8. Revenge

1.5K 224 9
                                    


Jika ada yang berpikir bahwa Mecca akan puas dan menganggap semuanya impas hanya karena pengusiran Sandra pada Malik, maka kalian semua salah.

Pertama, Mecca tidak puas karena bukan ia sendiri yang turun tangan dan ia tidak melihat ekspresi nelangsa Malik.

Kedua, Mecca hanya belum puas saja, ia ingin sedikit menggoda Malik. Boleh, kan?

 Boleh, kan?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Malik memicingkan matanya memastikan apa yang ia baca adalah salah, ia tidak begitu mengerti pesan yang dikirimkan Mecca menurutnya sangat random

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Malik memicingkan matanya memastikan apa yang ia baca adalah salah, ia tidak begitu mengerti pesan yang dikirimkan Mecca menurutnya sangat random.

Sekarang pria itu menyesal menanyakan penjelasan pada Mecca, karena yang terjadi selanjutnya ia tersedak saat menyuap nasi kebuli yang dibawakan Sean

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekarang pria itu menyesal menanyakan penjelasan pada Mecca, karena yang terjadi selanjutnya ia tersedak saat menyuap nasi kebuli yang dibawakan Sean. "Minum, minum, minum!!" seru Malik heboh membuat Sean yang ada di sebelahnya terganggu.

"Berisik, sat! Heboh bener." Sean siap untuk menghardik, namun saat ia menoleh ia melihat Malik terbatuk dan kesulitan bernafas. Melupakan hardikan yang sudah ada di ujung lidahnya, Sean dengan sigap memberi sang tuan rumah minum.

Malik menerima itu, meminumnya, menenangkan diri lalu ia bernafas lega, Sean melihat Malik sudah seperti semula. "Kenapa sih lo? Liatin apaan sampe susah nafas gitu? Sini gue ikut liat!" Sean bertanya karena ia amat penasaran apa yang dilihat Malik sampai pria itu hampir mati? Sean mencoba mencuri pandang pada ponsel Malik.

"Apa sih lo? Gaboleh, jangan diliat! Gue doang yang boleh liat, punya gue!" Balas Malik dengan sewot sembari berdiri dan menyembunyikan ponsel di genggamannya.

"Udah gue tolongin juga! Gajelas lo! Tau gitu gue biarin aja lo mati." Sean ikut berdiri dan mengambil jaket yang ada di ujung sofa. "Gue balik!" Pamitnya.

Setelah memastikan kepergian Sean dan mengunci pintunya, Malik kembali menggulir ponsel dan menggeram di tempatnya. "Mecca ini.. benar-benar!"

Ditempat lain..
Mecca tidak menunggu Malik untuk membalas pesannya, ia dengan perasaan ringan mengalihan perhatian pada sushi yang ada di pangkuannya sambil memutar remote televisi yang ia bajak dari Sandra. —Sandra mengunci diri di kamarnya setelah menduga bahwa Mecca kesurupan karena tiba-tiba memberikan wanita itu ciuman gemas!

Dan bertahun bersama Malik, Mecca tau pria itu tidak menduga bahwa Mecca akan bermain-main menggodanya.

Satu suapan salmon aburi lolos ke mulutnya, lalu Mecca menggeleng pelan, "Padahal cuma gitu doang. Tapi kasihan sih, sabar sebentar lagi ya. Ini belum selesai, sayang."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
LABYRINTH | MINGYU X LISA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang