| FINISHED |
𝖠𝗇 𝖠𝗏𝖺𝗍𝖺𝗋 𝖥𝖺𝗇𝖿𝗂𝖼𝗍𝗂𝗈𝗇
𝐍𝐞𝐭𝐞𝐲𝐚𝐦 𝐭𝐞 𝐒𝐮𝐥𝐢 𝐓𝐬𝐲𝐞𝐲𝐤'𝐢𝐭𝐚𝐧, The Future Olo'eyktan - "I thought you would never love me, Irina." He looked at Irina's eyes with a deep and intense feelings.
•
•
𝐈𝐫𝐢𝐧𝐚 𝐭...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Playlist; Unchained Melody - The Righteous Brothers Love Me Tender - Elvis Presley
- Happy reading, babes. Have a sweet, sweet day! Don't forget to vote too..
~ • ☆ • ~
𝐁eberapa prajurit muda kini sedang berbaur sebelum pesta. Mereka semua tidak tau apa yang akan terjadi nanti, tetapi hanya diam seperti tidak ingin mempertanyakannya. Klan Keyka'ni selalu memiliki berbagai tradisi perayaan yang membuat siapapun terpana.
"Kau serius Irina adalah kekasihmu, Neteyam?" tanya Eawe, pemuda Omatikaya tersebut mungkin telah membahas suatu hal yang sensitif baginya. Terlihat dari raut wajah Neteyam yang seketika berubah.
"Irina? Gadis psycho itu?" Vey'na mengalihkan pandangan kepada keduanya dengan perasaan yang tidak percaya.
"Dia hanya menggunakan pangkatmu sebagai pemimpin prajurit Omatikaya, Neteyam. She's just a killer. She would be nothing without you." Perkataan dari Tiyona berhasil membuat Ne'us tersenyum meremehkan.
"Para Seykxel bahkan tidak berani jika harus berhadapan dengan Irina."
Hal tersebut berhasil membuat tatapan yang lainnya bersemu. Klan Seykxel adalah rakyat yang bersemayam di kawasan Danau Ongtokx dan dikenal sebagai salah satu dari sisi gelap bangsa Na'vi, karena para penduduk desa melakukan ilmu sihir untuk rupa serangan kepada lawan. Mereka juga mengajarkan sistem konseptual itu turun temurun dari generasi ke generasi.
Masalahnya, sihir yang telah terikat akan digunakan untuk kepentingan diri atau kasarnya adalah 'egois'. Para Seykxel tidak pernah memperhatikan keadaan klan lain.
"Aku curiga dia adalah penyihir juga."
"Sudahlah, lagipula seorang pemimpin memang pantas untuk yang sepangkat 'kan?" Ao'nung menekankan katanya sembari menatap ke arah Tiyona yang sedari tadi berkata tidak pantas kepada Irina. Sebagai calon Olo'eyktan, dia tidak akan membiarkan salah satu dari rakyatnya untuk mencemooh klan lain.
Sementara Neteyam sekarang memperhatikan mereka dengan kilatan amarah yang terlihat dari manik kuningnya. Tatapan itu terlihat seperti ingin membunuh seseorang namun ia hanya menghelakan napas karena Jake dan Neytiri sedari tadi mengawasi dirinya beserta Lo'ak.
"Gadisku tidak seperti yang kalian katakan." Pemuda tersebut kemudian meninggalkan mereka dan menghampiri kedua orang tuanya.
~ • ☆ • ~
Neteyam kini hanya mengedarkan pandangannya dengan risau di sebelah Jake dan Neytiri. Pemuda itu terus menanyakan keberadaan Irina yang tidak terlihat sedari malam tadi dan beberapa penduduk desa berkata barangkali sang gadis sedang menenangkan jiwanya di pertapaan suci.
