Supermarket Flowers - Ed Sheeran
***
Senyuman manis terbentuk di bibir Karla. Cukup kaget mendengar jawaban Winona. Tidak disangka bahwa Winona akan mau kembali padanya. Senyuman itu tak lama dibalas oleh Winona membuat sang puan menunduk malu dan pipinya memanas.
"Jadi kita balikan nih, Win?" Karla berdehem kecil menetralisir degup jantungnya yang rasanya ingin meledak.
"Ngga," lantas tanggapan dari Winona mendapatkan kerutan di dahi Karla bermaksud meminta penjelasan dari jawabannya tersebut.
"Gue mau lo buktiin dulu ke gue Kar kalo lo beneran serius."
"Loh tapi kan tadi—"
"Gue akan mau balikan ya kalo lo juga udah ngasih semua penjelasannya ke gue. Ga bisa lah kita balikan semudah lo pergi."
Karla menghela napas panjang. Ia baru saja merasakan terbang tinggi jauh di atas awan lalu seketika terhantam ke permukaan tanah bumi. Karla sudah terbiasa dengan ucapan menohok ala Winona. Perempuan itu memang senang sekali berucap frontal tanpa memikirkan perasaan lawan bicaranya.
"Fine, i'll prove you."
Winona mengangguk dan tersenyum geli melihat perubahan ekspresi Karla yang menurutnya sangat lucu. Winona tahu jika jawabannya memang seperti menggantungkan Karla tetapi ia juga tidak mau berikatan kembali dengannya semudah itu. Winona tetap harus mendapatkan seluruh penjelasan sebelum mereka berstatus balikan.
Malam itu cafe yang mereka tempati tidak begitu ramai dan juga tidak begitu sepi. Sangat pas untuk menghabiskan waktu berdua hingga larut malam. Untungnya cafe tersebut terbuka 24 jam, maka dari itu Winona tidak perlu khawatir memikirkan ke mana mereka harus pergi ketika masih ingin berbincang tetapi di lain sisi diusir secara halus oleh pelayan cafe.
"Kamu dari kapan di sini, Kar?" Winona merasa tidak ada yang salah dengan kalimatnya namun itu mengundang tawa kecil dari bibir merahnya Karla.
"Ciee pake aku kamu, jadi malu deh," Winona hanya membuka mulutnya heran. Salah satu sifat Karla dari dulu mulai terlihat yaitu menggoda Winona. Karla suka menggodanya karena katanya Winona selalu memberikan respon yang lucu dan itu amat menghibur bagi Karla.
"Ya udah mau gue-elo terus aja? Gapapa sih gue mah. Jadi, lo dari kapan di sini Kar?" Winona tahu jika Karla sedang menggodanya sehingga ia hanya memutar bola matanya malas.
"Ehh jangan dong, iya iya maaf. Aku udah sekitar tiga mingguan di sini. Pas hari pertama masuk kuliah itu bukan hari pertama aku di sini. Seminggu sebelumnya aku udah di sini tapi emang aku ga nyari kamu dulu. Waktu sampe, besoknya aku ketemu Gista, well, reaksi dia sama kayak kamu lah kurang lebih. Parahan dia sih. Gista ngacangin aku hampir dua minggu. Untung aja ada Jesselyn, jadi aku ga sendirian amat waktu Gista masih diemin aku." jelas Karla menceritakan bagaimana saat ia sampai di sini.
"Oh harusnya aku jauhin kamu juga ya seminggu."
"Kok gitu?! Jahat banget."
"Jahatan kamu lah ngilang dua tahun. Trus itu maksud kamu sampe sini, maksudnya kamu habis dari luar?"
Awalnya Karla ingin ceplos menjawab pertanyaan Winona namun seketika bibirnya tertutup kembali. Karla tahu jika ia memulai ke arah sana maka mau tak mau ia harus menceritakannya secara keseluruhan. Namun ia belum siap. Winona yang sadar bahwa pertanyaannya terlalu sensitif hanya menggigit bibirnya perlahan, tidak tahu harus mengganti topik pembicaraan ke arah mana.
"Kamu kenapa telat ke sininya tadi, Win?" tanpa menjawab pertanyaan Winona, Karla mengganti arah pembicaraan mereka.
"Ah tadi aku bantuin si Raesha, salah satu temen deket aku. Sebelum aku berangkat dia nelepon aku trus bilang kalo motornya mogok dan minta tolong aku buat jemput dulu."
KAMU SEDANG MEMBACA
At The End, It Was You
FanficWinona, seorang mahasiswi biasa yang sedang mencoba melupakan masa lalunya dikejutkan dengan kehadiran Karla, mahasiswi pindahan sekaligus masa lalunya sendiri. Winona memiliki rasa benci terhadap Karla akibat masa lalu mereka. Sedangkan Karla, memi...