Moonlight - Kali Uchis
***
Hubungan tanpa statusnya Winona dan Karla sudah diketahui di antara teman-temannya. Sudah hampir seminggu setelah mereka mengobrol di cafe dan mengelilingi kota hari itu untuk berbaikan (bukan balikan). Kini mereka berdua sedang berada di parkiran bersama teman-temannya yang lain.
Perdebatan terdengar di antara mereka karena Karla meminta Winona untuk mengantarnya ke cafe waktu itu, dikarenakan mobilnya sampai saat ini belum diambil. Sedangkan Raesha meminta Winona untuk mengantarnya ke bengkel, demi mengambil motornya yang hari itu mogok.
Gistara pusing melihat perdebatan antara Karla dan Raesha yang seolah-olah memperebutkan Winona...atau mungkin memang benar. Kalila yang awalnya ikut mendengarkan memilih untuk pulang duluan karena tidak kuat mendengarnya lebih lanjut. Jesselyn hanya menonton perdebatan mereka sambil memakan camilan di dalam mobil Gistara layaknya menonton bioskop.
"Udah deh Kar lo ikut bareng gue aja, lagian nanti lo mau ke rumah gue kan."
"Ogah ah, ntar gue jadi nyamuk!"
"Nyamuk apanya sih palingan lalet." Gistara melirik Nayya seakan memberi tahu bahwa jawaban Nayya tidak membantu dalam kondisi saat ini.
"Ga bakal jadi nyamuk elah orang ada Jesselyn kok di mobil gue."
"Ya udah gue tetep gak mau. Gue maunya sama Winona!"
Karla menggeram kesal karena tidak ada yang mendukungnya lalu ia merangkul lengan Winona bermaksud menjelaskan kalau ia hanya mau diantar oleh Winona.
"Winona mending anterin gue lah, Kar. Bengkel sama rumah Winona juga searah, ga bakalan ngerepotin jadinya. Iya kan, Win?" Raesha juga ikut merangkul lengan Winona sebelahnya.
Mata Karla melotot dan ia mendelik saat melihat Raesha dengan entengnya merangkul calon pacarnya tepat di depan matanya. Karla sangat tidak menyukai miliknya disentuh oleh orang lain.
Wah brengsek ini cewe, gue ceburin ke got enak kali. Umpat Karla dalam batin walau aslinya ia memiliki niat terselubung itu.
Semua mata tertuju pada Winona kala ia menghempaskan kedua tangannya dan menghela napas dengan keras. Winona sendiri pusing berada di situasi yang kekanak-kanakan seperti ini. Winona menatap Karla dan Raesha secara bergantian. Telah Winona putuskan jika ia akan mengantarkan...
"Aku anterin Raesha dulu ya, Kar. Nanti malam aku nyusul ke rumah Gista."
"Kamu lebih pilih Raesha dibanding aku?!"
"Apasih Kar. Jangan lebay deh--"
"DIEM GUE GAK NGOMONG SAMA PHO KAYAK LO."
Seketika bibir Raesha terkatup rapat. Keputusan yang salah baginya karena telah membangunkan burung puyuh yang tertidur lelap.
"Gini loh Karla. Raesha udah minta tolong aku duluan dan aku juga udah keburu janji duluan. Lagi pula kamu kan di rumah masih punya kendaraan yang lain. Itu bukan mobil kamu satu-satunya. Raesha juga ga bisa minta tolong yang lain karena emang yang searah cuma sama aku doang. Gapapa ya, Kar. Nanti malam aku beliin kamu es krim yang banyak atau kalo kamu mau jalan-jalan juga ayo. Tapi sekarang, aku anterin Raesha dulu, sebentar aja kok."
Jelas Winona secara lembut dan juga halus disertai mengelus kepala Karla seperti sedang menjelaskan anak kecil umur 5 tahun. Karla seperti terhipnotis oleh penjelasan Winona dan hanya mengangguk patuh. Walaupun masih dalam hati yang kesal dan bibir cemberutnya, Karla berjalan gontai menuju mobil Gistara.
KAMU SEDANG MEMBACA
At The End, It Was You
FanfictionWinona, seorang mahasiswi biasa yang sedang mencoba melupakan masa lalunya dikejutkan dengan kehadiran Karla, mahasiswi pindahan sekaligus masa lalunya sendiri. Winona memiliki rasa benci terhadap Karla akibat masa lalu mereka. Sedangkan Karla, memi...