College

13 1 0
                                    

Pukul menunjukkan waktu subuh, terlihat seorang laki-laki yang sedang bersiap untuk pergi berbelanja bersama ibunya ke pasar. "Shaa, udah siap? ayo kita berangkat" ucap Ibu teriak kepada anak laki-lakinya. Anak laki-laki itu bernama Eshal, seorang pria yang duduk dibangku perkuliahan yang tak terlalu jauh dari rumahnya. "Ayo Bu, Esha udah siap" ungkap Eshal pada Ibunya, untuk memberi tahu bahwa dia telah selesai. Ibu dan anak itupun pergi ke pasar untuk berbelanja kebutuhan pangan di rumah mereka serta membeli perbelanjaan untuk warung mereka. Alasan Ibu dan Eshal pergi belanja pada subuh hari karena saat itu pasar belum terlalu ramai, dan masih banyak persediaan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Mereka masih bisa dengan senang hati memilih tanpa menerima yang sisa dari pembeli yang lain. Eshal mengikti Ibunya dri belakang, Eshal bertugas untuk membawa barang belanjaan Ibunya, agar Ibu tak terlalu cape membawa barang bawaannya. Mereka singgah ke berbagai penjual bahan pangan untuk membeli kebutuhan mereka. "Esha duluan ke motor yah, Ibu ada yang ketinggalan membeli sesuatu" ucap Ibu kepada anak laki-lakinya. "Iya bu" jawabnya. Setelah Eshal menunggu lebih dari 10 menit, ternyata Ibu tidak membawa barang apapun. Eshal yang heran bertanya, "Loh, gajadi beli apa apa Bu?" "Enggak Sa, Ibu udah keliling mencari tapi gak ketemu" jawab ibu nya sedikit merasa kecewa. "Yaudah, ayo kita pulang" ajak Ibu kepada Eshal.

Tak terasa mereka telah menghabiskan waktu hampir 2 jam saat berbelanja. Setiba kembalinya ke rumah, Ayah Eshal sudah terlihat menunggu kepulangan mereka dan betanya, "Kenapa lama sekali pulangnya?" Ibu yang sudah cape berbelanja tidak menjawab pertanyaan suami nya, dengan cepat Eshal menimpal, "Iya Yah, tadi muter muter nyari barang nya tapi ga nemu". Terlihat Ibu sudah dengan sigap memegang peralatan memasaknya untuk menyiapkan sarapan kepada suami dan anak pertama nya sekaligus Abangnya Eshal, karena di keluarga mereka hanya abang Eshal dan Ayah Eshal yang bekerja, dan Eshal masih menempuh pendidikannnya. Eshal juga tengah bersiap untuk pergi ke kampus yang tak terlalu jauh dari rumahnya. Eshal bukan tipe orang yang suka sarapan itulah kenapa Ibu memasak sarapan hanya untuk Abang dan Ayahnya saja. Setelah sudah selesai, Eshal menyalami kedua orang tuanya dan juga abangnya untuk pamit pergi ke kampus. "Esha pergi dulu ya BU, Yah, Abang". Tak terasa Eshal sudah berada di pengujung semester 6, dia hanya bisa melakukan yang terbaik yang ia bisa dilakukan selama berada di kampus itu. Karena di rumah, ada orang yang mengharapkan ia kembali dengan membawa gelar. Karena di rumah, ada orang yang ingin ia bahagiakan. Dan karena di rumah, ada orang yang ingin Eshal banggakan dengan prestasiya.

Sampai di kampus, Eshal disapa oleh teman sekelasnya. "Shal, kita mau KKN cukk" ucap temannya memberi berita. Eshal yang memang belum mencari tahu tentang KKN sedikit bingung dan bertanya pada temannya, "KKN itu apa?" Teman Eshal yang akrab disapa Lee pun tertawa mendengar pertanyaan Eshal. "Loh, kok ketawa? gw kan cuma nanya. Gw nanya karena gak tau" ucap Eshal. Lee yang masih tertawa akhirnya berhenti dan menjelaskan pada teman nya bahwa KKN itu adalah singkatan dari Kuliah Kerja Nyata. Yang di mana, KKN ini merupakan bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa dengan pendekatan lintas keilmuan dan sektoral pada waktu dan daerah tertentu. Mendengar penjelasan Lee, Eshal langsung menjawab, "Oh, intinya kita ngabdi ke Mayarakat?" "Iya, tapi bukan hanya sekedar mengabdi, kita harus bisa membuat program baru di sana. Agar masyarakat bisa mengenang kita yang pernah datang kesana" jawab Lee. "Wah, keren juga itu. Seru pasti nih. Jadi ga sabar melaksanakan KKN" Semangat Eshal membara mendengar akan melaksanakan KKN yang dijelaskan Lee barusan. Setelah perbincangan itu selesai, mereka berdua berjalan bersama menuju kelas. Karena mereka sudah hampir terlambat.

"Tadi dosen nya kurang asik yah, terlalu monoton. Jadi kelas tidak terlalu hidup suasana nya" Itulah kalimat pertama yang keluar dari salah satu teman Eshal saat dosen keluar dari kelas itu. "Terlalu monoton seperti itu pun kurang bagus untuk dijadikan sebagai metode pembelajaran. Karena siswa yang mendengarkan cepat merasa bosan" timpal teman Eshal satunya lagi. Tiba-tiba... "Sha, kantin yuk. Laper" ajak Lee pada Eshal. "Duluan aja Lee, nanti gw nyusul. Masih ada tugas sedikit lagi" jawab Eshal. "Oke Sha, gw tunggu di kantin ya" balas Lee lalu pergi meninggalkan Eshal. "Sha, lagi ngapain?" tanya salah satu teman perempuan sekelas Eshal. "Eh, enggak Ca... cuma lagi ngerjain sedikit tugas aja" jawab Eshal. "Eh, tugas apa? kok gw ga tau ya ada tugas hari ini?" tanya Eca heran. "Buka tugas hari ini Ca, ini tugas minggu depan. Gw mau nyicil aja dari sekarang" jelas Eshal pada Eca yang sedang heran. "Oohh, kirain tugas hari ini loh" ucap Eca dengan perasaan lega. "Sha, ke kantin yuk. Temenin gw cari jajan" pinta Eca pada Eshal yang sedang mengerjakan tugas. "Maaf Ca, gabisa... gw lagi ngerjain tugas nih. Sama temen yang lain aja yah" jawab Eshal. "Oke deh, gw ke kantin dulu ya" kata Eca pada Eshal. Eca yang berharap mendapat jawaban dari Eshal ternyata tidak dijawab sama sekali karena Eshal terlalu fokus dengan tugasnya.

Ditengah kefokusan Eshal yang sedang mengerjakan tugasnya, hp Eshal berdering yang membuat fokus Eshal ambyar. Ternyata Lee yang menelpon. "Sha, lu belum siap sama tugas tugas itu? gw udah lama nungguin dari tadi di sini. gw berharap lu yang dateng. Eh malah Eca yang nongol" ucap Lee dengan panjang kali lebar kali tinggi kali alas. "Iya sabar Lee, dikit lagi siap nih. Jangan ganggu dulu, gw jadi ga fokus karena lu nelpon" jawab Eshal sedikit terganggu. "Hahahaha, iya iya maaf deh. Yang pasti gw tunggu lu disini" ucap Lee. "Iyaaaaa" jawab Eshal singkat dan mematikan telponnya. Ditengah kefokusan Eshal ini, ada lagi yang mengganggu dengan suara nyanyian yang sedikit mengganggu dan sedikit merusak gendang telinga yang mendengar. "DARIPADA SAKIT HATI, LEBIH BAIK SAKIT. GIGIIII IIINIIII, BIAR TAK MENGAPA" itulah seruan yang dinyanyikan teman Eshal yang lain yang berada di kelasnya. Eshal kembali mencoba fokus untuk mengerjakan tugasnya, tapi Lee kembali menelpon, "Belum siap juga Sha?" tanya Lee. "BELUM LEE BIN JONG SUK" jawab Eshal sedikit kesal. "Nanti kalo gw udah siap, pasti nyusul lu langsung kesana" sambung Eshal. "Hahahaha, oke... Jangan lama ya Sha. gw udah males nih sama Eca mulu, rese banget dari tadi" ucap Lee pada Eshal. "Iyaaaa" kembali jawaban singkat yang diberikan Eshal, lalu Eshal menutup telpon nya. Baru selesai menutup telpon, hp Eshal kembali berdering. Eshal langsung mengangkat telpon itu dan berkata, "Sabaaaarrrrrr" sambil teriak. Eshal mengira yang menelpon adalah Lee, ternyata yang menelpon abangnya Eshal. "Lah lu ngapa?" tanya abang Eshal heran. "Eh, sorry bang. gw kira lu temen gw yang dari tadi selalu ganggu gw nugas. Kenapa lu nelpon bang? ada apa?" "ga ad, gw cuma minta temenin ke kantor bos gw. Kebetulan kantor nya deket kampus lu" ucap abang Eshal. "Oohh, oke bang. Jemput aja gw nanti di kampus" jawab Eshal dsan Eshal menutup telpon nya.

Tak lama dari itu, tugas Eshal selesai tanpa ada gangguan sedikitpun. "Akhirnya, siap juga." ucap Eshal puas karena tidak ada lagi yang mengganggu nya mengerjakan tugas. Setelah mengemasi barangnya, Eshal kemudian ingin menelpon dan memberitahu Lee bahwa dia akan otw ke kantin, tapi Lee tidak mengangkat telpon dari Eshal. Karena tidak diangkat angkat, Eshal langsung menuju ke kantin saja sendirian. Eshal yang sudah ampir sampai kantin bingung melihat bannyak orang berkumpul. Ada yang berlari di samping Eshal, Eshal langsung menahan tangan nya dan bertanya, "Ada apa? kenapa ramai sekali?" tanya Eshal pada salah satu mahasiswi kampus itu. "Ada yang berkelahi" jawab mahasiswi itu singkat dan langsung pergi meninggalkan Eshal. Eshal kemudian mencoba mendekati kerumunan orang di situ, mencoba melewati satu per satu orang karena Eshal juga sedikit penasaran siapa yang sedang berkelahi. Sampai di depan, Eshal terperanjat kaget melihat orang yang berkelahi adalah Lee.

SHINE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang