SIAPA ? (2)

0 0 0
                                    

Eshal dan Lee berpisah di depan gerbang kampus, walaupun mereka searah... Merea jarang pulang bersama. Tapi ada satu hal yang mungkin hingga saat ini Eshal belum mengetahui dan menyadarinya. Ada seseorang yang sedang menatap Eshal dari jauh dengan tatapan dan senyuman yang mengerikan.

(GANTI SCENE)

Setiba nya di rumah, Eshal mendapat surat cinta dari ibunya persis tepat di depan rumahnya. "Shaa... Ibu dan Ayah pergi ke rumah Nenek dulu ya... Ada sesuatu yang harus diurus Ayah dengan cepat, maaf ngabarinnya tiba-tiba 🫶" begitulah ucapan yang tertulis di selembar kertas yang Eshal dapatkan. "Bahkan, sekarang ibu sudah mulai pande menulis emot seperti itu" gumam Eshal yang aneh melihat ibunya sudah mulai bisa menggunakan emoticon emoticon anak muda jaman sekarang. Eshal kemudian masuk ke dalam rumah, menuju ke kamarnya dan langsung berbaring di kasur kesayangannya. "Utututututututu, kenapa kasur? kamu rindu aku ya? pengen berduaan sama aku lagi ya? kenapa guling? kamu rindu aku juga? pengen aku peluk lagi?" ucap Eshal seperti menemukan surga dunia nya sendiri. Ia tak sadar, pintu kamar belum ditutupnya, Dan yang lebih mengejutkannya lagi ternyata abang Eshal sudah memperhatikan kelakuan adiknya dari tadi. Sontak Eshal kaget langsung terdudu di atas kasurnya. "Bg, kalo mau masuk ketuk dulu pintunya" ucap Eshal masih terkejut. "Palalu gw ketuk sini, pintu kamar lu ga ada ditutup dari tadi" Jelas ab Eshal padanya, "Lu udah gila ya ngobrol sama guling sama kasur?" tanya abg Eshal. Eshal tak menjawab pertanyaan itu, ia hanya bisa terdiam tersipu malu. "Jadi, berapa lama Ayah sama Ibu di tempat Nenek?" lanjut abg Eshal "Gatau bg, ga ada dikasih tau juga". "Okelah kalau begitu, ini malem abg ada acara bareng bos dan semua karyawannya. Lu jaga rumah ya" sambung abg Eshal sekali lagi. "Tapi bg, gw juga mau keluar. Ada acara bareng temen kampus" jelas Eshal. "Yauda gapapa, yang penting lu pulang nya cepet, jangan kemaleman" balas abgnya. Abg Eshal kemudian keluar dari kamarnya, Eshal diam saja. Setelah abg nya sudah tak terlihat, dia berkata pada guling dan kasurnya "Lu pada sih, rindu gw. Jadi kedengeran sama abg gw kan. Malu jadinya". Ternyata abg Eshal masih di depan pintu kamar Eshal, dan tersenyum mendenag adiknya berkata seperti itu.

Eshal terbangun dari tidurnya dan melihat ke arah hp nya, "Sudah jam 6 sore ternyata" gumam Eshal yang masih dalam keadaan ngantuk. Eshal keluar kamar, dan lagi lagi mendapati surat di atas meja makan. Kali ini surat dari abg nya sendiri, "Sha, acara gw dipercepat. Jadi gw berangkat sekarang. Kalo lu mau makan, itu gw udah beliin bakso kesukaan lu" Eshal yang mendapat surat itu menjadi kesal, " ORANG RUMAH PADA KENAPA SEMUA DAH? KAN ADA WHATSUP, TINGGAL KIRIM PESAN JUGA. NGAPA MESTI NULIS SURAT SEGALA". Tiba-tiba perut Eshal keroncongan "Dih, laper gw. Dari tadi belum ada makan". Eshal kemudian membuka bakso kesukaannya dan menyantap bakso itu dengan lahap.

Selesai makan, Eshal tak langsung mencuci piring kotornya. Ia hanya meletakkannya dan berpikir akan mencucinya saat pulang pesta BBQ nanti.
Eshal kemudian menelpon Lee untuk bersiap karena sebentar lagi mereka akan berangkat. Setelah menelpon, Eshal mandi dan kembali ke kamarnya. Saat memasuki kamarnya, Eshal mencium aroma parfum yang familiar. Seperti ia pernah mencium parfum itu sebelumnya. "Parfum siapa yang nempel di baju gw ya?" gumam Eshal dalam hati. Kemudian Eshal mulai membuka handuknya, hingga tak sehelai pun ada benang di badan Eshal. Lalu kemudian Eshal mengenakan pakaiannya dan memakai parfum nya sendiri. Merapikan diri, dan siap untuk berangkat.

Di depan pintu masuk rumahnya, Eshal ingat bahwa sepatu nya belum ada yang tercuci dan terpaksa ia mengenakan sepatu yang dipakainya ke kampus tadi. Saat mencari sepatu itu, Eshal kembali heran. Kenapa bisa sepatunya begitu bersih? padahal sepatu itu kotor saat ia pakai tadi ke kampus. Di saat yang bersamaan ternyata Lee sudah sampai di depan rumah Eshal, membunyikan klakson pertanda Lee menginginkan Eshal cepat keluar dan segera berangkat. Eshal yang masih bingung dengan keadaan sepatunya itu pun tak lagi perduli, ia mengenakan sepatu itu dan keluar dari rumah. Betapa terkejutnya Eshal saat di hadapannya bukan hanya Lee seorang, tapi ada beberapa teman sekelas yang juga ikut untuk pergi berpesta BBQ. Eshal kemudian mendekati Lee dan berkata, "Lu udh gila ya? kan gw bilang cuma kita berdua. Kenapa mereka pada ikut juga?" "Lah mereka kan teman sekelas kita juga Lee, gapapa kali. Mereka juga kenal, ga akan marah" jawab Lee dengan santai. "Iya emang, tapi gw yang ga enak nanti sama mereka. Nanti dikira gwa lagi yang ngajak kalian" balas Eshal menjelaskan kegelisahannya pada Lee, "Udah lu tenang aja cuk kalaupun seandainya mereka marah. Gw yang hadapin" jawab Lee sekali lagi dengan santainya. Mendengar jawaban iu, Eshal hanya bisa menghela nafas panjang. "Oke gais, sang pangeran sudah tiba waktunya kita berangkat" Ucap Lee pada teman temannya yang lain. Kemudian mereka pergi bersama-sama meninggalkan rumah Lee.

Di sisi lain, terlihat seorang wanita berambut panjang yang terurai mengelilingi rumah, melihat perabotan sana sini. Lalu terlihat ada piring kotor di cucian piringnya. Ia kemudian langsung mencuci nya, DENGAN AIR DAN SABUN? Tidak, dia mencuci piring kotor itu dengan lidahnya. Benar, ia menjilati semua piring kotor itu hingga bersih mengkilap. Ia melakukan hal itu terus-menerus sampai tak ada lagi sisa piring yang kotor. Kemudian ia keliling lagi mengitari rumah itu, kemudian ia masuk ke kamar. Di dalam kamar, ia menciumi satu persatu baju yang ada dalam lemari pakaian di kamar itu. Kemudian ia juga mencium celana dalam yang ada di dalam lemari itu. Dia sangat senang, ia sangat berforia dengan keadaan yang ia alami saat ini. Ia kemudian duduk di kasur dan kembali menciumi kasur itu, baginya tak ada kebahagiaan lain selain dari ini. Lalu ia mengeluarkan sebuah foto dari dalam kantongnya dan berkata, "Eshal suamiku sayang, kapan kamu pulang? aku sangat merindukanmu. Bagaimana tadi? apakah kamu senang dengan susunan buku yang ada di dalam tasmu? Dan sekarang, apakah kamu senang dengan sepatu yang bersih itu? Kamu sangat seksi saat tak berpakaian tadi, aku semakin jatuh cinta padamu". Itulah ucapan yang keluar dari bibir wanita itu, dan terlihat jelas bahwa saat ini, wanita itu sedang berada di dalam kamar Eshal dengan senyuman yang sangat mengerikan.

SHINE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang