sehingga menjadi sembilan puluh sembilan bagian, lalu ia sumbangkan daging daging hasil mutilasi nya itu ke rumah rumah terdekat. Sungguh, ini adalah fantasi terliar yang pernah ia miliki selama hidupnya.

Sun Over The Ocean [ Vhope ] / [ Yoonseok ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang