Chapter 12

769 58 3
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Kenapa lagi?"

"Papa kamu sebentar lagi akan pulang ke rumah, Kar."

Napas Karla tertarik, "Om serius?" dan pria itu mengangguk.

Karla melirik ke dalam ruangan hendak melihat Winona yang ternyata sedang melihat ke arahnya juga.

"Kar, itu siapa? Nggak disuruh masuk?"

Winona melihat Karla yang kembali berbicara pada orang di depan pintu lalu beberapa detik kemudian terlihat Karla yang menutup pintu rumahnya.

Winona memperlihatkan raut wajah bingung.

"Ah itu orang yang nyari alamat. Dia nyasar ke alamat sini."

Karla beralasan. Ia tidak mau Winona memikirkan masalah tentang dirinya. Biarkan ia sendiri yang menyelesaikan ini. Karla tidak mau membebankan Winona.

Suara Winona memecahkan lamunannya, "Papa... gimana kabarnya, Kar?"

"Uhm.. baik kok. Beliau lagi dirawat di rumah sakit."

"Oh? Semakin parah ya, sakitnya?"

Karla tertunduk. Reflek tangan Winona mengambil kedua tangan Karla untuk ia genggam.

"Semoga makin mem--"

"Bukan itu, Win. Beliau pulang hari ini. Ke sini." Pada akhirnya, Karla tidak bisa menyembunyikan kekhawatiran dalam dirinya.

Winona memandangi Karla dengan tatapan sendu, "Hey, aku akan jelasin baik-baik ke Papa. Jangan khawatir ya? Untuk kali ini, please kita berjuang bareng-bareng. Kamu jangan takut, ada aku di sini. It will be fine, Karla."

Karla hanya menghembuskan napasnya perlahan dan menyandarkan kepalanya di bahu Winona.

***

"Papa gimana?"

Suara dari seberang telepon menjadi hening.

"Papa kamu besok sudah boleh pulang, Kar."

"Saya sarankan kamu jangan begitu terlihat dekat dengan Winona."

Karla memijat pelan keningnya.

"Tapi saya nggak bisa, Om."

"Selama ini saya sudah bantu sebisa saya, Kar. Setiap Papa kamu bertanya soal kamu dan Winona, yang saya beri tahu hanya kalian sebatas teman. Saya cuma khawatir Papa kamu kembali ke rumah sakit dan kamu dipindahkan lagi."

"Iya Om. Terima kasih banyak. Tapi saya udah memutuskan untuk kali ini, saya pengen berjuang. Mungkin konskuensinya akan sama, tapi setidaknya saya harus tetap bersama Winona. Saya nggak mau jadi pengecut lagi."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 15 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

At The End, It Was YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang