Ibu yang memanggil Koji tak kunjung menjawab, Ibu penasaran apa yang terjadi pada anaknya yang terlalu telat untuk bangun. Ibu mendatangi kamar Koji dan terkejut melihat Koji sudah meregang nyawanya sendiri dengan menggantungkan lehernya. Melihat pemandangan itu Ibu sontak kaget dan berteriak sekuat nya. Ayah Koji yang mendengar teriakan itu langsung berlari menuju sumber suara, Ayah Koji melihat istrinya terduduk lemas di depan kamar putranya. Ayah yang penasaran mendekati kamar itu dan mendapati bahwa putra tunggal nya telah bunuh diri.
Ayah Koji dengan sigap menelpon kepolisian setempat, lalu menenangkan istrinya yang sedang dirundung duka melihat apa yang terjadi pada putra tunggalnya. Selang beberapa waktu, kepolisian telah datang ke TKP melihat seisi ruangan. Tak ada barang yang mencurigakan di kamar itu selain tali yang digunakan untuk bunuh diri. Saat beberapa polisi menggeledah seisi kamar, ternyata salah satu polisi mendapat barang yang tak seharusnya di situ. Kemudian polisi itu memanggil Ayah Koji untuk ditanyai. "Pak, apa ada sesuatu barang yang hilang dari bapak?" tanya polisi itu. Ayah Koji yang mendengar pertanyaan itu kaget, lantas menjawab " Tidak Pak, tidak ada sama sekali" "Kami menemukan ini" lanjut polisi itu sambil menunjukkan barang yang mereka jumpa, ia benar itu adalah Surat Tanah dan Rumah milik Ayah Koji. Ayah Koji tersentak melihat surat itu ada di kamar Koji. Ayah Koji kemudian mengecek di tempat brankas simpanannya di mana ia menyimpan surat surat itu. Benar saja, brankas itu sudah rusak terbuka, tapi aneh nya hanya surat surat itu yang hilang. Tak ada yang hilang selain itu.
Ayah Koji mulai bertanya-tanya kenapa surat itu ada di dalam kamar anaknya. Secara tak sengaja Ayah Koji mengingat percakapan mereka pada saat makan malam kemarin. "Apa dia berniat menjual rumah ini?" gumam Ayah Koji dalam hati. Kemudian Ayah Koji mengambil surat itu dan meletakkannya kembali ke brankas miliknya. Dia ingin menceritakan masalah ini pada istrinya, namun melihat kondisi istrinya yang masih dalam keadaan shock ia mengurungkan niatnya. Dan mencoba menggali lebih dalam lagi tentang ini. Polisi sudah selesai memeriksa TKP dan menyatakan memang Koji telah meregang nyawanya sendiri. Mendengar penjelasan itu Ibu Kji menangis semakin kuat seolah tak menerima kenyataan bahwa anak yang sangat ia sayangi telah tiada.
Polisi telah meninggalkan rumah TKP, Ayah dan Ibu Koji mulai membereskan rumah mereka. Ayah Koji yang masih penasaran kenapa surat itu ada di situ mulai mengecek kembali kamar Koji, terlihatlah sesuatu yang janggal di dalam kamar itu. Ternyata itu sebuah hp yang disembunyikan Koji, Ayah Koji tak pernah membelikan Hp untuk Koji beberapa hari ini, jadi dia bingung melihat hp itu kenapa ada di situ. Ayah KOji yang penasaran mulai mengecek isi dari HP tersebut, dan terkejutlah ia melihat isi hp itu. Semua perjudian online yang selama ini Koji mainkan ternyata di HP itu, HP yang berbeda dari yang Ayah Koji belikan. Juga di situ tertera transaksi peminjaman uang yang diminta Koji ysng Koji sudah diancam karena belum mengembalikan uang pinjaman yang sudah waktunya. Dan terjawab lah sudah kenapa surat itu ada di kamar Koji, tak terasa air mata Ayah Koji mulai menetes, ia menangis bukan karena niatan Koji menjual rumah yang ia bangun dengan susah payah selama ini. Tapi ia menangis karena gagal mendidik anak satu satunya yang ia miliki.
Di ruang kelas, Eshal juga Lee heran karena Dosen sudah masuk ke kelas namun Koji juga belum hadir. "Apa yang terjadi?" gumam Eshal dalam hati. "Lu ngapa cukk? mikirin apa?" tanya Lee melihat temannya sedang bingung. "Ini Lee, Koji belum masuk. Tumben dia terlambat." jelas Eshal pada Lee. "Iya kan? gw juga mikirin itu" balas Lee. "Gimana kalo kita datang ke rumahnya setelah kuliah ini" ajak Lee pada Eshal. "emang lu tau rumahnya? kan kita semua satu kelas gatau rumahnya" jawab Eshal kembali. "Lah, kan gw kemaren yang nganterin dia pulang. Lu juga yg nyuruhkan?" Jawab Lee sedikit kesal. "Iya juga ya, gw lupa. maaf" balas Eshal dengan senyuman.
Desim hari ini di kelas terlihat sedang sedikit murung, tidak terlalu aktif seperti biasanya. Ia tidak memainkan judi slot nya hari ini, "Sim, lu kaga main? gw pengen liat lu maxwin lagi" ucap teman sebelah Desim. Desim tak menghiraukan omongan itu, ia masih tetap murung. Desim mulai membuka bukunya dan mencoba fokus pada mata kuliah sekarang. Lee melihat gelagat mencurigakan dari Desim itu, tapi Lee hanya diam saja. Eshal tengah fokus melihat penjelasan dosen di depan kelas.
Perkuliahan hari ini selesai, Desim langsung pergi meninggalkan kelas. Eshal bertanya pada Lee, "Jadi kan kita ke rumah Koji?" "Jadi dong" jawab Lee dengan tersenyum. Mereka berdua kemudia berjalan menuju parkiran kuliah dan pergi ke rumah Koji menggunakan motor Lee. Tak jauh dari kampus, mereka sudah sampai ke rumah Koji. Tapi mereka heran kenapa semua berpakaian hitam dan ramai yang mengerumuni rumah itu. Eshal dan Lee mulai mendekati kerumunan itu, dan mereka bertanya pada salah satu kerumunan, "Pak, ada apa ya? kenapa ramai sekali?" "Ini, Koji tewas gantung diri" jawab bapak itu. Mereka berdua terkejut bukan main. Langsung memasuki rumahnya dan untuk menjumpai kedua orang tua Koji. (Terlihat dari samping rumah Koji, ada seseorang menggunakan payung hitam, dan topi hitam lalu tersenyum).
Ayah Koji yang masih merasa sedih dengan kepergian anaknya, tiba tiba merasakan hawa aneh. Ia merasa sedikit tidak tenang, ia memalingkan wajahnya melihat seisi rumahnya mencari sesuatu yang aneh tapi ia tak menemukan apapun. Eshal dan Lee tiba tiba muncul dan menyapa Ayah Koji. "Paman, turut berduka. Kami teman sekelas Koji dari kuliah" ucap Eshal. "Oh iya, terima kasih sudah meluangkan waktunya kesini. Tapi darimana kalian tau keadaan sekarang? Paman belum memberitakan tentang hal ini pada kampus" tanya Ayah Koji heran. "Gini paman, kami heran karena Koji tidak masuk hari ini. Lalu kami berinisiatif untuk datang menjenguk, dan kami dapati keadaan rumanya sekarang seperti ini" jelas Eshal. "Kalian teman dekat Koji?" tanya Ayah Koji, "Iya paman" jawab Lee.
Mereka berdua akhirnya pulang dari rumah Koji, Lee hendak mengantar Eshal pulang ke rumahnya. Tapi ditengah jalan mereka melihat Desim sedang dipukuli beberapa orang. Lee yang melihat itu langsung menabrakkan motornya ke salah satu orang itu. Tanpa pikir panjang Lee langsung menghajar ketiga orang itu sekaligus. Eshal hanya menolong Desim untuk berdiri, "Lu gapapa?" tanya Eshal pada Desim. "Gak, makasih" Ucap Desim lalu meninggalkan mereka berdua. "Lah pergi? kocak" ucap Lee heran melihat kelakuan Desim yang tak tau terima kasih. "Dah ayo kita balik, biarin aja orang kekgitu" balas Eshal dan mereka beranjak pergi dari situ. Tak lama dari itu mereka sudah sampai di depan rumah Eshal. "Makasih yaa Lee, hati hati lu naik motor. Jangan kecelakaan kaya kemaren" Ucap Eshal bercanda pada Lee. "Aman, gw udah belajar naik motor bareng Rossi" balas Lee tak kalah meledek. "gw cabut dulu yaa, mau main ps sebentar" sambung Lee dan Lee pergi meninggalkan Eshal.
Desim yang tengah berjalan menuju ke rumahnya dihadang oleh beberapa orang lagi, bukan seperti yang tadi. Tapi ini terlihat lebih menyeramkan. Terpampang dengan jelas wajah ketakutan yang dimiliki Desim, Desim mencoba melarikan diri sekali lagi. Tapi kali ini tak bisa cepat karena kakinya sudah terluka akibat serangan tadi. Ternyata di belakang nya pun sudah menunggu beberapa orang untuk menghadang Desim. Desim tak tau lagi harus berbuat apa, ia hanya bisa pasrah dengan keadaan dan menutup matanya. Namun, tak lama dari itu muncul seseorang yang mengenakan Topi Hitam, menghajar semua orang orang yang ada di situ. Desim yang melihat itu terkejut uga senang karena ia telah ditolong. Dalam sekejap, semua orang orang tadi sudah kabur ntah kemana. kemudian seseorang yang mengenakan topi hitam itu mendekati Desim, mengulurkan tangannya untuk membantu Desim berdiri. Desim juga mengulurkan tangannya, dan betapa terkejutnya Desim bahwa tangannya sudah tertusuk oleh pisau.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHINE
Teen FictionIni adalah kisah tentang seorang lelaki bernama Eshal, dan berbagai konflik yang dihadapinya dalam hidup. Ingin membaca bagaimana perjalanan hidup Eshal? Silahkan dibaca dengan semangat !!!! RILIS SETIAP HARI JUM'AT YAAAA 🫶🫶🫶🫶🫶🫶