8

2.1K 180 6
                                    


Jaemin yang baru saja sampai di depan rumahnya terkejut melihat beberapa mobil polisi yang parkir di depan rumahnya dengan segera ia berlari masuk melewati gerbang rumahnya

"Tolong jangan bawa suami saya"

Jaemin menatap tak percaya kearah sang ayah yang sedang dikawal oleh 2 polisi di sisi kanan dan kirinya dengan tangan yang terborgol, sedangkan sang ibu menangis sembari menahan tubuh ayahnya

"Bunda ada apa? Kenapa ayah dibawa oleh polisi?"

Yoona hanya bisa menangis sembari menggeleng masih berusaha menahan tubuh ayahnya namun tenaga polisi lebih kuat hingga membuat sang ibu jatuh ke tanah, Jaemin berteriak sebelum ia membantu ibunya untuk bangun

"Jaemin, tolong jaga bunda untuk ayah"

Jaemin menggeleng pelan membals perkataan Siwon ingin menjawab namun polisi yang membawa ayahnya malah mendorong tubuh Siwon untuk segera pergi dari sana. Sepeninggalan sang ayah Jaemin menangis sembari menatap sang ibu yang masih terduduk di tanah halaman rumah mereka

"Bunda...ayo masuk ke dalam dulu" Jaemin berusaha membantu sang ibu untuk bangun lalu mereka masuk ke dalam rumah megah milik keluarga Na

Setelah mendudukkan Yoona di sofa Jaemin segera pergi menuju dapur mengambil minum untuk sang ibu, setelah Yoona selesai meneguk habis minumnya Jaemin mengenggam tangan milik Yoona sembari mengusapnya

"Kenapa ayah bisa di tangkap polisi bun? Ayah ngelakuin apa?"

"Ayahmu...ayahmu melakukan kesalahan saat operasi nak, pasien yang seharusnya masih hidup jadi meninggal karna kelalaian ayahmu hiks..."

"Keluarga mereka menuntut ayahmu dan meminta agar polisi dapat memberikan hukuman yang setimpal dengan apa yang sudah terjadi"

Jaemin terdiam mendengar perkataan sang ibu, jadi ayahnya benar benar akan di penjara?





.




.






Jaemin yang baru saja keluar dari kamar menoleh kearah pintu kamar utama saat samar samar ia mendengar tangisan sang ibu karna pintu kamar tak terlalu tertutup. Beberapa minggu berlalu sejak sang ayah di bawa ke kantor polisi, dengan pasal 360 KUHP pada ayat (1) dan (2) terhadap dokter yang melakukan tindakan medis yang berakibat menimbulkan luka berat atau kematian karena kelalaian dokter terhadap pasiennya dapat mempertanggung jawabkannya secara pidana, dengan hukuman 5 tahun penjara dan jabatannya sebagai dokter dicabut secara tidak hormat

Setelah kemarin sidang terakhir di lakukan, Yoona tak berhenti menangis. bahkan sang ibu tak makan dari kemarin pagi hingga sekarang, Jaemin yang merasa khawatir hendak menghampiri sang ibu namun karna jam kuliah yang udah mepet ia jadi mengurungkan niatnya buat masuk ke kamar, hanya mampir di depan pintu kamar yang terbuka

"Bunda Nana berangkat ke kampus dulu, bunda jangan lupa makan ya bibi Kim udah masakin makan siang dibawah"

Yoona hanya mengangguk tipis pada Jaemin dengan wajah berantakan penuh air mata, Jaemin menghela napas pelan sebelum ia pergi dari sana








Jaemin keluar dari pagar rumahnya bertepatan dengan Jeno yang juga baru keluar dengan motor yang biasa ia bawa, sama sama menoleh sebelum Jaemin lebih dulu mengalihkan pandangannya. Menutup kembali pagar yang ia buka lalu jalan meninggalkan Jeno yang juga sedang menutup kembali pagar rumahnya

Kalo dulu disaat Jaemin lagi ada masalah pasti Jeno orang pertama yang dia cari buat ngelampiasin semua keluh kesahnya, tapi sekarang udah ngga, awalnya Jaemin emang niat mau cerita tentang ayahnya ke Jeno tapi waktu dia mau ke kamar Jeno, Jaemin malah mengurungkan niatnya karna ngga sengaja ngeliat Renjun sama Jeno lagi asik main game di kamar. Mana posisinya agak ambigu Jaemin bisa liat dari jendela kamar, Jeno yang lagi sibuk main game di komputernya dengan Renjun duduk di pangkuan sahabatnya itu, untungnya posisi mereka lagi ngebelakangin Jaemin jadi mereka ngga tau kalo dia ngga sengaja liat dari sela jendela yang kebuka






Jaemin yang lagi jalan di kompleks perumahannya menoleh kearah suara motor yang sejak tadi mengikutinya.

"Kalau mau lewat, lewat aja! kenapa ngikutin gue?"saut Jaemin saat melihat Jeno yang berada tak jauh di belakangnya

"Hum...ngga gue ngga ngikutin lo kok tapi emang lagi bawa motornya pelan karna lagi balesin chatnya Renjun"balasnya sembari menunjukkan ponsel yang ada di tangannya

Jaemin yang merasa sedikit malu memilih kembali melanjutkan jalannya dengan cepat menuju halte yang ada diluar perumahannya





Jaemin berlari cepat dari halte menuju gedung fakultasnya, karna kelamaan nunggu bus dia jadi telat beberapa menit, dengan nafas yang memburu Jaemin berlari cepat menuju gedung fakultas kedokteran ia bahkan memilih untuk naik tangga aja karna mikir kelamaan nunggu lift


Jeno yang masih duduk di parkiran motor sempat menoleh kearah Jaemin yang lagi lari lari sambil bawa buku di tangannya, Jeno jadi ngga tega liatnya dia tahu Jaemin telat karna jam kuliah kelas mereka udah mulai dari 15 menit yang lalu, sebenarnya Jeno ngga mau jauhan gini sama Jaemin mau gimanapun juga mereka udah sama sama dari dulu, tapi Jeno terpaksa ngelakuin ini atas perminataan Renjun dia juga mau Jaemin bisa lupain perasaan cintanya, kalo Jaemin udah nganggap Jeno sebagai sahabatnya lagi Jeno ngga akan jauhin sahabatnya itu lagi kaya sekarang










Jaemin meminta maaf pada Dosen yang sedang mengajar sebelum ia pergi menuju kursinya, menoleh kearah Haechan yang biasanya nyediain kursi buatnya tiap datang telat tapi kali ini ngga, di samping Haechan udah ada Renjun, Jaemin jadi milih buat duduk di kursi belakang yang emang kebetulan kosong



Jika Jeno orang pertama yang tau masalahnya maka Haechan orang kedua yang tahu tapi karna hubungannya sama Haechan yang juga regang akhir akhir ini Jaemin juga jadi belum menceritakan masalahnya pada sahabatnya itu dan lebih milih buat mendam masalahnya sendiri











"Buna dari mana? Kenapa baru pulang jam segini? Trus bibi Kim mana bun? Kok ngga ada?"tanya Jaemin pas liat Yoona baru aja masuk ke dalam rumah tepat pukul 6 sore

Yoona menghela napas penat sebelum dia jalan mendekati Jaemin yang lagi duduk di sofa depan tv

"Hum...buna pergi cari kerjaan Na"

Jaemin sontak menoleh kearah sang ibu dengan wajah terkejutnya

"Kerja? Kenapa tiba tiba buna cari kerja?"

Yoona tersenyum miris pada anak semata wayangnya "keadaan kita sekarang udah beda sayang. Ayahmu di pecat dari pekerjaannya, dan bahkan sekarang lagi ada di penjara, kalo buna ngga kerja kita mau dapat uang dari mana Na? Rumah ini juga udah bunda gadaikan buat bayar uang denda ayahmu di sidang terakhir, jadi bunda harus kerja buat lunasin utang itu jika tidak rumah ini bakalan di sita. Bibi Kim juga sudah tak bekerja disini lagi, karna buna tak mungkin bisa menggajinya"













Perkataan Yoona sore tadi membuat Jaemin terdiam berfikir, benar keadaan hidup mereka udah ngga sama lagi kaya dulu. Kalo keuangan mereka gini apa dia bisa tetap ngelanjutin kuliahnya? Dengan uang semester yang tak bisa dibilang murah


Vote and Commenttt🫶🏻

Kejebak friendzone |Nomin|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang