7. Mr. Perfectly Fine

28 1 0
                                    

Mr. "Every single day until the end, I will be by your side". But that was when I got to know Mr. "Change of heart", Mr. "Leaves me all alone, " I fall apart.


-


Author's POV.

"Hyung, lebih baik kita putus."

Kalimat tersebut menggelegar begitu memasuki pendengaran Wonwoo. Mingyu mengajaknya untuk berpisah setelah beberapa momen yang mereka lalui bersama. Setelah apa yang mereka janjikan, semua sirna karena satu kata. Wonwoo tak pernah menyangka ini akan terjadi. Tidak untuk sekarang karena ia belum siap.

Ya, mereka--Mingyu dan Wonwoo--berpisah sejak delapan belas jam yang lalu. Alasannya karena Mingyu secara tak sengaja melihat Wonwoo berpelukan dengan pria lain. Tak hanya itu, pria tersebut juga mencium dahi Wonwoo yang notabene adalah kekasih Mingyu.

Mingyu cemburu? Jelas. Tanpa mendengar penjelasan dari Wonwoo, ketika kekasihnya sudah pulang, Mingyu segera mengajak Wonwoo untuk berpisah. Ia tahu bahwa keputusannya sangat egois, hanya terpaku pada apa yang dilihatnya. Namun ini demi kebaikan mereka berdua, begitu pikir Mingyu.

Kalian masih mengingat tentang tawaran ayah Mingyu untuk menguliahkan Mingyu ke London? Mingyu berpikir untuk menolak tawaran itu, ia juga sudah berbicara kepada ayahnya. Namun sepertinya ayahnya tidak setuju dan mengancam akan membuat Wonwoo menderita. Oke, Mingyu akui itu sudah diluar batas. Ayahnya hanya memberi dua pilihan, pergi ke London dan berpisah dengan Wonwoo atau tetap di Korea tapi Wonwoo akan menderita.

Tentu opsi pertama lebih baik daripada yang ke dua. Mingyu tidak ingin mempertaruhkan hidup Wonwoo hanya karena ia tidak ingin menuruti ayahnya. Jadi dengan sangat amat terpaksa, Mingyu memutuskan untuk berpisah dengan Wonwoo dan pergi kuliah ke London.

Silahkan umpati Mingyu sekarang, namun pikirkan siapa yang membuatnya seperti ini.

Dan sekarang Wonwoo hanya bisa terbaring lemah di ranjang kamarnya, di rumahnya. Ia sudah tidak tidur di apartemen Mingyu, apartemen yang menjadi saksi kisah cinta mereka. Sekarang rasanya abu-abu, Wonwoo tidak mengira bahwa ini akan terjadi. Rasanya baru kemarin ia dan Mingyu tidak sengaja bertemu, namun kini mereka sudah berpisah. Tanpa alasan yang jelas. Mingyu enggan mendengarkan penjelasannya. Setidaknya begitu pikir Wonwoo.

Padahal apa yang Mingyu lihat adalah sebuah kesalahpahaman. Wonwoo tidak pernah selingkuh, tidak akan pernah. Ia sangat anti dengan perselingkuhan. Ia hanya bertemu dengan Lee Seokmin--adik sepupunya--yang kebetulan bertemu karena Seokmin ada keperluan dikotanya, tempat tinggal Wonwoo. Seokmin sudah ia anggap seperti adiknya sendiri, maka dari itu Wonwoo tidak keberatan saat Seokmin begitu lengket kepadanya. Bahkan Seokmin sudah memiliki kekasih bernama Hong Jisoo, seorang pria berdarah campuran Korea-Amerika.

Tapi sepertinya Mingyu terlalu kalut hingga tak mendengarkan penjelasan dari Wonwoo. Mengucapkan sepatah kata pun Wonwoo tidak diizinkan. Satu kata yang ia ucapkan setelah kalimat ajakan untuk berpisah dari Mingyu adalah 'selamat tinggal'. Miris jika diingat kembali, kisah cinta mereka usai begitu saja hanya karena kesalahpahaman Mingyu.

Wonwoo menghela napasnya kasar. Sudah lebih dari lima jam ia berdiam diri di kamar. Melewatkan sarapan pagi karena bangunnya yang kesiangan, beruntung hari ini libur sehingga ia tak perlu repot-repot bangun pagi.

"Hyung, ayo makan." si bungsu Jeon memanggil Wonwoo dari luar kamarnya. Ia menoleh ke arah pintu tanpa minat. Ia tak merasa lapar pun sakit di dadanya. Yang ada di pikirannya saat ini adalah melarikan diri sejauh mungkin dari rasa sakit ini.

𝑔𝑜𝑙𝑑 𝑟𝑢𝑠𝒉 [Meanie]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang