12 - Iknimaya

208 27 0
                                    

Playlist; At Last - Etta James

~ • ☆ • ~

Sesuai dengan rencana, kali ini Irina sedang membimbing para muridnya untuk melakukan Iknimaya sebagai salah satu proses menjadi seorang pemburu. Dapat dikatakan bahwa ini adalah hal terakhir, yaitu membuat Tsaheylu dengan Sael di kawasan Pegunungan Eyrta. Tidak ada yang berbeda pada ritual Iknimaya dari klan lain. 'Kamu harus memilih Sael sendiri dan dia juga harus memilih dirimu'.

Ritual tersebut silih berganti di antara yang lainnya. Beberapa gagal saat ikatan pertamanya dan sebagian berhasil secara mudah.

"What a big boy.."

Irina, gadis itu kemudian memutuskan untuk menghampiri Lukas dan memberinya makan. Suatu hal yang paling disukai oleh Irina. Bahkan ketika ia tidak bertemu dengan 'Sael kesayangan' sebentar saja, pasti dia selalu mengeluh rindu terhadap saudara spiritual miliknya.

"Aku tau kau merindukanku, Lukas. Maaf, ya, karena cinta sudah membutakan diriku." Irina lalu terkekeh dan mengelus Lukas pelan.

Tak lama setelah itu, beberapa pemuda mendatangi kawasan Eyrta dengan penduduk desa klan yang berbeda. Terlihat dari kejauhan bahwa yang memimpin pasukannya adalah Ne'us, putra dari Olo'eyktan.

"Jika kau ingin membantuku maka kau sudah terlambat," kata Irina dengan raut datar. Sebenarnya ia kesal karena sebelum ritual Iknimaya, para prajurit lain malah menghilang begitu saja. Sedangkan sesaat sudah selesai mereka baru hadir tepat di hadapannya.

Bukannya membalas perkataan, Ne'us malah memalingkan pandangannya kepada Neteyam yang ternyata sedari tadi berada di barisan. Mungkin ini merupakan akal muslihat untuk meredakan amarah Irina sekarang. "Apa yang akan kalian lakukan?"

"Kata Olo'eyktan, kita harus membimbing prajurit klan lain untuk ritual Tsaheylu bersama para Sael." Zuté melepaskan topeng berburunya dan menghampiri pasukan kemudian menuntun mereka ke arah populasi Sael berada.

Namun, berbeda dengan Neteyam yang kini semakin mendekati kekasihnya dan memperhatikan manik abu tersebut. "Kamu mau apa?" tanya sang gadis dengan tatapan dalamnya.

"Aku mau kamu yang membimbingku dalam ritual kali ini." Neteyam mengelus pelan Lukas yang masih setia di sebelah Irina.

Pemuda itu tersenyum manis dan mengalihkan pandangan kembali kepada kekasihnya. "Dia gadis yang perkasa," kata Neteyam saat menatap Lukas yang memiliki otot serta manik mata merah.

"Lukas is a male."

".. My bad." Irina terkekeh dan mencium bibir Neteyam lalu mengenggam lengannya untuk menuntun kepada pasukan prajurit tadi.

"Neteyam will go first." Ne'us memperhatikan keduanya sembari tersenyum menjahili. Irina memalingkan pandangannya kepada sang kekasih yang kini hendak ke kawasan utama. Namun sebelum itu, Irina mengelus lengan kekar milik Neteyam. "Seperti bersama Ikran. Tetapi Sael lebih agresif dan tidak akan pernah terbang."

Neteyam mencubit pelan pipi Irina seraya terkekeh kemudian menghampiri para Sael di hadapan sana. Sebagian dari mereka menghindar sehingga agak susah untuk melakukan Tsahelyu atau ikatan. Sampai pada suatu saat seekor Sael kini terlihat menyerang ke arah Neteyam yang membuat pemuda tersebut tersenyum miring dan mendesis kepadanya.

Tanpa basa-basi Neteyam lalu menerjang si Sael secara susah payah, berusaha untuk melakukan ikatan bersama makhluk agresif itu.

"Perlahan, Neteyam! Kamu tidak harus mencekiknya."

Perkataan Irina seketika membuat pemuda tersebut melepaskan cekikan yang sebenarnya tidak terlalu kuat. Kemudian meraih Queue hewan itu dan berhasil melakukan Tsaheylu bersama Saelnya.

AVATAR; NEOPHYTETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang