Bagian 4

598 95 1
                                    

Hi guys, thank you buat antusias kalian yang baca ceritaku ini, sebagai rasa makasih ku aku bakal double update, selamat membaca!


"Rame banget menfess kampus gara gara ada sender yang bilang dosen sama anak arsi mesra-mesraan di cafe" ucap Ruka yang membacakan isi menfess dari twitter di hadapan Ningning dan juga Jake yang sedang fokus mengerjakan tugas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Rame banget menfess kampus gara gara ada sender yang bilang dosen sama anak arsi mesra-mesraan di cafe" ucap Ruka yang membacakan isi menfess dari twitter di hadapan Ningning dan juga Jake yang sedang fokus mengerjakan tugas.

Malam ini mereka sedang berada di teras kost Ruka, memang sudah terbiasa Jake dan Ningning mengerjakan tugas mereka disana, kadang Ningning sampai menumpang tidur di kost Ruka karena menyelesaikan tugas yang begitu banyaknya dan tak pernah habis, begitulah kata Ningning.

"Gosip gini nih seru dibahas guys, malah kalian sibuk ama tugas" gerutu Ruka saat ucapannya tidak dijawab oleh kedua temannya karena fokus dengan laptop mereka masing-masing.

"Ngapain juga sih urusin begituan, mending fokus nugas, deadline jam 12 malem Ruka" ucap Ningning yang masih fokus dengan laptopnya.

"Tapi kan ini anak arsi guys, kalian ga curiga gitu sama temen angkatan kalian atau kating?"

Jake kemudian meletakkan laptopnya dan dirinya jadi mengingat kejadian tadi siang saat ban mobil Ningning yang bocor.

"Kenapa ya aku malah mikir itu Pak Sunghoon sama kamu Ning"

Lagi-lagi nama iblis sialan itu muncul, sepertinya tiada hari tanpa menyebut nama mahkluk menyebalkan itu dan pasti menyangkut Ningning. Gadis itu menatap kesal pada tebakan Jake tadi mengenai rumor tersebut.

"Eh dan tau ga sih Jake, tadi siang tuh Ningning nolak ditawarin dianter naik mobil Pak Sunghoon tapi pake nada sewot gitu" sahut Ruka yang memanas manasi keadaan hingga Ningning rasanya gerah, padahal malam ini cukup dingin.

"Diem ga kalian berdua!"

"Jawab dulu bener ga tuh?"

"Apanya?!"

"Ya kamu sama Pak Sunghoon lah"

Ningning terdiam, dirinya bingung ingin menjawab apa takut jika temannya semakin melayangkan opini liar mereka tentang dirinya dan Sunghoon.

"Engga, gila aja sama dosen sendiri! lagian anak arsi tuh bejibun dosen juga banyak, kenapa langsung mikir aku deh"

"Iya juga sih..."

Untungnya mereka berdua langsung percaya dengan ucapan Ningning dan tidak menaruh curiga dirinya, Ningning langsung bernapas lega.

Hari Sabtu karena libur kuliah, Ningning lalu membantu bekerja sebagai barista di cafe milik Rona ibu angkatnya, sudah biasa jika Ningning tidak sibuk pasti ia menyempatkan diri untuk bekerja di cafe tersebut, hingga para pegawai Rona begitu akrab...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari Sabtu karena libur kuliah, Ningning lalu membantu bekerja sebagai barista di cafe milik Rona ibu angkatnya, sudah biasa jika Ningning tidak sibuk pasti ia menyempatkan diri untuk bekerja di cafe tersebut, hingga para pegawai Rona begitu akrab dengan Ningning dan sudah terasa seperti keluarga.

"Selamat ulang tahun Kak Ningning!" seruan itu membuat Ningning yang tengah membersihkan meja sedikit terkejut. Bahkan disana para pegawai cafe membawa kue tart yang disana ada lilin menyala dan menancap di kue tersebut.

Ningning menyadari bahwa sekarang hari ini adalah ulang tahunnya, jujur saja dia mengarang hari ulang tahunnya kepada orang-orang karena tentu malaikat tidak memiliki hari ulang tahun.

"Makasih semuanya!" ucap Ningning dengan bahagia dan terakhir meniup lilin tersebut, disana ada ibu angkatnya yang kemudian memeluk Ningning dengan erat.

"Selamat ulang tahun anak gadis cantikku..."

"Makasih mami!"

Karena acara ulang tahun Ningning, jadi cafe sengaja tutup lebih awal dan tempat tersebut dijadikan perayaan ulang tahun Ningning.

Sementara acara malam selanjutnya adalah perayaan ulang tahun bersama kedua teman Ningning pergi ke club, ini semua ide Ruka, jujur saja Ningning tak ingin pergi ke club karena begitu ramai dan berisik, tapi ini karena ajakan Ruka terpaksa Ningning ikut.

"Aku tau kok Ning, kamu suka minum brandy sama vodka di rumah, apalagi mami kamu koleksi banyak minuman di lemari bar-nya, makanya aku ngajak kamu disini" ucap Ruka kemudian menuangkan vodka pada gelas kaca berisi es batu yang berbentuk bulat dan sebesar bola pingpong.

"Tapi kan--" belum selesai mengatakan hal tersebut, Ningning menjadi merasa tak enak dengan Ruka dan begitu juga Jake.

"Tapi kenapa Ning?" tanya Jake yang kepo dengan ucapan Ningning yang belum selesai.

"Lupain..."

Ningning kemudian langsung meneguk vodka tersebut seperti orang kehausan, hingga teriakan heboh dari kedua temannya itu memacu adrenalin tubuh Ningning yang ingin menuangkan kembali vodka tersebut kedalam gelasnya dan apalagi ditambah alunan musik EDM yang menggema keras di seluruh ruangan club.

"Sini sini aku tuangin" ucap Ruka dengan girang menuangkan kembali gelas kosong Ningning. Gadis itu seperti kesetanan dan terus menerus meneguk minuman alkohol tersebut dan tak memperdulikan ucapan teman-temannya.

"Dia habisin satu botol?" kaget Jake yang baru saja datang dari toilet.

"Hai Jake..." sapa Ningning yang sudah mabuk sambil memeluk Ruka.

"Aku aja belum cobain udah dihabisin sama Ningning, its okay ini kan ulang tahun putri cantikku!" ucap Ruka yang membalas pelukan Ningning dan tertawa bersama.

Mereka bertiga kemudian lanjut menambah satu botol dan kali ini mereka memesan whisky. Kegiatan mereka tersebut tanpa disadari dari kejauhan ditatap oleh Sunghoon, tatapan mata pria itu kemudian berakhir pada gadis yang sedang ia gilai itu.

"Malaikat mana yang berperilaku nakal sepertinya"

"Malaikat mana yang berperilaku nakal sepertinya"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Angel and Devil: Ningning & SunghoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang